Careful-10

390 151 17
                                    

Selepas pelajaran olahraga mereka memutuskan pergi ke kantin sekedar untuk mengisi perut. Mereka duduk terpisah dalam artian benar-benar terpisah, berbeda meja dan tempat duduk.

Masih sama dengan semalam, mereka terbagi dua kubu.

Pertama pihak yang percaya Winter yaitu Felix, Hwall, Jaemin, Ryujin dan Winter sendiri.

Lalu pihak yang tidak percaya dengan Winter yaitu Jinyoung, Yoshi, Soobin, dan Minju.

Jarak meja mereka juga terbilang saling berjauhan. Itu membuat siswa-siswi disana mengosipkan kondisi pertemanan mereka yang dianggap semakin renggang.














































Di meja kubu Winter terlihat ribut—tertawa terbahak-bahak akan lelucon yang dilontarkan. Seperti lupa masalah yang menimpa mereka.

Bagus lah seperti itu, setidaknya mereka tidak terlalu stress kan? Sudah banyak masalah yang harus mereka lalui.

"Gila! Kena tabok gak lo?"

"Ho'oh"

Mereka semua kembali tertawa. Sedang bernostalgia dan menceritakan akan masa lalunya masing-masing.


























































Berbeda dimeja satunya, disana sangat tentram, hanya fokus terhadap makanannya. Walaupun orang-orang yang duduk disana juga sangat sering melemparkan lelucon namun bagi mereka sekarang bukan lah waktu yang tepat.

Mereka masih tidak percaya dengan perkataan Winter. Mereka ingin peertemanan mereka kembali damai. Mereka juga ingin saling percaya bahwa pelaku pembunuhan bukan lah diantara mereka. Terlalu na'if memang namun mau bagaimana lagi?

Kalau dipihak Winter mereka curiga dengan pihak lawannya. Padahal—bagi mereka jelas-jelas pelaku pembunuhan itu ada disekitaran mereka semua. Mereka juga percaya kalau perkataan Winter memang benar.

Sebaliknya, dipihak lain mengira kalau Winter berbohong dan memanas-manaskan situasi. Yah mungkin dia dalangnya, kira-kira itu lah isi pikiran para pihak yang tidak percaya.

"Lihat deh, tuh" tunjuk Soobin dengan dagunya.

Mereka menoleh dan melihat apa yang ditunjuk Soobin. Terlihat wajah yang bahagia, melepas tawa.

"Kenapa?" tanya Jinyoung.

"Ya gapapa, tapi mereka kayak bahagia-bahagia aja gak sih sama keadaan kita yang kayak gini sekarang?"

Semua mengangguk.

"Winter itu sikapnya juga aneh sekarang. Pinter berakting juga" ujar Minju.

Semua bingung lalu Minju melanjutkan ucapannya.

"Ya menurut gue si Winter itu pelaku nya sih"

"Kok gitu? Berarti lo percaya dong sama kata-kata dia semalem? Kan katanya pelaku pembunuh itu diantara kita" tanya Yoshi heran.

"Bukan gitu maksudnya. Maksud gue tuh Winter kayak provokator gak sih? Jujur gue juga percaya kalau pelakunya ada diantara kita dan menurut gue tuh pelakunya Winter"

"Bisa jadi sih" Jinyoung menimpali.

"Udah lah lupain, lanjut makan aja dulu"






























































































Bel—yang menandakan bahwa pelajaran kembali dimulai berbunyi. Hendak kembali ke kelas, Jinyoung menghentikan langkah mereka.

"Felix kok akhir-akhir ini sering banget ya lengan bajunya dibiarin panjang? Biasanya kan dilipet sampe siku"

"Eh, iya juga"

Yoshi, Soobin dan Minju menyadari akan hal itu. Tidak biasanya Felix membiarkan lengan bajunya dibiarkan panjang. Biasanya Felix tidak betah dengan lengan baju yang seperti itu.

"Mungkin dia lagi males kali ngelipet atau memang lagi pengen kayak gitu, posthink aja lah"

"Dah lah, balik aja ke kelas yuk!"

Careful | 00 & 01 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang