Tiga puluh lima : don't cry

1.7K 202 12
                                    

Tring!

Suara dari ponsel Pintar Siska membuat sang empunya langsung meraba raba sisi kasur untuk menemukan ponselnya.

Dengan mata yang belum terbuka sempurna, ia membuka sebuah pesan yang baru masuk.

Pradikta
Morning, maaf banget semalem kita pulangnya terlalu larut, are u okay ? Kamu gak masuk angin kan?

Siska terkekeh melihat pesan yang dikirimkan Pradikta, dikira aku anak bayi? Baru keluar malem di Tanyain masuk angin atau enggak?, Batin Siska gemas pada kelakuan pacarnya itu.

Siska
Morning, aku baik baik aja kok:)


Balasan Pradikta muncul Tak lama, menandakan lelaki itu sedang tak sibuk.

Pradikta

Syukurlah, Hari ini aku ada meeting mungkin sampai sore, jadi kayaknya aku gak bisa antar kamu ke tempat kursus, atau kamu mau di antar anak buah ku? Nanti aku suruh dia jemput kamu, gimana?

Siska
Gak usah repot-repot , aku bisa naik ojol kok tenang aja.

Pradikta
Yasudah, take care ya.
By the way bisa tolong bilang sama Ryan tolong kirim 10 cup americano, selusin macaron dan donat sama satu milk roll cake ke kantor, makasih:).

Siska
Oke, nanti aku sampaikan sama Ryan, hati hati juga, jangan lupa makan.

Siska langsung menyimpan ponselnya kembali, ia meregangkan tubuhnya yang terasa Kaku, ia buru buru keluar kamar untuk Mandi dan memberi tahu pada Ryan pesanan Pradikta.

---

Abhi melipat tangannya di depan dada, ia terpaksa meninggalkan meeting Tanpa pamit karna kelakuan wanita di depannya.

Selama di ruang rapat Abhi Tak bisa fokus karna ingin buang air kecil, akhirnya secara terpaksa ia memohon izin untuk pergi ke toilet untuk menuntaskan hasratnya.

Saat Abhi keluar dari toilet, ia melihat Tara yang berjalan santai melewati kubikel staff menuju ruangan Pradikta, walau di ruangan Pradikta tidak ada orang, karna saat ini Pradikta ada di ruang meeting, Abhi yakin wanita itu akan memaksa menunggu Pradikta, sudah cukup sepupunya itu menjauhinya dan membuatnya kewalahan karna harus menghandle perkerjaan Pradikta saat lelaki itu Tak masuk kerja seperti saat pertemuan ya dengan tara beberapa waktu yang lalu, dan jangan sampai Pradikta menuduhnya mengajak wanita itu ke kantornya apalagi masuk ke ruangannya.

Abhi langsung buru buru berlari menghampiri Tara dan menarik tangannya.

"Mau kemana?," Tanya Abhi

"Ruangan Pradikta," balas Tara

"Pradikta nya gak ada," ucap Abhi sambil melirik ke kanan dan kiri ia takut Pradikta melihat wanita ini.

"Aku bisa menunggu," dalih tara lalu kembali berjalan menuju ruangan Pradikta.

Abhi yang kesal akhirnya menarik tangan tara kencang dan menarik nya menuju lift dan langsung menuju basment takut takut Pradikta melihat mereka.

I'm Not ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang