55 : Kiki dan Nini

33.8K 5.4K 4K
                                    

AYO SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF CEFFAT BIAR AKU RAJIN UP!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

AYO SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF CEFFAT BIAR AKU RAJIN UP!!

.
.
.


Selamat membaca teman-teman~

.
.
.








Malam ini, yang Jessie tau dirinya dan Agashatya hanya akan dinner biasa seperti sebelum-sebelumnya. Padahal Shatya sudah menyiapkan suatu kejutan yang tidak akan diduga-duga nya sebelumnya.

"Tumben..." Guman Jessie, mengedarkan matanya kesekitar.

Agashatya yang baru saja menyuapkan steak nya mengerutkan kening, "hm?"

"Biasanya kamu paling gak mau kita dinner ditempat rame kayak gini," sahut Jessie. Bukannya pilih-pilih, tapi Jessie hanya aneh karena biasanya Shatya paling tidak suka ketika waktu berdua nya diganggu oleh orang lain atau keberisikan orang sekitar.

Shatya lebih memilih ditempat khusus atau privat yang sifatnya lebih pribadi agar mereka berdua nyaman.

"Pengen aja, sekali-kali," balasnya.

"Tapi malem ini kayaknya lebih rame, enggak—"

"Mas-mas permisi sebentar," perkataan Jessie terhenti ketika ada seorang perempuan memanggil Agashatya.

Shatya menoleh pada perempuan itu, "iya?"

"Toilet dimana ya?" Tanya perempuan itu pada Agashatya.

"Oh toilet, disana," Shatya menunjuk letak toilet restoran ini. Kebetulan juga tadi Shatya habis dari toilet.

"Oh oke makasih ya mas," sahut wanita itu ramah lalu pergi dan Shatya hanya membalas perkataan wanita itu dengan senyuman.

Setelah kepergian perempuan itu, tangan Jessie merayap, meletakkan tangannya diatas tangan Shatya yang ada dimeja. Shatya langsung menoleh pada Jessie lagi lalu tersenyum sambil mengusap tangan gadis didepannya itu.

"Nanya toilet emang harus ke kamu ya?" Sepertinya Jessie mulai cemburu.

"Mungkin mau nanya ke pelayan tapi pada sibuk dan mungkin dia urgent juga," jawab Shatya santai. Karena keadaan restoran benar-benar ramai hingga para pekerja-pekerja direstoran ini kewalahan.

Mendengar jawaban kekasihnya, Jessie mengangguk-angguk. Ohya mungkin hanya sekedar bertanya...

Senyuman Shatya menenangkan hatinya. Belajar dari pengalaman, Shatya tau apa yang ada dipikiran Jessie sekarang. Ia mengusap dan merapihkan rambut Jessie.

"Udah, ayo lanjut makan lagi." suruh Shatya.

Awalnya Jessie tidak berniat meletakkan curiga pada perempuan tadi, tapi rasa itu langsung ketika perempuan itu kembali menghampiri mejanya.

FAKBOI (END)Where stories live. Discover now