Break Up

2.1K 258 25
                                    

"Kau tidak punya pilihan lain, kau harus membawanya padaku!" Ucap wanita mengerikan itu marah.

"Tidak akan! Apa kau tidak mengerti? Dia adalah soulmate ku. Tak bisakah kau melepaskannya?" Laki-laki itu memohon sembari berlutut. Menjatuhkan harga dirinya yang selalu ia bangga- banggakan.

"Bawa dia padaku, atau aku tidak ada pilihan lain selain membunuhmu!" Wanita itu berteriak seperti orang gila. Menghancurkan barang-barang yang ada di sekitarnya dengan sihir gelapnya.

"Jangan bawa anakku ke dalam masalah ini. Dia hanya seorang anak laki-laki." Ibu pemuda itu menangis melindungi putra semata wayangnya.

"Nak, kau hanya perlu membawanya. Kau telah melakukan perjanjian tak terbantahkan dengannya. Kau bisa mati." Pinta ayah pemuda itu kembali memohon. Mencoba menyelamatkan hidup anaknya yang sedang diujung tanduk.

"Bila kau tidak membawanya padaku secepatnya, kau yang akan mati di tanganku!" Ucap wanita itu murka dan pergi dari sana.

"Ibu... aku tidak bisa melakukannya. Kumohon, Aku sangat mencintainya." Adu laki-laki itu putus asa. Terisak mencoba memikirkan cara untuk lolos dari takdirnya.


~🌸~


Tahun ke 5 Hogwarts

Akhirnya, aku kembali ke Hogwarts. Tempat paling berkesan dalam hidupku karena disini lah aku memulai segalanya.

Aku sangat merindukan teman-temanku dan Draco. Selama liburan aku benar-benar tidak pernah sekalipun berhubungan ataupun bertemu dengannya. Sekalinya aku melihatnya hanyalah saat kami membuntuti dia dan ayahnya pergi ke Knockturn Alley.

Aku sudah sampai di Hogwarts dan hal yang pertama kali kulakukan adalah mencari Golden Trio. Ternyata mereka sedang mengobrol sambil makan siang jadi aku hampiri saja mereka.

"Harry, Ron, Hermione. Lama tidak bertemu!" Aku memeluk mereka kuat. Sangat merindukan mereka.

"Aww my baby, aku juga sangat merindukanmu." Ucap Hermione memelukku kembali. Hermione selalu memanggilku kesayangannya entah mengapa.

"Mengapa kau datang terlambat (Name)? Kau tidak datang bersama kami di kereta." Ucap Ron bertanya.

"Ya... aku tertinggal hehe." Ucapku sambil cengengesan. Aku ketinggalan kereta hingga aku harus menunggu kereta kedua menuju Hogwarts.

Setelah mengobrol cukup lama akhirnya kulihat Draco memasuki ruang makan bersama teman-temannya dan... Pansy?

"Draco!" Aku menghampirinya ingin memeluknya. Tidak disangka dia mendorongku menjauh dan menatapku dengan tatapan dingin.

"Menjauh dariku!" Ucapnya menolakku.

"A-apa yang terjadi... Draco?" Aku menatapnya bingung.

"Aku tidak ingin melihatmu. Pergilah dari hadapanku." Dia mencoba bersikap tidak peduli padaku. Tapi... mengapa dia terlihat sedih?

"T-tapi mengapa?"

"Draco sudah menyuruhmu untuk menjauh! Jadi pergilah kau dari sini." Ucap Pansy kembali mendorong ku. Semua menatap kami penasaran. Karena tidak ingin menjadi bahan pembicaraan akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari sana.

"Apa yang terjadi??" Tanya Hermione padaku.

"Aku tidak tau..." ucapku dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sialan itu... apa yang telah dia lakukan padamu." Hermione nampaknya sangat marah dengan Draco. Dia mencoba pergi kesana dalam keadaan marah namun aku melarangnya.

I (don't) HATE YOU | Draco x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang