Ayo berteman

1K 144 21
                                    

Selamat membaca🤗🙆
.

.

Waktu pulang sekolah sudah tiba, para siswa Adley high school mulai meninggalkan area sekolah untuk segera pulang ke rumah dan mengistirahatkan tubuh.

Di depan gerbang Natha terlihat sedang menghubungi supir nya. Sekolah sudah mulai sepi tapi mang Firman belum juga mengangkat telepon nya.

" Duh... Mang Firman mana sih, sekolahnya udah sepi lagi." Gumam Natha seraya menghubungi mang Firman.

" Walaupun masih jam segini kan Natha tetep takut." Ucap Natha.

" Apa Natha naik bus aja ya." Ucapnya lagi. Dia pun mencari rute bus yang akan melewati rumah nya melalui internet.

" Yaah... Gak ada yang sampe depan rumah, masa harus jalan kaki, kan capek." Keluh Natha. Tidak ada bus yang sampai rumah nya. Yang paling dekat hanya sampai jalan ke arah rumah nya.

" Yaudah lah gapapa sekalian tau jalan." Ucapnya. Lalu memasukkan ponselnya ke dalam sakunya, dan mulai berjalan ke arah halte bus

saat dirinya sampai di halte bus yang menuju ke tujuannya datang. Natha pun langsung menaiki bus tersebut. Di perjalanan Natha selalu melihat keluar jendela agar tidak kelewatan, sekaligus menghapal jalan.







.

.

Kini Natha sedang berjalan di komplek rumahnya. Sambil melihat rumah-rumah yang berjajar di sekitar komplek itu.

Di tengah jalan Natha mendengar sebuah suara dari dalam selokan, karena penasaran Natha pun menghampiri selokan itu dan menemukan seekor anjing kecil yang terjebak di dalam selokan tersebut.

Anjing jenis Pomeranian itu terus mengeluarkan suaranya seperti meminta tolong kepada Natha.

Guk~ guk~ guk~

" Yaampun kasian banget, tolongin pake apa ya." Ucapnya. Karena tak ada benda yang dapat menolongnya, dengan terpaksa Natha turun ke selokan tersebut untuk menolong anjing itu. Ternyata selokan itu cukup dalam dan membuat celana Natha penuh dengan lumpur. Baju Natha juga ikut kotor karena menggendong anjing itu.

" Gapapa kotor kan bisa mandi, anjing ikut Natha yuk." Ucap Natha setelah keluar dari selokan tersebut. Dia berjalan dengan santai menuju rumahnya. Tanpa mengetahui jika ada mobil yang mengikutinya.



" Huaaa.... adek kelas gue baik banget." Ucap seseorang yang mengikuti Natha.

" Iya lucu banget mukanya pada kotor kena lumpur." Ucap seseorang lagi. Dua orang pemuda itu menahan gemas melihat Natha.

" Semoga ini awal perubahannya ya." Ucap orang itu. Temannya mengangguk setuju.

" Jadi gimana den, tetep ikutin apa pulang aja?" Tanya sang supir.

" Pulang aja deh pak, dia juga udah mau sampe rumah tuh." Jawab orang itu. Sang supir mengangguk lalu memutar balik mobilnya meninggalkan Natha yang masih fokus kepada teman barunya itu.












Natha sudah sampai di mansion nya. Kebetulan bi Sarah sedang tidak ada jadi dia langsung masuk ke kamarnya tanpa menyadari jika jejak kaki nya yang kotor memenuhi rumah. Dia juga tidak melihat presensi mang Firman, mungkin sedang menjemputnya.

Second Chance • BTS LokalDonde viven las historias. Descúbrelo ahora