05. cemburu?

37 18 6
                                    

Berandai-andai engkau menjadi jodohku adalah impianku.
Halusinasiku tentangmu sangat tinggi, terlalu bodoh memang. Tapi aku tak merasa ini salah, jadi aku akan terus berharap walaupun tak sesuai keinginanku.

~●~●~●~●~●~

{Dalam surat "AL-BAQARAH 2:221}wanita islam tidak boleh menikah dengan laki-laki yang tidak beragama islam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

{Dalam surat "AL-BAQARAH 2:221}
wanita islam tidak boleh menikah dengan laki-laki yang tidak beragama islam.

{2 KORINTUS 6:14-15}
Kamu boleh mencintainya tapi jangan ambil dia dari tuhannya.

{DALAM BUDDHA}
Harus seagama tidak boleh ditawar.

Sakit.

Menyukainya namun berbeda agama dengan kita.

Perih.

Mencintainya dalam diam tanpa sepengetahuannya.

Retak.

Kala aku menggenggam tasbihku dan ia dengan salibnya.

Pudar.

Kala aku berkata assalamualaikum dan ia berkata shalom.

Berhenti berharap padanya itu sangat tidak bisa kulakukan. Aku sudah sangat jauh menyukainya, walaupun ia tak mengetahuinya.

"Aku diterima,"dua kata yang ia ucapkan didepanku beberapa detik yang lalu masih memenuhi fikiranku. Dia menjauh sendiri tanpa kuminta.

"Huh...apa boleh buat,"

Aku menatap sekeliling kelas yang nampak kosong, jam dinding di atas papan pun sudah menunjukan pukul 15.00 WIB, namun aku tak berniat pergi dari sini.

Entahlah, aku terlalu malas bertemu banyak orang untuk sekarang. Namun, jika aku tak segera pergi, pintu akan segera dikunci.

"Masih ada orang didalam?"suara bariton dari samping cendela membuatku terjengit kaget.

Wajah itu asing, aku tak mengenalnya. "Masih." Jawabku kemudian.

Seseorang dengan balutan hoddie itu memasuki kelasku, menatapku dengan alis yang bertaut, "kenapa belum pulang? Cepat keluar. " pintanya, aku mengangguk.

"Biar kubantu,"dia mendekatiku saat melihatku kesusahan mendorong kursi rodaku yang tersangkut bangku. "Terima kasih." Ucapku

"Aku sepertinya belum pernah melihatmu, siapa?"

"Bukan urusanmu,"ketusku, kudorong kursi rodaku menuju halaman sekolah. Sepi.

"Dasar cewe tempramen."

~●~●~●~●~

"Baru pulang, nduk? Tadi nak Samudra kesini nyariin kamu." Aku yang baru sampai disuguhi perkataan seperti itu hanya diam membisu. Kenapa mencariku? Bukankah dia sudah diterima. Lantas, untuk apa mencari diriku di panti?

"Bu, Darma lapar. Jangan membahas soal dia, sekarang perutku sangat lapar." Elakku

Jarak tempuh antara sekolahan dan tempat yang kutinggali tidak cukup jauh, hanya melewati beberapa gang saja. Dan untuk berangkat, aku akan diantar oleh adik-adikku, dan ketika pulang aku akan mendorong kursi rodaku sendiri.

"Ganti pakaianmu dulu, baru makan." Suruh bu Sri, aku mengangguk.

Suara ketukan pintu dibelakangku membuatku kembali membuka pintu, terpampang sangat jelas wajah bahagia milik Suga. Ah sudahlah, biarkan saja ia berbuat sesuka hatinya, aku tak akan melarang.

"Kemana saja? Aku mencarimu." Ketusnya, aku tersenyum. "Bukan urusanmu." Jawabku

"Oh ya, aku dite-"

"Sudah yang kedua kalinya kamu berkata seperti itu, aku hanya cacat kaki bukan tuli.

"Kenapa kamu marah? Kamu cemburu?"

"Tidak! Sembarangan saja kalau bicara!"

Suga tertawa keras, menghiraukan aku yang kini menatap bengis kepadanya. Beberapa detik kemudian ia menatapku dalam, berjongkok dihadapanku dengan senyum lebarnya, "apapun yang aku lakuin, aku enggak akan ngelupain kamu--" dia menghela nafas sejenak, "karna.....aku. aku-"

"Ayo makan. Hey, ibu menyuruhmu berganti pakaian."

Entah apa yang akan dikatakan Suga, kenapa ibu Sri datang pada saat Suga ingin bicara serius. Menyebalkan.

"Iya bu,"




Untuk yang mau ngevote dan komen, aku ucapin BANYAK BANYAK TERIMA KASIH.

Untuk yang jadi sinder doang, semoga cepet tobat_-. Lelah aing liat kalian. Plies deh jangan jadi doi yang gak pernah ngasih kepastian!

Sehat selalu kalian.

Sayang kalian banyak banyak💜❤.

여러분 모두 감사합니다☺.

Tertanda: 신타 프라 서ㅣ 티아 닝뤂

DEAR SWhere stories live. Discover now