PART 3.6

14.1K 925 7
                                    

   "Pagi semua. " Sapa gadis itu dengan senyuman ramah yang merekah dibibir nya.

Seorang putri kepsek dengan pahatan wajah yang hampir sempurna. Hidupnya yang bak seorang putri raja, tanpa pernah memperlihatkan apa itu luka, kecewa dan bahkan air mata.

Kira-kira siapa yang tak ingin berada diposisi nya?  Dari gaya berjalan nya saja, sudah membuat semua kaum adam terpesona.

"Eh, calon bini gua lewat. "

"Makin cantik aja putri kepsek kita. "

"Gua lamar aja ya? "

"Fiks, minggu besok gua kerumah pak Arka."

"Bidadari lewat guyss... "

"Aduh, senyuman nya itu lho... "

"Pacar gua... "

"Mama, calon mantu mu udah mo otw... "

Kalau ada lomba pelat gadis terkuat di Erlangga, pasti sudah akan dimenangkan oleh Anatasya, humoris, konyol dan lelucon. Untuk yang kesekian kali nya Erlangga Afshein menceritakan kembali sifat autentik gadis itu.

"Tumben amat, hari ini cerah. Perasaan dari kemeren mendung terus." Sindir seorang laki-laki yang sudah menjadi santapan setia Sya setiap hari nya. Siapa lagi, kalau bukan makhluk aneh yang bernama Arshelio Fernando.

Sya langsung saja duduk dikursi nya tanpa berniat membalas ucapan Arshelio barusan. Toh, buat apa? Kalau ujung-ujung nya membuat mood nya hancur.

"Pagi-pagi udah tebar pesona aja. Seneng amat dapat pujian dari anak-anak. " Sya melirik Arshelio sekilas, kemudian kembali fokus pada ponsel nya yang baru dikeluarkan nya dari tas.

"What?? Followers gue udah nyampek 68,7K, Really? " Monolog Sya sendiri sambil menscroll beranda IG nya.

Arshelio memutar bola mata nya jengah. "Kek berasa ngomong sama nenek tuli gua." Ujar nya lagi.

Sya menaikan sebelah alis nya. Apa gadis itu tidak salah dengar, Arshelio menyebutkan nenek tuli?

"Heh kakek pikun, lo bilang gue nenek tuli?"

Tentu saja Sya benar-benar tak terima. Sepanjang perjalanan hidup nya menggonta-ganti nama orang-orang sembarangan, belum ada yang berani menukar nama nya sendiri.

What the fucked ?

"Lah, emang bener kan? " Sahut Arshelio yang membuat Sya geram. Sya langsung meletakkan ponsel nya diatas meja, lalu berjalan mendekat kearah manusia terngeselin sedunia itu.

"Iya, emang benar lo kakek pikun. " Ujar Sya sambil tersenyum puas kearah Arshelio.

"Woy ngapain lo berdua? Pagi-pagi udah perang Dunia ketiga aja." Sya dan Arshelio menoleh secara bersamaan mendengar suara yang sangat familiar bagi kedua nya.

"Dia yang mulai. " Jawab Sya dan Arshelio serempak. Sheryl tersenyum geli mendengar jawaban kompak mereka.

"Lo ngapain ngikutin gue? " Lagi dan lagi mereka  menjawab nya serentak.

"Cie, pertanda nggak jodoh nih. " Astaga pepatah dari mana itu?

"Yang ada pertanda jodoh kali Sher. Lo begok nya nggak ketulungan bat dah." Intruksi Arshelio yang langsung membuat Sya melotot tajam.

"Ngerep lo jodoh sama gue?"

Sheryl hanya terkekeh melihat pertengkaran kedua makhluk aneh itu.

"Idih, pd amat lo. Yang ada lo yang ngarep sama gue. " Tentu saja Sya sangat panas mendengar penuturan Arshelio barusan.

"Ogah gue mah. Udah jelek, dekil, songong lagi." Ejek Sya yang mendapat seringaian dari Arshelio.

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now