Jealous

13 2 0
                                    

  

SELAMAT PAGIII!!!🤗🥳

Awali pagimu dengan secangkir kopi sembari mantengin part AKDH kali ini:)🥰😅

Absen Hadir dulu yukkk guyss!!!🥰🤗

****


   "Tak tahan aku melihat dua orang itu saling berdekatan" Ucapnya lirih
   "Tahanlah sebentar. Demi Syifa." Laura mencoba menenangkan gejolak di di hati Udin_seseorang yang kini bahagia bersama Syifa.
   Hati Udin bergejolak dengan sangat. Api cemburunya tak tanggung-tanggung menyelusup dengan lancang ke seluruh nadinya. Tak tahan dengan pemandangan terburuk di sore ini. Hanya bisa memandang dari kejauhan. Seseorang yang sangat dicintainya menumpahkan seluruh air mata kerinduan pada lelaki yang paling ia benci_seseorang yang pernah singgah di hati gadis berambut coklat sepinggang itu.
   Tangannya menyatu di depan dada. Sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ekspresi wajahnya sangat menjelaskan bahwa hatinya tengah berkecamuk. Nadinya seolah tercekat. Detak jantungnya semakin tak beraturan. Mata bulatnya lekat memandang dua orang di seberang, yang saat ini memenuhi pikirannya.
   "Sudahlah, Bro. Untuk kali ini saja." Hibur Aldo pada seseorang disebelahnya.
   "Iya, memang hanya kali ini saja. Tapi tak mustahil mereka diam-diam saling berinteraksi tanpa sepengetahuanku." Pikiran negatif diam-diam singgah  di benak Udin. Ia tak habis pikir. Bodoh sekali membiarkan semua rencana buruk ini terlaksana dengan lancar. Membiarkan Syifa bersama seseorang di masa lalunya yang sangat ia benci. Namun, semua ini demi kebaikan Syifa.
   Memang hubungan mereka telah berjalan lama. Tapi, sama sekali tak begitu nyaman jual diantara mereka masih tersimpan seseorang yang pernah menjadi bagian hidupnya Syifa.
   "Buang jauh pikiran negatif yang muncul di benakmu! Syifa tak akan mengkhianatimu. Aku yakin." Ucap Laura tak sudi temannya di tuduh yang bukan-bukan.
   "Dia tak seperti cewek-cewek di luaran sana yang sering bermuka dua di depan pasangan nya." Tambah Aldo menguatkan.
   "Syifa itu anaknya baik. Cewek pertama yang sudi berteman dengan ku hingga sejauh ini. Bersyukurlah bisa memilikinya!" Tambah Alex kemudian.
   Udin yang diam mendengarkan celotehan teman-teman Syifa, semakin lenyap pikiran negatifnya. Ia harus yakin bahwa Syifa tak seburuk apa yang ia khawatirkan. Ia juga yakin, Kevin tak mungkin meraih hati Syifa untuk yang kedua kali. Memang, selama ini ia membenci Kevin. Tapi ia tahu, Kevin adalah lelaki baik dan juga penuh tanggung jawab. Tak mungkin ia merebut Syifa yang sudah menjadi miliknya.
   "Iya, aku percaya gadis itu tak seburuk apa yang aku khawatirkan." Menarik napas yang terlihat berat. Padahal tidak seberat batu bata.
   "Kita perhatikan saja mereka dari sini" Laura mulai mencairkan suasana.
   Udin berulang kali menarik napas panjang lalu mengeluarkannya. Hal itu ia lakukan untuk menekan api yang membara di hatinya. Udin tak kuasa dengan apa yang dilihat oleh mata kelabunya.

Udin?🧐

Siapa lagi nihh kira²?🤔



Makin penasaran kan? Lanjut part selanjutnya ya guyss🤗🥳


Vote nya jangan sampai lupa!🙂 Biar aku semangat buat up tiap hari🥳😁

Antara Senja dan KehilanganΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα