Careful-12

339 112 13
                                    

Unknown Number

+62123456789
|Percaya tidak jika Lee Felix sedang menyembunyikan sesuatu dilengannya?

Hyunjoon
Siapa ya?|

+62123456789
|Tidak perlu tau siapa gue

Hyunjoon
Oh yaudah, gue gak bisa langsung percaya sama lo|

+62123456789
|Percaya atau tidak itu hak lo
|Lihat saja Felix nantinya akan menutupi pergelangan tangannya

Hyunjoon
Lo mau adu domba gue sama dia kan?|
Udah ketebak|
Klasik sekali rupanya|

+62123456789
|Oh.. Begitukah?
|Buktikan saja sendiri~

Anda sudah memblokir nomor ini
Ketuk buka blokiran untuk dapat mengirim pesan

Hwall masih memandang layar hpnya seksama. Apa ia sedang dikerjai?

Barusan Hwall sudah mengecek benar atau tidaknya perkataan orang yang tidak diketahuinya ini.

Ia semakin percaya kalau orang itu hanya mengadu-dombakannya saja supaya mereka akan bermusuhan.

"Ck! Ngapain sih curiga sama dia? Dia keliatannya aja gak pernah gelisah atau apapun juga" ucap Hwall seraya mengusap wajahnya secara kasar.

Hwall semakin dibuat bingung akan semua teka-teki disini.

Suara ketukan pintu menginterupsi Hwall.

"Siapa?" tanya Hwall dengan sedikit teriak, sedikit tidak sopan sih sebenarnya namun dirinya kan harus waspada, mau bagaimanapun dia belum bisa dibilang aman.

"GUE!"

Oke, Hwall mengenali suara itu. Salah satu diantara mereka semua. Yang pastinya Hwall percaya pada orang itu.

"Masuk!"

Orang itu masuk, dia menutup pintu rapat dan menguncinya membuat Hwall mengenyit bingung.

"Kok dikunci?"

"Eh? E-em, gapapa kok, biar gak ada yang ganggu aja" jelasnya.

Hwall masih ada rasa tak percaya.

Orang itu perlahan melangkah ke Hwall, salah satu lengannya disembunyikan dibelakang tubuhnya, seperti sedang memegang sesuatu.

"Menurut lo pelakunya siapa?"

Hwall menghela nafas kasar, "Gak tau, rumit" jawabnya singkat.

"Rumit ya.. Capek juga gak?"

Hwall sedikit merasa aneh pada orang dihadapannya ini.

"Capek lah!" sewot Hwall.

Orang itu terkekeh, "Makanya istirahat"

"Gimana mau istirahat kalau pertemanan kita aja kayak gini, nambah pikiran tau gak?" jelas Hwall.

Lagi dan lagi orang itu terkekeh, "Gue bisa bantu lo istirahat kok"

Hwall mengernyit, dirasanya semakin aneh orang dihadapannya ini.

"Gimana caranya?" tanya Hwall sedikit ragu.

Tanpa buang banyak waktu, orang itu menancapkan sesuatu pada perut bagian bawah Hwall.

"Gini caranya"

Hwall memandang orang itu tidak percaya.

"L-lo ternyata pe-laku-nya ya--"

"Yaps! Tepat sekali! Gimana? Enak gak?"

Hwall seketika terjatuh, tangannya memegang perutnya. Netranya melihat kalau benda yang menusuk nya ini pisau.. dapur. Huh! Sangat tajam~

"B-bajingan l-lo!"

"Yes, i am!" serunya bangga.

"Gue ha-rap lo s-sadar de-ngan kelakuan l-lo in-i" ucap Hwall dengan terbata-bata.

Rasa sakitnya menjalar ke seluruh tubuhnya. Sungguh Hwall sudah tidak sanggup menahannya lagi.

Perlahan kedua kelopak mata Hwall terpejam, terdapat air mata yang turun dari mata indahnya. Bisa dipastikan sebelum ajalnya, Hwall menangis. Entah itu menangisi kondisinya sekarang ini atau menangisi sang pelaku.

"Selamat istirahat, Heo Hyunjoon"

Careful | 00 & 01 LineWhere stories live. Discover now