Tersangka baru (36)

Start from the beginning
                                    

Caitlin menoleh ke kiri dan kanan memastikan tidak ada yang melihat mereka berdua memasuki kamar Evelyn secara diam-diam. Seharusnya memang tidak ada yang melihat karena sekarang sudah jam dua pagi.

"Aman?" tanya Adrin sambil berbisik.

Caitlin mengacungkan jempolnya lalu mendorong pelan Adrin untuk masuk ke dalam kamar Evelyn.

Setelah masuk ke dalam kamar. Mereka berdua langsung menutup pintu secara pelan.

"Idupin lampu."

Adrin langsung menyalakan lampu kamar Evelyn dan mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang mungkin ditinggalkan Evelyn sebelum bunuh diri.

"Drin liat ini deh."

"Apa tuh?"

"Surat deh kayaknya."

Adrin membuka kertas itu lalu membacanya dan menggeleng perlahan. "Kayaknya ini bukan kertas yang isinya penyebab dia bunuh diri deh."

"Isinya apa?" tanya Caitlin penasaran.

Adrin mulai membacakan tulisan yang ada di kertas itu. "Kalian harus bisa ya keluarin Tae-Ra dari penjara. Gue yakin kalian bisa ngeluarim Tae-Ra tanpa bantuan gue. Gue pergi dulu ya. Semangat. "

"Diary? Gak sih gue rasa Evelyn bukan tipikal orang yang curhat di diary bahkan dia gak punya diary," ucap Caitlin. Evelyn memang bukan orang yang suka menulis diary biasanya dia akan menyimpan sendiri masalahnya atau curhat langsung kepada seseorang seperti Caitlin, Tae-Ra atau Adrin.

"Lo coba di lemarinya, gue cari di meka belajarnya," perintah Adrin kepada Caitlin. Caitlin mengangguk patuh lalu mendekat ke arah lemari.

Setelah dua puluh menit pencarian, mereka berdua tidak menemukan apa-apa selain kertas tadi. Sepertinya Evelyn tidak ingin memberi tahu penyebab bunuh dirinya.

"Kayaknya Evelyn emang gak niat kasih tau kita deh? Kita balik ke kamar aja kali ya?" tanya Caitlin mulai putus asa.

"Yaudah ayuk gue juga udah ngantuk banget nih," balas Adrin sambil menguap.

⚫⚫⚫⚫

siang bergantikan malam. Matahari sudah tenggelam beberapa waktu lalu. Para murid kembali sibuk dengan bukunya karena besok sekolah akan dimulai kembali. Tapi berbeda dengan Caitlin dan Adrin yang masih sibuk mencari petunjuk pembunuhan Elena.

Mereka berharap akan segera menemukan pelakunya.

"Lo yakin dia pelakunya? Polos gitu anaknya," kata Caitlin ragu setelah melihat rekaman cctv yang didapatkan Adrin. Cctv itu merekam kejadian ketika Elena dan seorang gadis yang bukan dari elite class sedang saling dorong mendorong dan tampaknya sedang saling berteriak entah karena apa. Kejadian itu terekam empat hari sebelum kematian Elena.

"Gue gak yakin, tapi kayaknya ada sesuatu yang serius gak sih antara mereka berdua?"

"Yaa emang sih," balas Caitlin masih menyipitkan matanya kembali melihat rekaman cctv itu. Adrin melirik Caitlin sekilas lalu ikut memperhatikan rekaman cctv itu lagi.

"Lo tau namanya kan?" tanya Adrin kepada Caitlin yang masih fokus memperhatikan rekaman cctv itu.

"Iya namanya Amaya anak middle class, dia satu ekskul sama gue. Gue gak begitu yakin dia pelakunya, anaknya baik banget soalnya," jawab Caitlin.

Hotalge High School Where stories live. Discover now