BAB 4

346 269 116
                                    

🌷🌷🌷
Awal yang baik untuk melakukan sesuatu adalah niat lillahi ta'ala
🌷🌷🌷

Abidzar membuka pintu kulkas untuk mengambil minuman dingin dan meneguknya sampai habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abidzar membuka pintu kulkas untuk mengambil minuman dingin dan meneguknya sampai habis. "Kakak kalo lagi minum, duduk ya," ujar Uzma mengingatkan anak sulungnya, Abidzar tersenyum memperlihatkan deretan gigi-gigi putihnya.

"Rasulullah, melarang umatnya untuk minum sambil berdiri" ujar Uzma seraya mengambil sayur di dalam kulkas dan membawanya ke meja. "Iya Bunda, Abidzar lupa, keburu haus soalnya jadi langsung abis deh," Uzma menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Janganlah kalian minum pada satu bejana dengan satu kali teguk, sebagaimana minumnya keledai. Namun minumlah dalam dua teguk-dua teguk, atau tiga teguk-tiga teguk. Sebutlah nama Allah ketika kalian hendak minum, dan ucapkanlah Alhamdulillah ketika lepas dahaga kalian." (HR. Bukhori)

"Besok-besok jangan diulangi lagi!" omel Uzma seraya memotong sayuran yang tadi ia bawa.

"Siappp Bundaku yang paling cantik" sahut Abidzar memberi hormat. Ponselnya berdering dari saku celana menampilkan nama Barra di dalamnya, ia mengangkat panggilan dari Barra sambil duduk di depan ibunya.

"Dzar ... gue otw rumah lo sekarang!"

"Gue aja yang ke rumah lo! Gue lagi gak di rumah sekarang, lagi di luar, sekalian gue ke rumah lo oke"

"Yaaa terserah lo! Gue tunggu setengah jam dari sekarang"

"Buset ... belum kelar ngomong langsung dimatiin" desisnya. Uzma berdehem mengeraskan suara potongan sayurnya pada papan talenan.

Abidzar tersenyum manis "Satu kali kok Bun, nanti-nanti gak boong lagi. Darurat kalo sampe Barra beneran ke rumah kan Bun," kilah Abidzar.

"Memang kenapa kalo temenmu si Barra itu beneran ke rumah, bunda juga ngijinin kok, gak masalah kalo emang dia mau main ke sini," tukas Uzma heran.

"Emm ... emm, anu ... ituu," gugup Abidzar mencari-cari jawaban yang tepat, Abidzar sebenarnya tak ingin jika Barra datang ke rumahnya dan melihat keberadaan Jhezya di rumah. Semua usahanya untuk menutupi fakta bahwa Jhezya adalah adiknya akan terbongkar.

Uzma menampilkan ekspresi bertanya "Anu Bun ituuu ... Abidzar pergi sekarang, nanti Barra kelamaan nunggu kasian, dadah Bundaku sayang" elaknya dan langsung berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

10 menit kemudian Abidzar telah siap, ia berlari menuruni anak tangga dengan tergesa hampir saja ia menabrak adiknya saat berpapasan di depan pintu "Duh Jhez!! Minggirrrr" geram Abidzar kesal.

"Lah ... Kakak sendiri buru-buru gitu mau ke mana,?" tanya Jhezya yang melihat kakaknya sudah menaiki motor

"Ke rumah Barra" jawabnya saat sudah menyalakan mesin. Jhezya hanya ber 'Oo' ria dan memasuki rumah.

CAN YOU ? [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang