BAB 7

374 365 55
                                    

🌷🌷🌷
Bertahan dalam sebuah cobaan adalah biasa
Namun bisa bertahan dalam sebuah ketaatan adalah luar biasa
Apabila kita punya ketaatan maka semuanya akan dipermudahkan oleh Allah termasuk cobaan sekalipun
🌷🌷🌷

Kantin Mbak Maesaroh yang selalu ramai setiap hari apalagi setiap istirahat adalah momen yang pas untuk Abidzar dan Farehz makan di sana sembari menggoda siswi-siswi SMA Atmajaya Liban yang juga sedang makan di kantin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kantin Mbak Maesaroh yang selalu ramai setiap hari apalagi setiap istirahat adalah momen yang pas untuk Abidzar dan Farehz makan di sana sembari menggoda siswi-siswi SMA Atmajaya Liban yang juga sedang makan di kantin. Sayangnya di saat bulan ramadan seperti ini, kantin hanya berisikan sebagian orang saja, di antaranya non muslim dan orang yang tidak berpuasa.

Abidzar dan Farehz tetap ke kantin, namun hanya Farehz yang ingin makan karena hari ini ia tidak puasa. Farehz sudah terbiasa puasa ramadan hanya di hari pertama dan terakhirnya saja, sisanya ia malas untuk berpuasa karena berdalih tidak kuat atau berdalih maag nya selalu kambuh saat berpuasa.

"Eh cantik, bagi makanannya dong," goda Farehz yang tiba-tiba duduk di tengah kerumunan gadis-gadis yang sedang makan sambil mengobrol. Gadis yang dimaksud pun memberikannya makanan dengan senyum yang terus merekah. Farehz makan dengan sangat lahap, karena prinsipnya yang gratis itu enak.

"Kakak ganteng banget sih kalo lagi makan," puji salah satu gadis di samping Farehz yang terus mengamati wajahnya dengan takjub.

Farehz merasa senang dipuji "Woiya dong, gue kan emang ganteng dari masih orok."

"Ganteng ganteng kok kere" celetuk salah satu gadis yang berada tepat di depan Farehz dengan rambut hitam panjang sepinggang yang tergerai indah dengan sangat jenggah melihat keberadaan Farehz dan Abidzar yang menganggu mood makannya.

Farehz menatap gadis itu, gadis itu pun balik menatapnya "Apa lo liat-liat gue?! Naksir?!" bentak gadis itu sinis.

"Cuihhh!! Naksir sama cewek modelan kek lo. Kayak kunti tau gak!" gadis itu bersemu marah dan menggebrak meja makan yang mereka tempati seraya berdiri.

"Pergi lo! Udah ngemis-ngemis minta makan gratis masih gak ada sopan santunnya, gak diajarin sopan santun apa, ya lo?!"

Farehz turut berdiri hendak membalas gadis itu, Abidzar juga ikut berdiri dan merangkul pundak sahabatnya "Sabar Bro sabar, santuy santuy kita pergi aja dari sini" ajak Abidzar membawa sahabatnya menjauh.

"Pergi sana jauh jauh!!" usir gadis itu. Farehz masih terus melihat gadis itu dengan tatapan tajam walaupun dirinya sudah berjarak dari meja tempatnya makan tadi "GUE TANDAIN YA LO!!" geram Farehz menunjuk gadis itu.

"APAA!!! GAK TAKUT GUEE!! SINI KALO BERANI!!" tantang gadis itu. Farehz semakin tersulut emosinya dan hendak menghampiri gadis itu kembali namun ditahan oleh Abidzar.

"Lepasin gue Dzar! Tuh cewek emang mau ngajakin war. Gue jabanin sekarang juga!" desis Farehz.

"Alah cewek lo lawan, banci banget lo. Dahlah lupain aja. Mulut cabe mah biasa" ujar Abidzar menenangkan Farehz.

CAN YOU ? [TERBIT]Where stories live. Discover now