Chapter 5

5.2K 272 2
                                    

Note:: yuhuuuuu i'm backkk!!!! Sorry guyss, ngepostnya kelewat telat. Jadwal bener2 padet *sokSibuk. Hahaha... Oke dehh langsung aja. Happy reading guys^^

***********

Sejak konfersi pers itu, Carol, gadis itu tidak pernah lagi bertemu dengan Aiden. Mungkin sudah sekitar 2 minggu ia tidak bertemu, dan hari ini ia dan Aiden ada janji untuk bertemu...

Sebenarnya ia agak takut pergi sendiri, bagaimana tidak?? Semenjak konfersi pers itu, jejaring sosialnya mulai penuh dengan haters. Tapi, ia tak menanggapi dengan pusing hal tersebut. Ia anggap semua itu adalah angin yang lewat.

Gadis itu berjalan sendirian di trotoar, ia melihat sekeliling. Ia baru sadar sedari tadi orang lain memperhatikannya dengan serius, ashhhh bagaimana ini?? Fikirnya.

Ia menundukan wajahnya seraya berjalan cepat, sampai langkahnya terhenti karena ada beberapa pasang sepatu tepat dihadapannya. Ia mendongak, dan betapa terkejutnya ia. Kumpulan gadis-gadis itu menatapnya dengan tajam, serasa ingin menelannya saat itu juga.

Ia hanya balas tersenyum tipis, dan mulai menyingkir untuk mengambil jalan yang akan dilewatinya. Tapi sayang, seorang gadis telah menarik tangannya.

Ia memberontak tapi sayang, beberapa gadis lain membantu gadis yang menarik tangannya itu 5 vs 1..

Diujung jalan, mereka masuk kesebuah jalan yang lumayan sepi, para gadis-gadis itu mendorong Carol dengan keras, membuat punggungnya menghantam tembok dibelakangnya. Ia meringis merasakan sakit di punggungnya.

"Apa mau kalian??!!" cetusnya kesal.

"Kau?! Wanita jalang!! Jangan dekati Aiden kami lagi!!!" ucap salah satu gadis yang mengenakan kaca mata kuda itu.

Ia hanya diam saja, tak menanggapi ucapan gadis itu

'Ternyata mereka fans Aiden" gumamnya.

"Kauuu?!!! Harus merasakan akibatnya karena telah menggoda Aiden kami, dan membuat ia harus menikahi gadis buruk rupa sepertimu!!" teriak gadis lain.

"Apa?!! Hei!! Kalian tidak berfikir bahwa tindakan kalian ini bisa membuat Aiden benci pada kalian hah?!" teriak Carol kesal

Dan, perkataannya sukses membuat mereka semua semakin bertambah murka.

"Aishhh bodohh!! Kenapa berkata seperti itu" runtuknya pelan

Salah satu dari gadis-gadis itu menarik keras rambut Carol kebelakang membuatnya terdongak.

"Dengar!! Kami benar2 muak dengan tindakanmu dan muka sok polosmu itu!!" teriak mereka

Carol bertambah takut, tapi ia tetap memasang wajah tenang. Ia berharap ada malaikat penolong yanh turun dari langit saat ini juga.

Seorang gadis menendang tulang keringnya, dan sukses membuatnya berjengit kesakitan dan jatuh terduduk dengan bertumpu pada lututnya dihadapan gadis-gadis itu. Ia ingin menangis rasanya. Semua gadis itu tertawa keras.

"Berlututlah!! Memohonlah pada kami hahahahaha" ejek mereka

Gadis berkaca mata menarik rambutnya kasar memaksa Carol untuk berdiri. Mereka mendorong Carol dengan keras, dan menampar pipi gadis itu. Darah segar berhasil keluar dari hidungnya.

Ia benar-benar miris. Para gadis itu terus saja menyiksa Carol. Sampai sebuah suara mengejutkan mereka semua.

"Hentikan!!"

Mereka melepaskan Carol, dan membuat Carol jatuh terduduk.

Laki-laki itu segera menghampiri Carol dan memapahnya berdiri.

Melihat siapa laki-laki itu, para gadis-gadis itu terkejut. Mereka benar-benar takut.

"Aa...... Aiden" pekik mereka.

"Kenapa?! Kalian terkejut?? apa yang kalian lakukan pada tunanganku???!!" teriak aiden kesal

"Maaa..... Maafkan kami Aiden... Kami....." balas mereka gugup

Aiden tidak memperdulikan mereka lagi. Ia menatap Carol perihatin, ia bertanya keadaan gadis itu, tapi gadis itu tidak merespon. Ia panik..

Ia segera menggendong gadis itu dan berjalan cepat keluar dari ujung jalan tersebut.

Sontak kelakuannya membuat para fansnya terkejut.

"Aidennn kamii!!!!!!" pekik mereka

**********

Aiden duduk dipinggir ranjangnya yang sedang ditempati oleh Carol. Tadi, gadis itu telah diperiksa oleh dokter peribadi keluarganya.

Aiden mengelus kepala gadis itu dengan pelan, sambil memandangi wajah gadis itu.

"Maafkan aku Carol, gara-gara aku kau jadi seperti ini. Aku janji ini adalah kejadian terakhir kali kau seperti ini, aku akan melindungimu" ucapnya pelan

Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Carol. Aiden mengecup dahi Carol dengan sayang, entahlah apa yang ia rasakan saat ini, hanya ia dan Tuhan yang tau.

Ia memeluk gadis yang masih terlelap itu dengan erat. Seakan tak ingin melepaskannya.

"Maafkan aku"

***********

Seorang gadis cantik dan tinggi itu membanting majalah yang ada ditangannya kelantai. Ia menatap tajam kearah asistennya itu.

"apa apaan ini???? Aiden ingin menikah?!!! Berita murahan apa ini??? aku tak mau tau! Pesankan tiket untuk penerbangan esok. Aku akan kembali ke jakarta besokk!"

"Gadis itu?! Awas saja kau!! aku akan membunuhmu!!"

****************TBC***************

Accident With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang