Tersangka pertama (33)

3.4K 460 8
                                    

Adrin baru bangun dari tidurnya yang sangat nyenyak. Rasanya sangat susah untuk membuka matanya. Ia dengan malas berjalan ke arah kamar mandi. Ia bangun lebih awal hari ini karena semalaman ia di teror oleh Caitlin dan Evelyn.

Mereka berdua meminta Adrin untuk membajak semua akun sosial media Elena. Karena diteror semalaman Adrin berjanji akan membajaknya pagi ini. Sebenarnya sangat malas untuk melakukannya tapi demi keberlangsungan hidupnya ia akan melakukannya.

Jika tidak dikabulkan dua sahabatnya itu akan meneror dan menganggunya sepanjang hari.

Adrin ke kamar mandi hanya untuk mencuci muka setelah itu ia duduk di meja belajar dan membuka laptopnya.

Tak butuh waktu lama ia dapat membajak  akun Elena. Mulai dari instagram, whatsapp, sampai ke facebook pun sudah di bajaknya.

"Oke tinggal kasih ke si Caitlin sama Evelyn deh," ucapnya beranjak dari kursi lalu menutup laptopnya.

⚫⚫⚫⚫

Caitlin menaiki bus yang akan mengantarnya ke sekolah. Ia mengambil kursi paling depan lalu menoleh ke kiri dan ke kanan mencari seseorang.

"Tidak telat lagi ya?" tanya sopir bus sambil menoleh ke belakang melirik kepada Caitlin.

Caitlin yang sedang serius menghafal rumus kimia langsung melotot kaget. Ternyata sopir bus itu sudah hafal dirinya yang menjadi langganan terlambat masuk ke bus setiap pagi. Ketika bus akan segera berangkat Caitlin akan berlari-lari dari gerbang untuk memberhentikan bus itu.

Untung saja sopir itu lumayan baik. Bahkan sopir itu tidak pernah melaporkan keterlambatannya kepada pihak sekolah.

"Tumben sekali kamu cepat bangun? Biasanya kalau bus mau tancap gas kamu lari-lari dari gerbang," sarkas sopir itu membuat Caitlin malu.

Untung saja belum ada murid yang datang. Entah kenapa Caitlin pagi tadi tiba-tiba terbangun lebih awal dari biasanya. Sembari menunggu teman-temannya ia akan belajar sebentar dulu. Menurut Caitlin waktu itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk belajar. Tak peduli tempat dimana harus belajar, yang penting ya belajar.

Ia teringat Tae-Ra yang biasanya akan menggedor-gedor pintunya pagi-pagi sekali. Tae-Ra itu seperti alarm bagi Caitlin. Tapi sekarang dia harus mendekam di penjara.

"Tuh anak lagi ngapain ya? Tidur tanpa kasur? Atau gimana?"

"Pagiii bapakkk," sapa Adrin kepada sopir  sambil melangkah masuk ke dalam bus. Lalu duduk di samping Caitlin dengan senyuman gembira.

"Lo kenapa?" tanya Caitlin heran.

"Lah gaboleh senyum?"

Caitlin berdeham lalu mengangguk tanpa menatap Adrin. "Ya boleh."

"Gue udah berhasil ngebajak akun Elena," bisik Adrin membuat Caitlin langsung melonjak berdiri kegirangan.

Caitlin tersenyum senang. Lalu bertos ria dengan Adrin. Adrin menarik Caitlin untuk kembali duduk karena dia terlalu heboh, Adrin takut hal itu membuat sopir bus itu curiga dengan rencana mereka.


"Sssttt," kata Adrin menempelkan jari telunjuknya di bibir. Ia memberi syarat agar Caitlin diam dan bersikap tenang, karena sopir bus sudah melirik mereka berdua.

Hotalge High School Where stories live. Discover now