1. Jadilah Muridku, Sekarang!!...

466 36 68
                                    

Dear Readers....
Happy Reading....


A. Legenda Dewa Iblis Putih

Angin sepoi menerpa lembut wajah seorang pemuda yang sedang tenggelam dalam deretan kalimat dari 4 buah buku yang terlihat rapi, bersih dan terawat. Dan ada sebuah catatan tua yang dijilid sederhana menjadi sebuah buku yang sudah terlihat tua dan usang. Tahun penulisannya telah menunjukkan bahwa catatan itu ditulis sekitar 100 tahun yang lalu, ditulis oleh dua orang pujangga dari sekte Wanliu bernama Yuan Sifeng dan Wang Wulian.

Pemuda berwajah tampan yang kini sedang duduk di bawah pohon persik itu adalah murid dari sekte kultivasi yang cukup terkenal, sekte Wanliu, bernama Zhu Wangyi. Zhu Wangyi sejak ia berusia 6 tahun, ia sudah dikirim orang tuanya untuk berguru di sekte Wanliu. Hari-hari Wangyi, jika tidak berlatih silat ia akan habiskan waktunya di perpustakaan. Hampir semua buku di perpustakaan sekte Wanliu ia baca, dan 2 tahun yang lalu ia menemukan 4 buku bacaan yang berjudul sama, yaitu Legenda Dewa Iblis Putih, yang ditulis oleh penulis yang berbeda. Buku-buku itu menceritakan sebuah legenda yang diyakini bahwa sang tokohnya pernah ada, seorang tokoh legendaris bernama Xiao Wuxian. Meskipun sama judulnya, tetapi setiap buku itu menuliskan kisah perjalanan hidup tokoh Xiao Wuxian dengan versi yang berbeda.

4 buah buku tersebut pernah dibacanya, ia hanya mereview kembali beberapa bagian dari buku-buku itu yang ia anggap menarik, untuk dibandingkan dengan buku tua berjudul sama.

Buku yang pertama, Xiao Wuxian adalah seorang penyamun berwajah memuakkan yang memiliki 25 orang isteri hasil rampokan, ia dimusuhi dunia persilatan karena sikap arogan dan suka merayu wanita. Ia berhasil menembus gunung Shang ketika aura gunung Shang sedang melemah dan tewas tersambar petir.

Buku kedua menceritakan tokoh Xiao Wuxian yang digambarkan berkumis dan berjanggut lebat, bertubuh besar dan berwajah bengis. Ia seorang pemberontak pemerintah. Bersikap arogan dan menggunakan segala cara untuk menguasai seluruh wilayah daratan. Ia melarikan diri dari kejaran pasukan ke gunung Shang dan tewas di puncak gunung Shang.

Buku ketiga menggambarkan karakter seorang kultivator bermata sangat kecil, dengan bibir yang panjang menggambarkan karakter licik, ia bersekutu dengan iblis, memperdayai dewa penjaga gunung Shang hingga berhasil masuk ke puncak gunung Shang, menjadi iblis yang ingin menghancurkan dunia, tetapi tewas di tangan pemimpin sekte Wanliu bernama Wang Haochen.

Buku keempat, menceritakan seorang kultivator tampan yang jatuh cinta pada seorang kultivator dari sekte Wanliu, karena cintanya ditolak maka ia menjadi marah dan membunuh banyak orang. Ia menjadi seorang pemberontak kerajaan dan melakukan banyak kejahatan, sehingga ia diburu dan dibunuh oleh 7 sekte golongan putih yang bergabung.

Dari ke empat versi buku itu, Zhu Wangyi menyukai versi buku yang ketiga dan keempat, karena ada tokoh dari sekte wanliu yang berhasil membinasakan sang tokoh antagonis itu. Wang Haochen adalah tokoh nyata dari sekte Wanliu yang pernah ada pada 100 tahun lalu, yang konon meninggal dalam rasa penyesalannya. Dan di buku yang keempat ada perjuangan 8 sekte yang jika ditilik dalam keadaan sekarang, memang ada 8 sekte kultivasi golongan putih yang bergabung yang disebut 8 Sekte Da Baishan, sekte Wanliu adalah salah satu anggotanya.

"Biar kulihat, buku ini menceritakan tokoh Xiao Wuxian dengan versi seperti apa ya?"

Diperhatikannya kembali sampul buku yang judulnya bertuliskan Legenda Dewa Iblis Putih. Diambilnya pula 4 buah buku yang berjudul sama, dan membandingkannya. 4 buah buku yang ia ambil dari perpustakaan tentu saja tampak bersih, rapi dan terawat, tetapi tidak ada tahun penulisannya atau disadur dari mana. Sementara buku tua itu, bukan ia dapatkan dari perpustakaan, tetapi ia mendapatkannya saat dirinya tidak sengaja menemukan ruang rahasia di dalam perpustakaan

Follow the Wind [Slow Update]Where stories live. Discover now