21 - compromise

902 143 86
                                    

"Tidak tau apa, hah? tidak tau kalau sekarang kau sudah menjadi seorang Death Eater?!" tanya Rosie yang membuat wajah Draco langsung memucat seketika. Lelaki itu terdiam dengan wajah gugup.

"Da-darimana kau mengetahuinya?"

"Jadi itu memang benar?!"

Sial.

"Draco, jangan berani lagi untuk menutupi semua ini dariku!" sahut Rosie dan kembali menegakkan tubuhnya untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang. Draco mengacak rambutnya frustasi lalu kemudian mengeluarkan tongkatnya dan menyayunkannya kedepan pintu, "Muffliato,"

Setelah memastikan kalau mantra itu bekerja dengan baik dan tidak akan ada orang yang bisa mendengar percakapan mereka, Draco kembali menoleh kearah Rosie yang saat ini tengah duduk dengan tatapan penuh intimidasi kearahnya.

"Jangan menatapku seperti itu," sahut Draco karena merasa risih dengan tatapan Rosie.

"Kau berbohong padaku, Draco. Kau tidak jujur dan merahasiakan semua ini dariku!"

"Kau tidak berkaca pada dirimu sendiri? kau juga sudah membohongiku! bahkan kebohonganmu lebih parah," sahut Draco. Rosie mendecak kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Apa ini karena ayahmu?" tanya Rosie dan Draco hanya bisa terdiam tanpa menjawabnya.

"Hanya ada aku disini, kau tidak perlu malu untuk bercerita."

"Kau tau tentang---ayahku----?"

"Ya, Draco. Tentu saja aku tau kalau ayahmu sekarang berada di Azkaban setelah dia ketauan bersama para Death eater lainnya membantu Voldemort di kementerian tahun lalu," Rosie tidak sadar kalau ucapan nya sedikit membuat hati Draco terluka.

"Maaf, aku tidak bermaksud----"

"Aku tau."

"Draco, maksudku----kau tidak perlu malu untuk menceritakan semua masalahmu padaku. Aku sudah tau tentang semuanya tapi aku sengaja tidak menanyakannya langsung padamu karna aku masih menghargai privasimu," ujar Rosie.

"Aku sudah curiga dengan sikapmu yang berubah setelah tahun kelima berakhir. Ditambah lagi dengan kejadian yang menimpa ayahmu. Sungguh, Draco. Kau bisa bicara dengan jujur padaku," Rosie meraih lengan Draco dan mengelusnya pelan. Lelaki itu menatap kearah lengannya yang saat ini ada dalam genggaman tangan Rosie lalu kemudian dia mendongak untuk menatap kearah gadis itu.

"Aku takut kau akan meninggalkanku kalau aku menceritakan semuanya. Tapi----itu dulu. Sebelum aku benar-benar kecewa padamu di malam itu dan semenjak kejadian itu aku mulai semakin yakin kalau memang seharusnya kita tidak kembali berhubungan seperti dulu."

"Serius, Draco. Kau tidak perlu takut aku akan meninggalkanmu hanya karena aku tau kalau kau seorang Death Eater. Aku sama sekali tidak takut soal itu, yang aku takutkan justru ketika kau meninggalkanku dan tidak ingin bertemu denganku lagi," Rosie menatap Draco dengan wajah memelas. Seolah berharap lelaki itu mau merubah fikirannya untuk bisa kembali padanya.

"Ini tidak semudah yang kau bayangkan, Rose."

"Kalau begitu buat semuanya menjadi mudah!" sahut Rosie. Draco kembali menghela nafasnya lalu menarik lengannya dari genggaman Rosie.

"Tunjukkan padaku. Aku ingin melihatnya."

"Melihat apa?" tanya Draco polos.

"Tanda itu," balas Rosie dengan mudah. Draco hanya bisa menuruti kemauan gadis itu dengan menarik lengan bajunya sampai batas siku.

Dan benar saja. Sebuah tanda kegelapan terukir di lengan kiri lelaki itu. Untuk sesaat Rosie terkesiap melihatnya dan hampir memundurkan tubuhnya.

"Menyesal mau melihatnya?" sindir Draco. Rosie menggelengkan kepalanya dan menarik lagi lengan kiri Draco, gadis itu menarik lagi lengan panjang baju Draco untuk bisa menutupi tanda itu lagi.

Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️Where stories live. Discover now