Skizofrenia

290 7 0
                                    

"Hai jumpa lagi dengan saya Dokter ELVAN, spesialis kedokteran jiwa dari Organisasi Peduli Jiwa Indonesia, hari ini secara khusus saya ingin bicara soal penyakit mental yang dinamakan Skizofrenia.

Dapat dikatakan Skizofrenia adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir pada penderitanya. Penyakit ini seringkali membuat pengidapnya tidak memiliki kemampuan untuk berpikir, mengingat, atau pun memahami masalah tertentu.

Penderita Skizofrenia sering menunjukan perilaku kacau berupa paranoid berlebihan, yang berujung pada perilaku tidak pantas, serta sulit mengendalikan emosi, hasrat, dan keinginannya. 

Gejala yang paling khas dari penyakit ini adalah delusi dan halusinasi. Itulah sebabnya, orang dengan skizofrenia cenderung mendengar suara-suara di dalam pikiran mereka dan melihat sesuatu yang tidak nyata.

Secara umum penyakit ini adalah gangguan kejiwaan kronis yang membutuhkan pengobatan berkepanjangan untuk meringankan gejalanya....."

Video itu terputus saat masuk panggilan Video di aplikasi WathsApp pada ponsel Shinta. Ia menjawab panggilan itu, kemudian terlihat ibunya Feni sedang duduk pada sebuah kursi di unit apartemen,

"Halo Shinta, apa kabar kamu dan Bagas di Jakarta. Gimana rumahnya udah nyaman lagi kan ?", sapa Feni.

Shinta mengangkat ponsel itu , berdiri sambil mencakar pinggangnya sendiri, "Ma, ternyata Mama bohong ya... Mama gak pernah telpon seorang teman di Jakarta untuk bantu kami. Mama minta bantuan Pak Bronto kan?"

"Duh, maksudnya gimana yah... Mama gak ngerti?", Jawab Feni pura-pura tidak tahu.

"Mama jangan pura-pura, Pak Slamet yang jemput kami di hotel itu supirnya Pak Bronto kan? Dia punya istri namanya Halimah, dan anak laki-laki namanya Dewa. Dewa itu tiap hari datang ke sini untuk main bersama Bagas", lanjut Shinta tegas.

"Oke-oke, Mama gak bisa apa apa lagi sayang. Kalo kamu tau yang membantu pak Bronto pasti kamu tolak kan? Papa Rudi di penjara, kita nyaris bangkrut Shinta. Cuma ini yang bisa Mama lakukan."

Di depan rumah, ada Reno dengan kemeja rapih, sedang membuka pagar. Melihat Reno, Shinta berubah haluan pikir, dan tidak peduli dengan penjelasan ibunya. Panggilan video itu ia putus mendadak.

Reno datang dengan wajah berseri dan pembawaannya yang tenang, "ada apa nih, seperti ada keributan?"

Shinta tidak menjawab pertanyaan itu, ia mendekati Reno dan langsung memeluk pria itu. Tidak butuh kata-kata untuk menjelaskan betapa senang hati Shinta, dikunjungi Reno pada waktu yang tepat.

Shinta menumpahkan seluruh kegelisahan pada peluk Reno. Di dalam peluk itu Shinta berharap ada solusi atas setiap permasalahan.

"Untung kamu datang Mas. Aku bingung mas, aku bingung!!!"

"Oke, sekarang gimana klo pelukannya dilepas dulu. Kita duduk, kamu cerita pelan-pelan yah!"

Shinta dan Reno memulai diskusi penuh cinta. Shinta menceritakan semua kisah Pak Bronto pada Reno. Tentang penyakit yang di derita Yudi, hingga Skizofrenia yang diturunkan. Tangis Shinta kembali pecah saat menceritakan Bronto yang khawatir Bagas memiliki kelainan yang sama.

Reno mengusap air mata dan berusaha menghentikan tangis Shinta. Reno benar-benar sesuai dengan ekspektasi Shinta tentang pria yang bertanggung jawab. Jemari Reno menyeka air mata Shinta, "udah, jangan terlalu khawatir, sekarang mending kita cari dokter spesialis kejiwaan yang paling tepat mengomentari permasalahan ini"

Shinta mengambil ponsel yang tadi ia gunakan untuk menonton video penjelasan seorang dokter tentang skizofrenia.

Shinta menunjukan layar ponsel yang sedang menampilkan presentasi video dari dokter Elvan. Reno mendengarkan sebentar, lalu melihat deskripsi video, "Nah, ini ada alamat prakteknya. Gak jauh kok.. Masih di Jakarta Selatan."

Petaka Cinta SedarahWhere stories live. Discover now