4. Kompetisi Laga

216 22 10
                                    

Hello dear Readers. Buat Readers yang menunggu cerita yang ini. Maafkan ya kalau agak slow update, tetapi aku sungguh senang bisa kembali berjumpa dengan kalian dalam cerita ini.

Mungkin ada banyak nama dalam cerita ini yang akan membuatmu bingung atau lupa. Tapi gue yakin, kalian pasti punya caranya sendiri... mungkin baca doank, yang penting tahu tokoh utamanya, beres. Atau bolak-balik baca ulang dari atas ke bawah, maybe ^_^

Untuk sekarang nama-nama tersebut belum terlalu banyak andil dalam plot, tapi hehehehe... akan tiba saatnya beberapa  dari nama-nama tersebut akan saling berkaitan huhuhuuhehehe...

Okelah.... akhir kata.... Happy Reading!!....

***************************************************************************

Bab 1. Kompetisi sub-area

Setelah kejadian aneh di aula pertemuan sekte Wanliu, Chu Hongyin segera di ungsikan ke kamar khusus, guna mendapatkan penanganan, dan diberi obat penenang. Tak habis pikir para tetua dan guru sekte beserta Chu Mengxi dan Chu Shenjia membahas kemungkinan hal ini bisa terjadi. Mereka curiga ini adalah ulah aliran hitam, sebab aliran putih tidak pernah mempelajari apalagi menggunakan ilmu yang bertujuan jahat seperti ini. Tapi siapa pelakunya, mereka masih belum bisa memperkirakannya.

Sementara penyelidikan ditangguhkan dulu, sebab di sekte Wanliu, pada hari ini, sesuai hari yang ditentukan, akan melaksanakan uji keterampilan dan ketangkasan para murid perguruan sekte Wanliu, yang mereka sebut kompetisi laga.

Bagi sekte Bunliang, ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan kemampuan murid-murid sekte Wanliu. Oleh karena itu Chu Mengxi dan Chu Shenjia tidak ketinggalan menghadiri gelaran kompetisi itu. Mereka berdua mendapat tempat duduk untuk tamu yang terhormat, sejajar dengan para guru dan tetua sekte, tempat yang cukup tinggi sehingga mampu melihat area yang lebih luas. Chu Shenjia duduk di samping Chu Mengxi, sambil berharap dapat melihat pemuda tampan yang sudah mencuri hatinya kemarin. Duduk dengan anggun tetapi matanya lihai mengawasi satu persatu wajah hadirin.

Laga pun dibuka dengan pengarahan langsung oleh Zhu Minghe, seorang pengurus dari sekte Wanliu (bukan perguruan Wanliu)

".... Kompetisi kali ini berbeda dari sebelumnya. Kompetisi sebelumnya selalu hanya sampai pada juara tiap area. Tetapi kompetisi kali ini akan menyeleksi juara umum dari 4 area. Perguruan kita terdiri dari 4 area, karena itu kompetisi dibagi dalam 4 grup. Area Barat, Timur, Utara dan Selatan. Tiap area silakan memilih 6 dari murid terbaiknya untuk dipertandingkan! Juara dari tiap area akan dipertandingkan untuk memilih juara umum kompetisi! Setiap murid dibolehkan untuk menggunakan senjata apa pun yang dikuasainya, jika lawanmu keluar dari arena maka ia dinyatakan kalah, dan jika lawanmu sudah menyerah kau tidak boleh menyerangnya. Ingat sportifitas harus dijunjung! Bla...bla....bla..."

"Hei Wangyi, apakah kau akan menurunkan satu-satunya muridmu itu dalam kancah ini?" tanya seorang pemuda yang usianya sebaya dengan Zhu Wangyi, bernama Jiang Zhehan

Jiang Zhehan adalah seorang guru dari area Timur

"Hm..... yeah... sepertinya sich begitu" sahut Wangyi, tetapi nada suaranya terdengar ragu, sehingga Jiang Zhehan bertanya lagi

"Kenapa aku merasa kau sendiri tidak yakin kalau muridmu akan menang?"

"Bukan tidak yakin akan menang. Tapi tidak yakin dia mau ikut kompetisi atau tidak" sahut Wangyi seraya mengambil cangkir berisi teh yang terhidang di sampingnya. Meniupnya sebentar lalu menyisipkan tehnya

"Kau gurunya, kenapa berkata seperti itu. Bukankah murid harus mematuhi perkataan gurunya. Jika kau beri perintah untuk ikut, maka dia harus ikut!" tegas Jiang Zhehan dengan sorot mata menyelidik pada Zhu Wangyi

Follow the Wind [Slow Update]Where stories live. Discover now