Chapter 15: Perang

2.1K 211 24
                                    


Malam

Ryuuto POV

Seharusnya aku tau saat Rimuru bilang dia tidak akan menahan diri.

Seharusnya kami tidak menerimanya saat dia bilang akan terus melatih kami.

Sekarang aku sangat menyesal mengatakan itu.

Aku tidak menyangka dibalik wajahnya yang cantik dan imut tersimpan Iblis yang sangat kejam di dalamnya.

Bahkan dia tidak menahan diri kepada wanita sesamanya.

Dia benar-benar kejam.

Bahkan kami tidak dibiarkan beristirahat walaupun pingsan.

Saat duel melawan aku dan Ralph, Rimuru hanya menggunakan tangan kosong.

Aku memintanya untuk menggunakan senjata atau pedang kayu.

Tapi dia menolaknya dan mengatakan kalau tangan kosong sudah cukup.

Kupikir dia bercanda, jadi aku tidak serius menyerangnya.

Aku sangat menyesal karena melakukan itu.

Saat pukulannya menghujaniku dan Ryou, seketika kami langsung tidak sadarkan diri.

Kami tidak memiliki kesempatan sedikitpun untuk menghindari pukulannya.

Aku dan Ryou sudah berusaha sekuat tenaga untuk menghindari pukulannya, tapi tetap saja kami terkena.

Saat dia datang ke arah kami dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat mata kami, kami langsung merasakan pukulannya mengenai perut kami.

Bahkan untuk Ryou yang menggunakan skill {Barrier}, dia tetap bisa menembusnya seakan-akan bukan sesuatu yang bisa disebut Barrier untuknya.

Saat kami pingsan, kami merasakan sesuatu yang menarik kembali kesadaran kami dan terbangun.

Dia tidak membuang waktu sedikitpun untuk memukuli kami saat kami baru sadar.

Aku juga merasa kasihan kepada Hana.

Dia berlatih sihir dengan alat yang dibuat oleh Rimuru.

Ketika tanda panah yang menunjukkan jumlah kekuatan sihir yang dimasukkan melewati penanda, alatnya langsung meledak.

Rimuru juga tidak memberi Hana istirahat dan terus memberinya cincin penambah mana.

Saat semua cincinnya kehabisan mana dan hancur, Rimuru entah dari mana selalu memiliki penggantinya.

Aku dan Ryou bertarung dengan Rimuru yang ke-37 kalinya.

Saat itu Rimuru terlihat seperti menyadari keberadaan seseorang.

Dia membuat klon dan menyuruh klonnya mencari orang yang mengawasi kami yang sedang dilatih(dipukuli) olehnya.

Tanpa diduga klonnya membawa(menculik) tiga orang yang kami temui di Guild.

Mereka adalah Cordelia, Cornelia dan Ralph.

Sepertinya mereka sudah pernah merasakan dilatih oleh Rimuru dan mereka tidak ingin merasakan itu lagi.

Klonnya Rimuru membawa mereka dengan paksa sambil diikat menggunakan benang yang berkilau.

Terpaksa, mereka harus mengikuti latihan ini lagi.

Kami semua mencoba semua skenario yang bisa kami pikirkan.

Tetapi semua rencananya gagal dan kami sama sekali tidak bisa mendapatkan serangan pada Rimuru.

Akhirnya setelah percobaan ke-122, kami berhasil mendaratkan serangan kami kepada Rimuru.

Anehnya dia tidak terluka sama sekali dan saat kami melihatnya tidak terluka, kami sangat putus asa.

Rimuru Tempest X Omniverse (Crossover X Fanfic X Anime)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang