"Eve...," sapa Johnny sambil duduk di pinggiran kasur.


Evelyn segera membalikkan tubuhnya untuk membelakangi Johnny.


"Aku sedang tidak ingin di ganggu, sebaiknya papa pergi," balasnya ketus.


"Papa tidak suka bertele-tele. Cepat ceritakan kejadian semalam, papa tahu kau berada dalam bahaya!"


Evelyn masih diam tidak menjawab.


"Kau ini mengapa susah sekali sih di atur! Dari dulu suka sekali merepotkan!" marah Johnny.


Johnny tentu geram, karena perilaku putrinya itu yang selalu membuatnya pusing. Selalu membangkang dan membohong.


Mendengar itu tentu Evelyn pun menjadi ikut geram.


"AKU SEPERTI INI KARENA PAPA!"


"Jangan membentak," tegas Johnny.


"Jika aku tidak putus dengan Jaemin, mungkin kejadian semalam tidak akan terjadi!"


Johnny menaikkan satu alisnya bingung saat putrinya itu menyinggung nama Jaemin.


Evelyn dan Jaemin saat menjalin kasih sangatlah sulit. Keduanya jarang bertemu dan diatur oleh Johnny, bahkan pria itu terlihat sentimen terhadap Jaemin. Oleh karena itu keduanya putus, itupun Eve yang memutuskannya akibat paksaan dari Johnny.


Bukan hanya pada Jaemin, Johnny melakukan itu dengan teman-teman Eve bahkan yang wanita. Johnny terlalu posesif sehingga membuat Eve sulit menemukan kebahagiaannya.


"Sudah jangan banyak bicara. Mulai sekarang kau akan sekolah dirumah. Papa sudah panggilkan gurumu. Kau sekarang tidak bisa bebas keluar-masuk rumah"


Mendengar itu Evelyn tentu semakin kesal, sampai membuatnya bangkit dari posisi tidurnya.


"AKU TIDAK MAU!"


"PAPA KENAPA SELALU MEMAKSA, MENGATUR AKU SIH! AKU TIDAK SUKA!"


"Papa bilang jangan membentak!" kedua mata Johnny melotot karena kesal.


"OKE! AKU AKAN PERGI DARI RUMAH INI!"


Eve segera turun dari kasurnya untuk pergi meninggalkan Johnny.


"Berhenti," tegas Johhny.


"AKU MUAK TINGGAL SAMA PAPA, AKU TIDAK SUKA DISINI!" Eve terus berjalan untuk keluar dari kamarnya dengan perasaan marah.


"PAPA BILANG BERHENTI!"


Seketika Eve menghentikan langkahanya saat mendengar suara tinggi papanya. Bagaiamana pun papanya tetap seram jika berperilaku seperti ini.


Terdengar helaan nafas Johnny yang rendah.


"Tolong jangan tinggalkan papa," pintanya dengan nada melembut. Pria itu berdiri dari duduknya untuk menghampiri Eve.


Eve masih berdiri di posisinya yang membelakangi Johnny.


"Papa lakukan semua ini karena papa sayang padamu, papa tidak ingin terjadi hal buruk padamu. Kau satu-satunya berharga yang papa miliki"


"Ada yang mengancam papa dan dia mencoba untuk menyakitimu. Tentu papa sangat khawatir sekali, tidak tenang rasanya melepasmu keluar rumah. Tolong mengerti Eve"


Johnny membalikkan tubuh putrinya perlahan agar menghadapnya.


"Maafkan papa jika papa tidak bisa membuatmu nyaman disini, semua ini karena papa khawtair. Papa tidak akan melakukan ini jika tidak ada alasannya"


UNCONSCIOUSWhere stories live. Discover now