TWENTY THREE

865 226 25
                                    

Mungkin lebih baik aku langsung bicara tapi menyakitkan daripada aku diam tapi aku yang tersakiti 🥀

🌼🌼🌼🌼🌼

Hari ini adalah hari paling Syamilla tunggu, ya hari sabtu dirinya menunggu hari Sabtu hanya untuk bermalas-malasan dirumah. So karena sekolah libur jadi dia manfaatkan untuk sekedar rebahan, scroll sosmed atau olahraga kalo dia mau.

"Huh males gue lama-lama daritadi gonta ganti Chanel TV tapi gada yang menarik. Isshh gini amat jomblo" Dengus Syamilla meratapi dirinya sendiri. Biasanya dia akan heboh sendiri karena akan pergi berkencan. Dan sekarang? Dia hanya rebahan ngemil gonta ganti chanel tv dan mengacuhkan ponselnya yang dari tadi berdering.

Tok.....tok.....tok....

"MEL LO DIDALAM? GUE GABUT NIH GHIBAH YUK!!" Teriak seseorang dari balik pintu. Syamilla sudah hafal betul siapa yang bertamu pagi-pagi dikamarnya.

"Ish ribet bener, MASUK AJA KAGA GUE KONCI"

Gubrakkkk

"Astagfirullah" Umpat Syamilla menatap tajam seseorang yang membuka pintunya seperti dikejar setan.

"Hehehe biasa aja itu mata ntar jatoh" Ucapnya cengingisan berusaha membuat keadaan kembali membaik.

"Heh mau ngapain? Kalo ngajakin ghibah kunci pintu dulu!!!" Ucap Syamilla sinis menatap tajam sahabatnya yang akan duduk disampingnya.

"Iyaa suhu!! Maapkan Hanania Nathania" Ucapnya membungkuk lalu menutup pintu dan menguncinya. Tepat ia akan berbalik ada satu bantal kecil melayang tepat mengenai wajahnya.

"Jijik gue liat wajah lo yang sok imut" Ucap Syamilla kesal sekesal-kesal mungkin. Sungguh ia masih kecewa dengan Nina makanya dia masih sinis dan enggan untuk memulai perghibahan.

"Jijik gii liit wijih li ying sik imit" Ucap Nina menirukan ucapan Syamilla dengan menye-menye menggunakan vokal i.

"Lo nggak ada rasa bersalah gitu sama gue? Gue liat lo happy happy aja gitu, urat malu udah putus ya mbk?" Ucap Syamilla mendelik tajam menatap Nina yang akan memakan keripik singkong nya.

Yakh Mel lo kok jadi berubah gini sih? Seakan-akan kita kek baru kenal, please jangan kek gini. Gue makin ngerasa bersalah ncom.

"Heh malah bengong" Syamilla menggeplak tangan Nina dengan keras membuat sang empu kesakitan.

"Yakh!! Mel nggak gitu, seb-------

"Ntar ada telfon" Potong Syamilla mengangkat telfon dengan wajah berbinar dan menjauh dari Nina membuat Nina memicingkan matanya.

"Kok tumben telfon doang menjauh dari gue?" Gumam Nina memerhatikan Syamilla yang sekian lama menjauh keluar kamar menuju balkon. Sudah sampai di balkon pun Syamilla kembali menutup pintu balkonnya.

"Segitu marah nya ya Mel? Sampek lo sekarang menjaga jarak banget sama gue?" Lirih Nina meratapi kesalahannya kepada Syamilla. Sungguh dia tidak berniat untuk menyakiti sahabatnya ia hanya tidak ingin sahabatnya terlalu dalam bersedih.

^syamilla pov

Kak Jio🐱 is calling.......

KECEWA [End]✅Where stories live. Discover now