(•) Dua puluh

4.5K 608 128
                                    

HR guys 🖤
Voment jangan lupa 🖤

•••

Gea, udah ya sayang...Tangan aku udah pegel....”Rintih Defan, tangannya sudah tidak bisa dia rasakan lagi.

Gea menggeleng, dia mengigit stik es krimnya “Mnnga!”

Defan menghela nafasnya, dia bersender pada bahu Gea, tangan kirinya terus mengusap perut bunci Gea, yang tengah asik memakan eskrim.

“Orang mau di usapin Bapaknya. Emang salah? Mau aku minta di usapin Japri?!”

“Nggak, sayang... Yaudah Iyya maaf...” Defan sudah pasrah.

Menemani Gea menonton drakor dari mereka pulang kuliah, sampai sekarang jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Tangan Defan tak berhenti mengusap perut Gea, dia bisa lepas saat dia mandi dan buang air kecil saja. Itupun harus bertengkar dulu.

Mulut Gea terbuka, dia ngantuk sampai-sampai dia menguap tanpa sadar. Matanya berair dan merah juga.

Gea meletakan eskrimnya yang sudah habis ke atas meja, dia kemudian menoleh menatap Defan yang juga sudah mengantuk.

“Gendong.”

“Sayang jalan aja ya? Tangan aku kesemutan, nih...” Defan mengangkat tangan kirinya yang susah digerakan.

“Nggak mau. Yaudah aku tidur di sofa aja.” Gea bersedekap dada, matanya menajam menatap TV.

Defan berdiri. Dia berusaha untuk menahan rasa kesemutan di tangannya ini hanya demi menggendong Gea, agar perempuan kepala batu itu tidak tidur di sofa.

“Yaudah ayo sini.”

Gea mendongak kemudian tersenyum kuda, kedua tangannya terangkat meraih leher Defan.

Defan meletakan kedua tangannya di belakang lekukan dengkul Gea, Defan meringis kecil saat dia berhasil menggendong Gea.

Tangan Defan terasa seperti ditusuk-tusuk, ngilu, dan juga geli.

“Aku enteng kan?” Tanya Gea saat Defan mulai berjalan.

“Iyya, kan beratnya karena ada anak aku.”

“Jadi aku enteng atau berat?!”

“Enteng sayang.”

Defan meletakan Gea di atas kasur setelah dia sampai, Defan bernafas lega sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur.

“Kamu mau bobo?” Tanya Gea, selimut dia tarik hingga dada.

Defan menoleh, dia mengangguk, sebelah tangannya terangkat menutupi matanya sendiri.

“Aku belum mau bobo Defan, mau nonton YouTube.”

“Gea tadi katanya udah ngantuk sayang, kenapa sekarang malah nonton YouTube, hmm?” Suara Defan sudah sangat lemah sekarang.

Defan mengikis jaraknya dengan Gea, dia menarik Gea ke dalam pelukannya. Dia membekap Gea lembut, mengecup singkat kening Gea sebelum dia memejamkan matanya.

Defandra 2 [End] ✓Where stories live. Discover now