“Siapa pun tolong bilangin ke Nessa, pacarnya Nay pinjem dulu!”
|ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ|
×××××××
Lagi, semesta mempermainkan kita. Menjungkir-balikkan rasa.
Rumit,
Semuanya belum menemui titik temu, begitu pula perasaanmu.
Sesulit itukah menerima kehadiranku?««--------------------»»
"So.. can we begin?"
Sinar jingga yang masuk melalui celah udara mulai menyusut terhalang awan, memudarkan bayangan.
Bukan hanya sorot itu yang berpendar, pasokan oksigen di ruang sempit itu perlahan menghimpit.
Nayara yang berdiri canggung jarak selangkah dibuat pening dengan aroma mint-citrus yang melingkupinya.
Kalimat pertama dengan intonasi berat dan dalam itu terlampau menghipnotis kewarasannya. Selebihnya hanya gerakan mulut lawan bicara yang ia tangkap tanpa suara. Telinganya tak bekerja sebagaimana mestinya. Akalnya? Melayang jauh entah kemana.
"Naya,"
Untuk kali ini Nayara bernafas lega. Ia berhasil mengendalikan syaraf-syarafnya seperti semula.
"M-maaf Alta. Kamu barusan ngomong apa?" Gadis itu menunduk, menekan debaran jantung yang kurang ajarnya menggila didalam sana. Eksistensi Alta masih menjadi kelemahan Nayara.
Alta menunduk sekilas lantas menggaruk keningnya yang tak gatal. Menghadapi Nayara yang kaku ternyata tidak mudah, terlebih dirinya juga lebih parah soal mengolah kata.
"Duduk!"
Niatnya hanya untuk membuat keadaan canggung hilang. Namun intonasi yang didengar Nayara seperti perintah yang tidak boleh dibantah. Mau tak mau gadis itu menurut, mendudukkan diri dipinggiran ranjang dengan sprei yang terlihat kusut.
Setelah berdehem sekilas, Alta mengulurkan tangan kanan. Terdapat 2 buah paper bag dengan ukuran berbeda.
"Itu apa?"
Karena Nayara tak kunjung meraih benda yang ia sodorkan, Alta melempar pelan keduanya ke atas paha gadis tersebut. Kalau saja repleks Nayara tidak bagus mungkin kantong-kantong tersebut sudah berada di lantai.
Penasaran dengan sesuatu yang didalam sana Nayara membuka salah satu paper bag warna tosca. Rupanya isinya adalah tas miliknya sendiri yang sempat Alta amankan saat kecelakaan terjadi. Lanjut dengan paper bag hitam dengan brand ternama. Melihat namanya saja Nayara bisa tahu apa isi dari kantong tersebut.
YOU ARE READING
I'm A Mess
Teen Fiction"Bukannya mengobati, kita malah saling menyakiti" «««««««-----------------------------------»»»»»»» Bukan hanya seputar cinta dalam dunia remaja, namun juga tentang arti dari sebuah persahabatan serta keluarga. Mereka berlomba-lomba tampil baik-baik...