Delapan

391 53 6
                                    

Happy Reading!

"Sini duduk Sep" ujar Revan kepada Septi yang masih berdiri memegang pembatas Rooftop sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

Septi pun menghampiri Revan dan duduk di sebelahnya. "Lo sering ke sini yah?" tanya Septi.

Revan pun mengangguk. "Iya ini tempat gue sama dua curut kalo lagi bolos" jawab Revan sambil menunjukkan cengirannya.

Septi pun mengernyit. "Dua curut?"

"Iya Bagas sama Rangga" jawab Revan. Septi hanya mengangguk sambil ber oh ria.

Lalu Revan mengeluarkan banyak cemilan dari dalam tasnya membuat Septi membulatkan matanya. "Lo bawa cemilan banyak banget buat apa?" tanya Septi.

"Buat dibuang" jawab Revan asal.

"Ih mubazir tau buang-buang makanan. Kalo lo gak mau, sini buat gue aja" ujar Septi lalu merebut salah satu cemilan dan memakannya.

Revan hanya mendengus. "Ya buat di makan lah Maemunah!, Ih lo cantik cantik bego deh"

"Ck. Gue emang cantik kali" ujar Septi dengan pedenya. "Btw lo bawa cemilan ini dari rumah?"

"Bukan, ini dari Minimarket depan bengkel tadi" Septi hanya mengangguk. Ternyata tadi Revan ke Minimarket untuk membeli cemilan sebanyak ini.

"Sorry ya gara gara motor gue mogok, kita jadi telat dan harus bolos gini" ujar Revan sedikit menyesal.

"Gapapa kok justru gue seneng banget lo ajak ke sini. Daripada di hukum kan?"

"Iya tapi kali ini aja ya lo bolos, jangan coba-coba bolos lagi kalo gue sih gapapa" ujar Revan cengengesan.

"Eh tapi kita gak akan ketauan kan kalo di sini?" tanya Septi khawatir.

"Gak akan lah, mana ada yang sudi naik tangga ke lantai tiga" Septi pun mengangguk merasa lega.

Sudah sekitar dua jam mereka menghabiskan waktu di Rooftop, semua cemilan pun sudah hampir habis. Sampai tak terasa bel istirahat sudah berbunyi.

"Udah bel tuh turun yuk" ajak Revan kepada Septi, yang sepertinya masih betah di tempat ini.

"Kita bolosnya sampe pulang sekolah aja gimana?" ujar Septi memohon. Membuat Revan menggelengkan kepalanya.

"Gak bisa Sep, kalo Mahesa tau lo bolos gara gara gue nanti gue yang kena" ujar Revan. Bisa di delete gue dari daftar calon adik ipar ~batin Revan.

Septi pun hanya mendengus. "Yaudah deh ayo"

***

Kini mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin. Banyak pasang mata yang sedari tadi memperhatikan mereka, membuat Septi merasa risih. Berbeda dengan Revan yang tampak santai dan terus berjalan, tak memperdulikan tatapan bahkan bisikan bisikan dari seluruh penghuni kantin. Karena hal ini memang sudah biasa baginya.

"Revan! Septi!" panggil Rangga sambil melambaikan tangannya bermaksud untuk mengajak mereka bergabung. Revan dan Septi pun berjalan menghampiri meja pojok di mana tempat Rangga duduk. Di sana juga ada Bagas dan kedua teman Septi, April dan Fatma.

"Kalian berdua bolos ya?" tanya Fatma saat Revan dan Septi sudah duduk di kursi kosong, yang kebetulan tersisa dua kursi.

Mereka pun mengangguk bersamaan.

"Wah parah lo bolos gak ngajak ngajak" sahut Bagas.

"Kok kalian bisa bolos bareng?" tanya April sambil mengunyah makanannya.

Revano (On Going)Where stories live. Discover now