Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aman" pikirnya dan ia berjalan pelan "Mau kemana Magnus?" Magnus terdiam dan berbalik "Eh Maryse?" "Ayo kau sudah janji minum denganku malam ini" "Sungguh aku tidak bisa, Maryse" "Jangan beralasan, ayo kau traktir ya itu kan klubmu" "Dasar, bilang aja mau gratisan" Maryse terkekeh "Ayo" ia langsung menggandeng Magnus menyeretnya pergi. "Kemana Magnus, ia belum pulang juga" "Sudah kau telpon, Alec?" "Ia tidak mengangkat telponnya, Jace" keduanya khawatir mereka berencana menginap dirumah Magnus.
"Kau tidak minum, tumben kau hanya minum air putih" "Aku sedang tidak ingin, Maryse ayo pulang kau sudah minum banyak" "Satu gelas lagi" "Baiklah" Magnus memegang perutnya yang sedikit sakit "Magnus, aku mencintaimu" Magnus menyemburkan minumannya "Kau mabuk, cukup ayo pulang aku pusing dengan semua aroma ini" ia sudah tidak tahan bau pendemonium malam ini parfum, minuman, rokok.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau bercanda, Magnus" "Aku tidak bercanda dengan kalian" "Kapan ibu mengatakannya?" "Tadi di klub, aku baru saja mengantarnya pulang" "Kau tidak minum kan?" "Tidak Jace" "Syukurlah" Jace lega "Aku lelah" "Kau istirahatlah Magnus" Magnus meninggalkan keduanya "Gawat ini gawat" keduanya harus jujur kepada ibu mereka itu satu satunya jalan yang mereka pikirkan.
Magnus memandang wanita itu ia menelan ludahnya susah payah ia khawatir dengan reaksi Maryse, mereka diruang Maryse sekarang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Maafkan aku Maryse" "Magnus mereka putra putraku" "Aku....aku sudah mencoba menolak tapi aku tersudut" "Magnus setidak nya kau harus memilih pantas saja mereka bertingkah aneh dan selalu menempel padamu" "Aku tidak mau melukai salah satunya, kau lupa mereka parabatai juga hati dan perasaan mereka terikat" "Aku kecewa padamu Magnus" "Aku tahu kau tidak perlu khawatir, aku akan pergi dari kehidupan kalian" Magnus berbalik lengannya di cekal Maryse, Magnus melepaskan tangan Maryse perlahan dan pergi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Magnus jangan pergi" Alec "Maaf Alec aku merasa tidak pantas" "Kami mencintaimu Magnus" Jace "Aku bahkan tidak bisa memilih salah satu dari kalian, aku sudah menceritakan semuanya kepada ibu kalian jadi kalian tidak perlu khawatir ia sudah tahu semuanya" "Bagaimana dengan calon anak kita" "Aku....akan menjadi orang tua tunggal" "Kau hamil Magnus?" Ketiganya menoleh kearah suara itu Maryse "Y-ya Maryse" "Jadi itu alasan mengapa kau menolak minum denganku" Magnus menunduk "Mengapa kau tidak mengatakan itu Padaku" Magnus tidak menjawab ia memilih pergi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tidak, tidak akan kubiarkan kau kembali ke Edom jangan Magnus" "Alec biarkan aku pergi lepaskan" "Tidak akan" "Ku mohon Alec aku harus pergi" "Aku tidak akan menyerah seperti Jace aku tidak mau kehilanganmu" "Alec" Magnus jatuh dipelukan Alec "Magnus" Alec panik ia segera membawa tubuh Magnus ke rumah sakit.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Apa yang terjadi Alec?" "Aku tidak tahu ibu aku mencoba menahannya agar tidak pergi" "Kau sangat mencintainya melebihi Jace, kau tidak menyerah" "Maaf bu aku terlalu mencintainya" "Magnua sedang mengandung anak kalian aku tidak berbuat apa apa selain aku merestuimu jika Magnus memilih salah satu kalian bagaimanapun itu cucuku juga" "Ibu tidak bercanda kan?" "Apa aku kelihatan becanda?" Alec memeluk Maryse erat "Terima masih ibu" Maryse tersenyum ia membalas pelukan Alec. "Maryse, aku..." "Magnus aku merestui kau dengan Alec" Magnus terdiam ia pikir ia salah dengar "Ya Magnus" Maryse memeluk Magnus erat "Maryse terima kasih" "Selamat datang dikeluarga kami Magnus" Magnus mengeratkan pelukannya.