31 - revenge

845 121 46
                                    

Rosie menunggu sampai pengunjung di cafe ini benar-benar sepi. Suasana sudah tenang dan beberapa orang yang tadi duduk bersama Tom sudah pergi meninggalkannya. Rosie terus memata-matai lelaki itu sampai memastikan dia benar-benar sendiri.

Setengah jam berlalu dan Tom pergi meninggalkan cafe ini seorang diri. Rosie mengikutinya di belakang dan baru sadar kalau lelaki itu berniat untuk masuk ke Diagon Alley. Rosie yang takut kehilangan jejaknya segera mengikuti arah lelaki itu pergi. Begitu sampai di Diagon Alley, Tom berjalan dengan sangat cepat membuat Rosie segera berlari mengikutinya. Begitu mereka menelusuri sebuah gang sempit, Rosie yang sudah kesal langsung mengeluarkan tongkatnya dan berucap, "Stupefy!" tubuh lelaki itu langsung ambruk dan jatuh keatas jalanan. Rosie tersenyum puas dan dengan pelan mulai berjalan kearahnya.

Semua tak berlangsung lama ketika tiba-tiba saja seseorang ber-apparate ke hadapannya. "Draco!" Rosie terkejut setengah mati begitu tiba-tiba saja Draco muncul di hadapannya. "Kau membuatku kaget!" sahut Rosie kesal.

"Kenapa kau bisa----"

"Dobby melihatmu bertingkah aneh dan memberitahuku kalau kau tengah merencanakan sesuatu." jelas Draco.

"Dobby---? kau--- kau menyuruhnya untuk membuntutiku?" tanya Rosie heran.

"Bukan saatnya untuk membahas itu. Ada pekerjaan lain yang harus kita selesaikan." ucap Draco sambil mengalihkan pandangannya kearah lelaki yang tengah pingsan di antara mereka. Belum sempat Rosie menjawab perkataannya, Draco terlebih dahulu menarik lengannya dan membawa mereka ber-apparate ke suatu tempat.

*

BRUK

Mereka bertiga tiba di rumah Rosie. "Draco, berhenti membuatku terkejut dan melakukan hal secara tiba-tiba!" sahut Rosie sambil berdiri dari tempatnya jatuh. "Maafkan aku, aku hanya tidak ingin ada yang mencurigai kita."

Rosie meringis dan mengangguk paham. Gadis itu kembali menatap benci kearah orang yang masih tak sadarkan diri di hadapannya. "Jadi... orang ini?" tanya Draco kearah Rosie. Gadis itu kembali mengangguk dan berkata, "Aku baru saja tau kebenarannya, Draco. Selama ini dia membohongiku.. selama ini dia sudah---"

"Cukup, tak perlu dilanjutkan. Dobby sudah menceritakan semuanya. Dia juga mendengar percakapan orang ini begitu dia melihatmu membuntuti mereka." ujar Draco. Rosie menatap kearah pacarnya dengan pandangan tidak percaya. Sungguh, Rosie sama sekali tidak menyangka Draco bahkan sampai menyuruh Dobby untuk memantaunya dari jauh. Rosie paham kalau Draco mungkin tidak ingin dia merasa dikawal dan memutuskan untuk memberikan perlindungan pada Rosie tanpa perlu ia ketahui.

Saat ini tubuh Tom sudah terduduk di atas sofa, "Incarcerous." Draco mengucapkan mantra itu dan seketika sebuah tali panjang melilit sekujur tubuh Tom. Bisa dipastikan saat dia terbangun nanti, tubuhnya tidak akan bisa bergerak.

"Apa yang ingin kau lakukan saat dia terbangun nanti?" tanya Draco pada Rosie. Gadis itu menggigit bibir bawahnya ragu, merasa bingung dengan dirinya sendiri.

"Entahlah, aku---"

"Lakukan apapun yang ingin kau lakukan. Pria ini pantas mendapatkan balasan setimpal darimu, dia sudah membuat hidupmu hancur, Rose."

Entahlah, kata-kata Draco justru sangat berhasil membuat amarah Rosie kembali meluap. Awalnya sempat terfikir di benaknya untuk tidak jadi melakukan hal buruk pada pria itu, tetapi setelah mendengar kata-kata Draco, Rosie menjadi yakin lagi kalau yang dia lakukan memang sebaiknya adalah memberikan pelajaran yang setimpal pada lelaki itu.

Dua menit berlalu, Tom meringis sambil membuka matanya. Lelaki itu terkejut begitu melihat tubuhnya terikat kuat dan dia berada di tempat yang tidak dikenalnya. Tom menatap sekelilingnya dan terkejut melihat Rosie dan lelaki yang kebetulan dikenalnya berdiri dihadapannya.

Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang