Chapter 6

5.2K 256 4
                                    

Gadis itu tengah sibuk dengan pancake yang ada dihadapannya sesekali ia meminum strawberry milk shakenya untuk sekedar membasahi tenggorokannya.

Srekkkk....

Ia mendengar kursi dihadapannya bergeser seperti ada yg memarik, ia segera mendongakan kepalanya. Dan betapa terkejutnya ia, rivalnya, manusia yang paling ia tidak ingin temui setelah Aiden. Mengingat namanya, membuat ia mengingat bagaimana perhatian Aiden 3 hari yang lalu.

Laura, gadis itu segera duduk di kursi dihadapan Carol tanpa mengucapkan sepatah katapun. Carol yang juga tak berniat membuka suara, hanya kembali meneruskan sarapannya.

"Ekhemmm.. Selamat!"

Laura, yang setelah beberapa menit bungkam akhirnya membuka suara.

Carol mengernyit bingung.

"Selamat? Untuk apa?" tanyanya bingung

Laura terkejut sejenak, tapi kemudian ia tersenyum, senyum yang dipaksakan.

"Selamat, karena sebentar lagi akan menikah" ucapnya singkat

"Oh.. Hahahaa, iya terima kasih. Tak ku kira kau mau mengucapkan selamat juga" balas Carol terkekeh.

Laura hanya memasang wajah kesal, baik! Sudah cukup basa-basinya.

"Kau bisa mengenalkan calon suamimu padaku kan? Dan sejak kapan kau menjalin hubungan dengan aktor itu" tanya Laura

Seketika senyum Carol luntur, ia tak tau harus membalas apa. Ia belum menyiapkan jawaban.

"Bukankah tak perlu aku perkenalkan kau sudah tau siapa dia?! Dan apa pedulimu tentang ku?" jawab Carol santai

Laura mulai kesal dengan jawaban Carol, niat awal ia ingin mempermalukan Carol bahwa ia menikah bukan karena mereka saling kenal tapi karena 'Skandal' murahan itu, tapi justru ia yang dibuat kesal.

"Aku memang tak peduli apapun tentangmu, buat apa aku peduli. Yasudah aku pergi dulu. Selamat atas pernikahanmu TEMAN!"

Setelah mengucapkan serangkaian kalimat itu, Lauren segera pergi meninggalkan Carol yang masih tenggelam dalam kekesalannya. Rivalnya itu benar-benar cari mati.

******

Aiden tengah asik membaca beberapa berkas di dalam ruangannya. Ia dengan serius membaca satu demi satu kata dalam kertas tersebut sampai suara pintu terbuka menghentikan aktifitasnya.

Ia mendongak, melihat siapa orang yang masuk kedalam ruangannya. Axel, asisten sekaligus sahabat sejalannya itu, dengan seenaknya masuk dan mendudukan dirinya di salah satu sofa di di depan meja kerjanya.

Laki-laki itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil berfikir sejenak, kemudian menolehkan kepalanya menghadap Aiden.

"Apa?" tanya Aiden tak senang

"Eitss.. Santai boy! ahh kau tau? Jessica sudah kembali" ucapnya antusias

Dan seketika Aiden membelakan matanya terkejut.

"Apa?! Jessica? Jessica Madeline?" tanyanya memastikan.

"Yapp... " jawab Excel dengan menganggukan kepalanya.

Aiden hanya dapat terdiam, memikirkan Jessica. Jessica Madeline cinta pertamanya.

*****

From: Teman Lama

Apa kau masih mengenal nomor ini? Aku harap kau tak menghapusnya dari ponselmu. Kalau kau masih mengingatku, temui aku di tempat biasa.

Your Love

Aiden menatap bimbang pesan masuk dari nomor tak asing baginya itu. Bagaimana ia lupa, ia bahkan yang menamai kontak itu 'Teman Lama".

Ia hanya memutar jari telunjuknya di atas layar benda tipis itu tanpa ada niatan untuk membalasnya.

Apa yang harus dia lakukan? Apa gadis itu kembali karena tau ia akan menikah. Ya memang, jika dikatakan putus. Tentu mereka belum putus, karena tak pernah ada kata putus yang tercetus dari bibir mereka

******

Laki-laki itu berlari menaiki tangga menuju atap disebuah gedung. Sesampainya di atap ia hanya dapat berdiam kaku menatap suatu objek cantik yang berdiri di pinggir atap gedung itu.

Laki-laki itu melangkah pelan menghampiri gadis itu, jika dikatakan rindu, tentu ia rindu. Bagaimana tidak, gadis itu yang telah mengisi hatinya selama 6 tahun, dan mereka berpisah karena keegoisan gadis dihadapannya itu.

Gadis itu yang merasakan kehadiran seseorang segera menoleh dan tersenyum mendapati bahwa laki-laki yang ditunggunya datang juga.

Ia melangkah dengan cepat dan menghamburkan dirinya kedalam pelukan sang laki-laki. Sedangkan laki-laki itu hanya berdiam kaku dengan tangan ia kepalkan disamping tubuhnya, tanpa membalas pelukan sang gadis sama sekali..

"Aiden.... I miss you"

*****************TBC**************

Hohohoho maapkan aku dengan cerita yang makin gak jelas ini. Aku harap kalian mau baca. Thank you^^

Dan maapkan aku, karena mungkin aku akan hiatus sampai UN selesai. Jadi aku harap kalian masih setia denganku hihihi

Salam manis dari diriku yang gila ini...

See you *wink

Accident With YouWhere stories live. Discover now