Penyangkalan Cinta

43 7 4
                                    

          Ternyata kemurnian cinta mereka berdua tak mendapat dukungan dari Abang dan kakak ipar Ariani. Mereka menentang keras, berusaha dengan berbagai cara untuk memisahkan mereka. Ariani bukan tidak tau bahwa hal ini adalah campur tangan Eli yang merasa sakit hati kepada Ariani dan kecewa pada Indra. Eli menancapkan taringnya, seolah siap untuk menyerang.  Dengan lihainya ia mempengaruhi sang kakak, Ida, kakak ipar Ariani, dan Ida kemudian meneruskan kepada Bang Diki, Abang Ariani.

          Mereka semua menganggap cinta Ariani dan Indra laksana sampah, tiada arti. Ketulusan mereka hanya dipandang sebelah mata, seolah cinta mereka hanya isapan jempol semata. Terutama kepada Indra, mereka bersikap sangat sinis dan terkesan meremehkan. Eli yang biasanya suka cari perhatian saat ada Indra, sekarang malah melengos saat melihat Indra. 

      Sesungguhnya Ariani tak sampai hati melihat ketakberdayaan Indra diperlakukan seperti itu. Ariani tahu, ada pemberontakan di mata Indra namun laki - laki itu memilih diam demi cintanya pada Ariani. Tak sepatahpun ia menceritakan kepada Ariani tentang perlakuan kasar Ida, dan bang Diki kepadanya, ditambah lagi keluarga Ida seperti ibu dan kakak - kakak Ida yang turut merendahkan Indra, tapi Ariani tahu meski Indra tak bicara.

          Sifat playboy Indra yang kerap mempermainkan wanita menjadi andalan utama dalam upaya memisahkan cinta mereka. Ariani tahu, Indra dulu memang seperti itu, dulu, tidak sekarang. Ida sering menasehati agar Ariani berhati - hati, jangan sampai Indra merenggut kesuciannya dan kemudian meninggalkannya begitu saja. Ariani bukan tak pandai menilai seseorang, ia cukup tahu bahwa Indra yang sekarang bersamanya adalah laki - laki yang baik dan selalu menjaganya. Indra berniat merenggut kesuciannya ? Omong kosong. Bahkan saat mereka bersama, tak sekalipun Indra menyentuhnya, walau cuma sekedar memegang tangannya, tak pernah. Itu lah yang membuat Ariani merasa aman saat bersamanya.

          Tak secuilpun keburukan Indra yang nampak di depan hidung Ariani. Bukan karena Indra pandai menutupinya, bukan. Indra bahkan bercerita pada Ariani tentang masa lalunya dengan banyak wanita, kebiasaannya mengkonsumsi minuman keras, gemar berkelahi dan banyak lagi. Semua diceritakannya tanpa tedeng aling - aling bahkan sebelum ia mendengar dari orang lain. Indra berusaha jujur sejak awal mereka merintis hubungan ini. Dan Ariani menghargai kejujuran Indra, tak sedikitpun Ariani merasa jijik ataupun kecewa pada kekasihnya itu.

          Tapi apa mau dikata, omongan demi omongan yg tak sudah sudah itu seperti berusaha mencuci otak Ariani. Terkadang ada saatnya Ariani merasa rapuh dan mulai meragukan Indra. Dan Indra akan selalu mampu menepis keraguan itu. Ketulusannya mampu meyakinkan Ariani bahwa memang kekasihnya telah berubah menjadi lebih baik. Bahkan Indra kembali meneruskan pendidikannya di SMA. Semua itu dilakukannya untuk membuktikan keseriusannya pada Ariani. Dan Indra yang dulunya pemabuk, sekarang malah rajin sholat ke mesjid, bersama - sama dengan Ariani tentunya.

         Orangtua Indra merestui hubungan mereka, dan mendukung penuh karena melihat perubahan Indra. Yang dulu sering nongkrong tak jelas, sekarang lebih sering di rumah. Yang biasanya cepat naik darah dan kerap baku hantam dengan lawan - lawannya, sekarang lebih sabar dan tak mau terprovokasi lagi untuk petantang petenteng seperti jagoan. Yang dulunya tak jauh dari perempuan, meski perempuan - perempuan itu yang melekatkan diri seperti lem kepada Indra, sekarang tak pernah lagi. Ia mengabaikan semua wanita yang ingin dekat padanya, kecuali tentu saja Ariani. Hidupnya sekarang benar - benar terfokus pada gadis itu.

          Sebenarnya tak seharusnya ada lagi keraguan di hati Ariani. Ia percaya pada Indra, percaya bahwa Indra hanya mencintainya. Dan Indra selalu menunjukkan cintanya dengan jelas dan tegas. Hanya, itu lah, terkadang saat mereka beberapa hari saja tak berkomunikasi, kemudian ada selentingan berita tentang Indra, maka Ariani akan mulai terpengaruh. Dan penyampai berita itu tak lain adalah Ida dan Eli. Tapi untungnya Ariani selalu bertanya langsung ke Indra. Cukup Indra bilang tidak, ia selalu akan percaya. Ia hanya perlu diyakinkan, terus - menerus. Mungkin terkesan menuntut, tapi ini Ariani lakukan agar ia bisa masa bodoh dengan omongan orang lain yang bermaksud ingin memisahkan mereka  .

          Tetapi segala rintangan yang terjadi dalam perjalanan cinta Ariani dan Indra, tak sedikitpun menyurutkan langkah mereka untuk tetap saling  bergenggaman dan menepis duka bersama. Walau kadang Indra tersiksa dengan ketidakpercayaan Ariani terhadapnya akibat omongan buruk yg Ariani terima, namun Indra tetap sabar dan terus meyakinkan Ariani tentang ketulusannya.

          Cinta, sepertinya jauh sekali dari persangkaan mereka tentang hubungan Ariani dan Indra, semakin hari, semakin sulit bagi Ariani dan Indra untuk bertemu. Gerak - gerik Ariani selalu diawasi oleh Ida. Terkadang  abangnya mengantar Ariani untuk menginap di rumah orang tua Ida, dengan alasan Eli meminta bantuan Ariani untuk mengerjakan soal - soal persiapan ujian.  Dan selalu, ajakannya secara mendadak. Ariani tahu maksud mereka yaitu agar Ariani tak sempat mengatakan kepada Indra kemana dia pergi.

********       

Menggenggam Ranting PatahWhere stories live. Discover now