30 - the uncovered truth

909 116 32
                                    

Hujan deras turun di pagi ini. Suara air yang turun menyentuh bumi terdengar dengan jelas dari balik kaca jendela kamar Rosie. Gadis itu terdiam di atas kasurnya sambil membelakangi lelaki yang saat ini terbaring di belakangnya. Selimut putih menutupi tubuh keduanya. Mereka sudah terbangun sejak pagi tadi dan suasana canggung langsung menyelimuti mereka. Rosie benar-benar tidak ingat apa yang semalam terjadi selain fakta bahwa kemarin malam dia menghabiskan hari ulang tahunnya bersama Draco ditemani dengan beberapa botol firewhiskey.

Bodoh.

Satu kata yang saat ini memenuhi fikiran Rosie. Kenapa gadis itu ceroboh dan membiarkan semua ini terjadi? di saat situasi seperti ini bisakah dia percaya kalau Draco akan tetap setia padanya? Bagaimana gadis itu dengan mudahnya memberikan kehormatannya yang paling berharga begitu saja?

"Rose..."

Sejak tadi Draco berusaha untuk mengajak gadis itu berbicara, tapi Rosie hanya terdiam tanpa menjawab perkataannya. Rosie masih setia membelakangi Draco dengan air mata yang keluar dari sudut matanya.

"Rose, aku minta maaf." ucap Draco pelan. Lelaki itu memeluk Rosie dari belakang dan gadis itu tidak menolaknya. Hanya saja Rosie tetap teguh pada pendiriannya---tidak berbicara dan tetap membelakangi Draco. Dia tau mereka berdua sama-sama tidak sadar semalam dan Rosie bahkan ragu jika hanya Draco yang menginginkan perbuatan yang mereka lakukan semalam. Tapi, Rosie merasa kalau apa yang mereka lakukan itu benar-benar sebuah kesalahan besar dan tidak seharusnya mereka berdua melakukan itu disaat situasi seperti ini.

"Aku lebih suka kau marah padaku dibanding hanya diam seperti ini." lirih Draco. Rosie memejamkan matanya sesaat sebelum akhirnya memberanikan diri untuk berkata, "Draco.. bisakah kau tinggalkan aku sendirian disini? aku butuh waktu untuk sendiri dulu." lirih Rosie dengan suara serak. Draco menghela nafasnya lalu kemudian melepaskan pelukannya dari Rosie.

"Baiklah, aku akan membuat sarapan untukmu." Draco turun dari tempat tidur. Lelaki itu sudah mengenakan boxer hitamnya selepas bangun tadi. Draco meraih kaus putihnya yang tergeletak di atas lantai kamar Rosie lalu memakainya dengan cepat melewati kepalanya.

Draco meraih gagang pintu kamar Rosie, untuk sesaat lelaki itu kembali menolehkan kepalanya kebelakang---berharap Rosie mau merubah fikirannya, tapi ternyata sama saja. Gadis itu masih tetap membelakangi nya dengan bahu bergetar. Draco akhirnya menyerah dan keluar dari kamar Rosie. Membiarkan gadis itu untuk menyendiri di dalam kamarnya.

*

Sekarang sudah jam duabelas siang. Draco terdiam sambil duduk diatas sofa yang ada di ruang tengah. Rosie sama sekali belum keluar dan Draco yakin pasti gadis itu benar-benar marah padanya. Draco benar-benar menyesal karena tidak bisa mengendalikan dirinya semalam. Seharusnya dia bisa mencegah hal ini terjadi. Seharusnya dia tidak merusak Rosie. Untuk apa selama ini dia berjanji untuk tidak akan membiarkan gadis itu tersakiti jika pada kenyataannya dia sendiri yang membuat Rosie terluka?

"K-kau sudah makan?" Draco terkesiap begitu mendengar suara itu. Dia menoleh kesamping dan melihat Rosie berjalan kearahnya. Mata gadis itu terlihat bengkak seperti habis menangis--yang mana sudah Draco curigai sebelumnya. Rosie memakai dress panjang berwarna biru dan rambutnya ia biarkan tergerai begitu saja.

"Rose, aku----"

"Kau tidak perlu minta maaf. Dan maafkan aku karena tadi pagi aku bersikap seperti itu padamu. Aku hanya masih terlalu kalut dan takut." Rosie mendudukkan dirinya di sebelah Draco dan menyalakan TV dihadapannya. Draco sibuk memperhatikan Rosie dan tidak berniat sama sekali untuk menonton serial TV yang menyala di hadapannya.

"Rose, sungguh.. aku benar-benar minta maaf. Tidak seharusnya aku melakukan itu, seharusnya aku bisa mengendalikan diri dan tidak---"

"Ini bukan salahmu, Draco. Semalam aku yang sudah menggodamu duluan, tidak seharusnya aku melakukan itu. Aku hanya---aku hanya menyesal karena membiarkan hal itu terjadi." lirih Rosie sambil menatap kearah Draco.

Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️Where stories live. Discover now