"Kak, bisa antar aku ke suatu tempat?"

.....

Yeri tiba di rumah Kim saat hari menjelang malam. Ia memasuki rumah dengan langkah gontai. Selalu seperti itu, setiap kali berkunjung ke makam kakaknya, ia akan pulang dengan wajah murung. Lagi-lagi kenyataan menyakitkan harus ia terima.

Yeri baru saja akan melangkahkan kakinya menaiki tangga, namun suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Yeri!"

Joy berjalan ke arah Yeri dengan tatapan yang sulit di artikan. Yeri bahkan terlihat terkejut mendapati kakaknya ada di rumah. Kapan kakaknya pulang? Setahu Yeri, Joy masih di Seoul.

"Kau meminta izin pada Mommy untuk mencari pembunuh itu?" Wajah Joy sedang tak bersahabat. Gadis itu bahkan melupakan jika dirinya sedang berbicara dengan Yeri, adik yang sangat ingin ia raih.

"Pembunuh?" Yeri bingung dengan ucapan kakaknya. Di kepalanya masih penuh pertanyaan tentang kapan kakaknya pulang? Mengapa ia tidak tau? Mengapa kakaknya tak mengatakan apapun padanya?

"Kim Yewon, kau ingin mencarinya? Orang yang sudah menyakiti keluarga kita!" suara Joy terdengar meninggi.

Kini Yeri tau penyebab kemarahan kakaknya. Sebelumnya Yeri sudah menebak, niatnya akan mendapat larangan keras dari keluarganya. Terutama kedua kakak Yeri. Mereka pasti sangat marah mendengar Yeri ingin mencari Yewon.

"Apa kau lupa, dia yang sudah membuat Kak Seulgi meninggal!"

Niatnya pulang ke Jakarta untuk memperbaiki hubungannya dengan Yeri. Joy sadar setelah Seulgi meninggal, Joy lebih memilih menyibukkan diri. Bahkan ia tidak pulang ke Jakarta, dengan alasan jadwal kuliahnya yang padat. Joy merasa bersalah karna sempat tak memikirkan Yeri. Tapi sayangnya kabar tentang keinginan Yeri untuk mencari Yewon membuat Joy marah. Gadis itu melupakan niat awalnya untuk meminta maaf karna sudah mengabaikan Yeri.

"Kita salah paham kak, Yewon tidak seperti yang kita bayangkan." ucap Yeri setenang mungkin. Ia tidak ingin memperburuk keadaan. Tatapan mata kakaknya benar-benar menunjukkan kemarahan.

"Kau sudah gila? Ingin mengajak anak pembunuh tinggal bersama kita? Apa kau tidak memikirkan perasaanku? Perasaan Mommy? Aku tidak habis pikir dengan keinginanmu itu Yeri!"

Yeri menatap sendu kakaknya. Ia memang sudah membicarakan perihal keinginannya untuk mencari Yewon pada kedua orang tuanya. Mereka hanya diam, tapi Yeri juga melihat ketidaksukaan dari wajah Ayahnya. Yeri mengerti, Ayahnya begitu membenci Jaebum. Dan tentu juga membeci Yewon yang notabenenya anak Jaebum.

Tanggapan anggota keluarganya sama sekali tak mengizinkan Yeri untuk mencari Yewon. Mereka salah paham. Sama seperti dirinya saat pertama kali mengetahui jika Yewon anak kandung dari orang yang mengusik keluarganya. Saat itu Yeri juga begitu membenci Yewon. Tapi hal itu membuatnya menyesal karna ternyata Yewon berusaha melindunginya dan keluarganya.

Irene dan Suho terlihat menghampiri dua putri mereka yang tengah berdebat. Wendy juga baru tiba di rumah dan melihat pertengkaran kedua adiknya.

"Dia anak pembunuh itu Yeri! Dan kau ingin mencarinya!"

"Kak!"

"Apa kau pulang hanya untuk menanyakan hal ini? Bahkan kau tidak menanyakan keadaanku setelah kau pergi begitu saja!"

Yeri balik menatap tajam Joy. Tiga bulan ia tidak bertemu dengan kakaknya. Memendan rindu karna sang kakak yang bagitu sibuk. Tapi sekarang kakaknya menemuinya dalam keadaan marah.

"Jangan mengalihkan pembicaraan!"

Jujur, Joy juga merindukan Yeri. Tapi amarah sudah menguasainya saat ia tau keinginan bodoh adiknya.

PROMISE 2Where stories live. Discover now