Part 21

978 166 21
                                    

Seorang gadis terlihat duduk di salah satu bangku cafe seorang diri. Jari tangannya tidak berhenti mengetuk meja tempatnya duduk. Pandangannya menatap ke arah luar cafe melalui jendela kaca. Di luar sedang hujan, mungkin seseorang yang sejak tadi ia tunggu akan terlambat datang.

"Maaf aku terlambat." ucap seorang gadis yang kini sudah duduk di bangku yang sama. Gadis itu terlihat sibuk merapikan pakaiannya yang sedikit basah karna terkena air hujan.

"Pakaianmu basah, kau bisa sakit." ucap gadis yang tak lain adalah Jisoo. Gadis yang sejak tadi menunggu seseorang di hadapannya.

"Tak apa, hanya sedikit." jawab Joy.

Jisoo bangkit lalu melepas jaketnya.

"Kalau begitu pakailah, cuacanya sangat dingin." ucap Jisoo seraya memakaikan jaketnya pada Joy.

Joy hanya diam seraya menatap Jisoo yang kini tersenyum padanya.

"Ingin memesan sesuatu?"

"Coklat hangat."

"Ah baiklah." Jisoo kembali beranjak. Dalam hati ia tidak bisa berhenti tersenyum. Pasalnya ia sudah lama tidak sedekat ini dengan Joy, gadis yang juga sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Semalam tanpa dirinya duga, Joy tiba-tiba mengirim pesan padanya. Gadis Kim itu mengajaknya untuk bertemu. Awalnya Jisoo sempat terheran, tapi kemudian ia mengiyakan ajakan Joy.

"Kau tidak ingin memesan makanan?" Jisoo kembali bertanya setelah dirinya duduk.

"Aku ingin langsung bicara saja." ucap Joy tanpa basa-basi. Tanpa sadar jawabannya sedikit membuat Jisoo kecewa.

"Baiklah, ada apa?"

Joy terlihat menarik nafas.
"Aku mengajakmu bertemu karna mungkin hanya kau yang akan mengerti."

Joy mengeluarkan selembar foto, ia menyodorkan foto itu ke hadapan Jisoo. Hal itu tentu membuat Jisoo mengerutkan keningnya.

"Aku tidak tau sejak kapan ada orang yang mengawasi Yeri. Salah satu dari mereka menjatuhkannya." ucap Joy seraya menunjuk foto itu.

'Siapa balita ini?'
Tanya Jisoo dalam hati.

Jisoo memandang foto itu lalu beralih menatap Joy. Dirinya masih tidak mengerti, ia masih menunggu kelanjutan dari ucapan Joy.

"Dan ini...
Joy menyodorkan kotak berukuran sedang yang sejak tadi ia letakkan di atas meja.

...seseorang mengirimnya untuk keluargaku."

Jisoo menggeser kotak itu perlahan agar lebih dekat dengannya. Tanpa ragu Jisoo membuka kotak itu.

Terkejut!

Ia melebarkan bola matanya saat melihat isi kotak itu. Bahkan ia sampai menutup mulutnya. Jisoo berusaha mengendalikan diri agar tidak berteriak. Ia masih ingat jika ini tempat umum.

"Jadi maksudmu..."

"Yeri dalam bahaya." potong Joy.

'Ini konyol, siapa yang tega mengirim ancaman seperti ini.' batin Jisoo.

"Lalu ini..."

"Itu foto masa kecil Yeri. Kemungkinan orang itu sudah mengawasinya sejak lama." ucap Joy.

Dari sini Jisoo bisa menyimpulkan jika tujuan Joy mengajaknya bertemu adalah untuk memberitahu teror yang kini menimpa keluarga Kim. Dan Yeri yang menjadi targetnya.

"Joy sejak kapan ini terjadi?"

Joy menghela nafas, ia menggelengkan kepalanya. Ia sendiri juga tidak sadar jika selama ini adiknya di incar orang tak di kenal.

PROMISE 2Where stories live. Discover now