Chapter 21 : Iya Atau Tidak

1.5K 189 37
                                    

Boboiboy milik Monsta hanya meminjam karakternya saja.

Alur cerita murni dari author

Rate : T 15+

Genre : action, superhero family sibling friend sad angst.

Warning : typo, bahasa campur Indo Melayu, kesalahan tanda baca, hanya karangan Semata.

==

"Emm.. Mereka kemana ya padahal cuma ke toko bunga tapi kenapa selama ini," keluh Gempa yang sudah 5 kali bulak balik membuka pintu depan.

"Buka saja pintunya gak usah buka tutup, pusing ku lihatnya," keluh Halilintar.

"Kak Hali, telepon mereka coba aku daritadi susah sinyal," keluh Gempa.

"Sama Gem, tapi lebih baik kita cari mereka saja perasaanku tidak enak," balas Halilintar berdiri dari sofa.


Brak!!

Pintu terbuka dengan kasar oleh seseorang dari luar.

"Blaze! Berapa kali aku bilang jangan merusak pintu!" geram Gempa menahan diri untuk tidak menjitak adik pertamanya ini dengan golemnya.

"Ahh ma-maaf kak Gem tadi gak sengaja, itu aku nyari kak Taufan ke toko bunga katanya udah pulang dari tadi jadi aku agak panik," balas Blaze gugup.

"Aku khawatir emm kita cari lagi," panik Gempa.


"Kami pulang."

Gempa, Blaze, dan Halilintar menatap kaget pada Taufan dan Thorn yang baru pulang, karena baju mereka benar benar kotor bahkan Gempa bisa melihat luka bakar di lengan Thorn.

"Apa yang terjadi? Kalian kenapa?" tanya Gempa mendekati mereka berdua dan mengecek luka luka mereka.

"Gempa, bawa mereka masuk dulu," balas Hali.

Gempa yang memang jika sudah panik tidak bisa fokus lagi hanya mengangguk dan dibantu Blaze mereka membawa Taufan dan Thorn masuk.

.

.

"Isshh sakit," keluh Thorn saat obat merah itu menyentuh lukanya.

"Biasanya kalau sakit nih ya orang tuh meringis, kak Thorn malah mendesis," komentar Solar.

"Ya biar bervariasi," balas Thorn.

"Emangnya rasa pake bervariasi," balas Solar.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Halilintar.

"Jadi gini terus gitu loh," balas Thorn.

"Hah diserang kok bisa sih, emang darimana robot itu datang?" tanya Solar.

"Lagian kak Taufan denger apa sih sampai masuk ke kebun itu?" tanya Ice.

"Hanya suara jebakan," balas Taufan lesu.

"Tunggu apa yang terjadi saat Thorn pingsan?" tanya Blaze.

Semua mata langsung menatap Taufan.

"emm itu." Taufan terdiam sejenak kejadian saat Thorn mulai pingsan.

"Tidak ada apa apa setelah robot itu mati sosok itu hanya memeriksa keadaan, untung saja kami segera bersembunyi," balas Taufan.

"Ini aneh sekali, jam kita selama ini tidak pernah bermasalah soal komunikasi tapi kenapa hal ini bisa terjadi, akan sangat berbahaya bukan?" keluh Gempa.

🌪Garis Tanpa Batas🌪Where stories live. Discover now