Chapter 1: Kedamaian Pendek

9.8K 348 69
                                    

Di suatu gua dihutan Bers ada seorang gadis(?) yang sedang tidak sadarkan diri. Gadis(?) itu memiliki rambut panjang berwarna biru ke-perakkan, mata berwarna emas yang sangat indah, dan memiliki paras yang sangat cantik yang dapat mengalahkan semua kecantikan yang ada di alam semesta. Dia adalah Rimuru Tempest, Raja negara Tempest, dan memiliki gelar raja iblis besar Rimuru Tempest(Great demon lord Rimuru Tempest). Beberapa saat kemudianpun berlalu, dan Rimuru akhirnya bangun.

Rimuru:"Dimana ini?..."(tangan kirinya mengelus kepalanya)

[Master, akhirnya anda bangun]

Rimuru:"yah..., begitulah"

Rimuru:"ngomong ngomong, dimana ini Ciel..?"(Sambil duduk bersandar disebuah batu)

[Master tidak ingat?]

Rimuru:"ah......., ya jadi begitu...."

Setelah mengatakan itu, air mata mengalir membasahi pipinya dan menangis.

2 hari yang lalu di Tempest

Rimuru POV

24 tahun berlalu sejak perang besar para Raja iblis melawan para malaikat dan Yuuki. Saat ini aku sedang menikmati(mengasihani) diriku yang sedang melihat kota yang dalam keadaan damai dan tenteram dari gedung sambil mengerjakan dokumen-dokumen yang datang hari ini, berada dalam mode slimeku mengerjakan dokumen-dokumen ini sangat membantu, dengan Ciel berada di sisiku, aku bisa mengerjakan tumpukan kertas ini dengan cepat,...... harusnya begitu. Saat aku meminta Ciel membantuku mengerjakan tumpukan kertas ini,dia berkata.....

[Master harus mengerjakan ini sendiri]

Sendiri?? Dengan tumpukan ini?? Mana bisa!!.....

Tapi entah bagaimana caranya aku berhasil menyelesaikannya berkat senyuman(intimidasi) Shuna-san. Terimakasih kepada Shuna yang membantuku mempercepat pekerjaanku.

Hari yang biasa dan sibuk membuatku stress karena banyak dokumen yang harus ku tandatangani.

Menjadi Raja tidak seperti yang kalian kira.

Hari yang dipenuhi dengan menulis di atas dokumen atau kertas, kadang kadang-kadang bepergian ke berbagai tempat.

Setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku pergi ke colloseum. Karena tidak ada turnamen berlangsung, arena ini dipakai Milim dan Gobuta untuk berlatih tanding.

Milik memaksa Gobuta untuk berlatih dengannya sejak kekalahannya melawan Masayuki di turnamen 23 tahun yang lalu.

Aku tidak tau apakah Gobuta benar-benar mampu bertahan dalam pelatihan Milim.

Hmm..? Gobuta akan mati??, Sebenarnya aku sempat memikirkan itu, karena adanya Ranga disisi Gobuta, aku tidak perlu khawatir tentang itu.

Hmm..? Lalu kenapa aku pergi ke arena??, Tentu saja untuk melihat perkembangan(penderitaan) Gobuta setelah dilatih(dipukuli) oleh Milim.

Saat ini aku masih dalam perjalanan menuju Colosseum dalam mode slimeku.

Banyak orang-orang yang menunduk ataupun menyapaku saat mereka melihatku.

Sejujurnya ini terasa tidak nyaman dan aku hanya bisa pasrah dan menerimanya.

Akhirnya setelah berjalan beberapa menit, aku sampai di Colosseum dan aku pun masuk untuk mengecek pelatihan Gobuta.

Saat di dalam, aku hanya melihat pemukulan secara sepihak dari Milim kepada Gobuta.

Aku secara tidak sengaja tersenyum saat melihat wajah Gobuta yang dipukuli Milim.

Gobuta POV

Benar-benar sial-tsu, kenapa aku harus latihan dengan Milim-sama?

Hmm? Kenapa Rimuru-sama kesini-tsu.

Hehe....ini kesempatanku untuk pergi dari sini, lebih baik aku minta bantuannya.

Gobuta:"Rimuru-sama, tolong aku"

Gobuta:"Hmm.? Kenapa Rimuru-sama tersenyum-tsu"

Author POV

Setelah berpikir seperti itu, Milim dengan cepat melancarkan serangannya kepada Gobuta, Rimuru yang melihat itu hanya bisa berdoa untuk keselamatan Gobuta.

Rimuru POV

Gobuta pasti baik baik saja(mungkin). Setelah berpikir seperti itu, Geld mengirim transmisi pikiran padaku,

Geld:"Rimuru-sama, rumah di dekat danau sis yang anda minta telah selesai dibuat."

Rimuru:"Benarkah?? Baiklah aku akan segera kesana"

Seketika aku berteleportasi ke lokasi Geld. Saat melihat hasil resort yang kuminta, aku sangat kagum dengan hasil pekerjaan Geld dan teman-temannya.

Rimuru:"woahhh.. kerja bagus Geld"

Geld:"Haii.. terimakasih Rimuru-sama"

Rimuru:"umu.."

Didalam resort

Rimuru POV

Sempurna... Hasil pekerjaan Geld dan teman-temannya sangat hebat dan teliti, bahkan semua yang kuminta berada disini. Seperti rumah yang menghadap ke danau, pagar yang tidak terlalu tinggi, dan jendela besar yang menghadap kearah danau yang membuatku merasa damai.

Disuatu tempat didalam tanah

Author POV

Terdapat sebuah batu dengan kelap kelip berwarna merah. Saat pertama kali melihatnya memang terlihat seperti batu, tapi kenyataannya tidak. Itu bukanlah sebuah batu, melainkan sebuah bom dengan sistem pengatur. Bom itu bernama bom Castron. Bom Castron menyerap energi sihir yang berada di dunia tempat Rimuru tinggal. Lampunya berkelap kelip merah karena pengatur energi yang diperlukan untuk menghancurkan dunia sudah mencukupi. Pengatur waktunya menunjukkan 3 jam sebelum ledakan terjadi.

--------------------------------------------------
Yoshhh Minna, apakah menarik ceritanya? Semoga saja menarik ya.

Aku gk berharap banyak dengan chapter pertama ini akan populer, yaaahhh pastinya semua butuh proses kek jalan percintaan:v

Oh ya ngomong ngomong ini saat Rimuru memakai wujud manusianya dia akan terlihat seperti ini

Oh ya ngomong ngomong ini saat Rimuru memakai wujud manusianya dia akan terlihat seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cerita pertamaku dan crossover pertamaku. Mungkin kedepannya aku bakal bikin project lagi bergenre isekai, tapi gk overpower ya guys, bosen nanti kalo MC-nya langsung op aja gk ada usaha sama sekali.

Mungkin aku bakal usahain biar satu hari satu chapter, tapi gk nentu juga sih.

Oke segitu aja dariku, bye bye semuaaa

Rimuru Tempest X Omniverse (Crossover X Fanfic X Anime)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang