Chapter 8 - If Only

126 102 36
                                    

"If you don't try now, how can you feel the success in the future"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"If you don't try now, how can you feel the success in the future".

-Mark

****

Mark Pov.


"Bagaimana bisa ponsel ku jatuh di depan Apartemen milik wanita itu?" Tanyaku pada Ansel yang sedang duduk di meja kerja tepat di hadapanku.

"Mungkin jatuh ketika aku ingin memastikan wanita seperti apa yang membuatmu seperti ini" tuturnya. Ansel benar-benar melakukan apa yang ia katakan beberapa hari yang lalu, ia akan mencari tahu seperti apa wanita yang bernama Sea itu.

Dan tentang ponselku, aku tidak sengaja meninggalkannya di Apart teman wanitaku yang kebetulan mereka tinggal di Apartemen yang sama, dan kebetulan juga bertetangga hanya jauh beberapa nomor kamar lain saja.

"Ceroboh sekali, aku hanya menyuruhmu mengambil ponselku" ucapku, Ansel menatapku serius dan tentu saja ku tatap balik.

"Siapa yang menyuruhmu meninggalkan ponselmu disana?" Kata Ansel. "Apa kau juga sedang memata-matai Wanita itu?" Tatap Ansel menyelidik.


Aku menghela napas. "Untuk apa aku membuang waktu hanya untuk memata-matai seseorang jika itu adalah pekerjaanmu dan Carlos" kataku tegas.

"Hanya Carlos bukan aku!" ia juga tidak kalah menegaskan bahwa yang kukatakan bukanlah tugasnya.

"Terserah kau saja, bagaimana dengan Carlos apa dia punya informasi lagi?" Tanyaku menyudahi perdebatan kami.

"Carlos sedang berusaha mencari tahu, sepertinya wanitamu itu memang misterius" Kata Ansel, aku memicingkan mata tidak mengerti yang ia maksud.

"Kenapa?"

"Yang benar saja. Sudah lebih seminggu Carlos mencari Informasi tapi tidak ada satupun yang ia dapatkan, seperti ada yang mereka sembunyikan" Tuturnya, yang membuatku makin penasaran. Ansel benar, setelah pertemuanku Dua hari yang lalu dengan Wanita itu aku benar-benar merasa ada yang ia sembunyikan. Tapi sisi lain aku juga menemukan fakta bahwa wanita yang bernama Sea itu unik, tidak bisa di tebak malah membuatku semakin ingin mendekatinya.

Awalnya ku kira ia begitu dingin, tapi setelah kejadian itu ia cukup baik dalam memperlakukan seseorang. Yang kutahu tidak banyak cerita dan tidak pernah tersenyum hari itu bisa kulihat dengan mata kepalaku sendiri. Kata sederhana cocok untuknya, tidak berbelit-belit tapi sangat menyebalkan. Pertama wanita itu mengataiku bodoh di depan orang banyak, dan kedua ia menyeretku masuk kedalam masalahnya.

"Apa yang sedang kau lamunkan?" Gebrakan meja sangat membuatku terkejut, Ansel yang kurang ajar, jika saja bukan sahabatku pasti sudah ku pecat.

SEANNA [ON GOING]Where stories live. Discover now