Si easy going yang selalu merasa sepi.
***
Kevin Hendinanta.
Bukan, bukan tipikal cowok populer yang bisa buat para gadis meraung hanya karena kehadirannya seperti yang biasa ada di film. Hanya tipikal orang supel yang temannya ada dimana-mana. Tipikal orang yang membuat orang lain suka membatin, "Ya ampun, enak banget ya temannya dimana-mana. Pasti ga pernah bosan, ga pernah sepi."
Yang sayangnya tak berlaku bagi seorang Kevin.
Tak bisa dipungkiri, perasaan semacam bosan apalagi sepi pastilah ada. Bahkan timbul lebih sering dari yang disangka-sangka. Terlebih perasaan sepi, yang selalu tinggal di dalam dirinya. Pertemuan, perkumpulan, dan lainnya seolah hanya jadi pelarian sementara. Yang pada akhirnya akan tetap kembali ke titik awal, sepi.
Mungkin, itu salah satu efek yang timbul karena keluarganya yang tak pernah lengkap. Ayahnya pergi demi keluarga kecil lain yang ia bangun di tengah hubungannya dengan sang Ibu. Benar-benar pria brengsek. Ibunya pun, meski selalu mengusahakan yang terbaik dan bertingkah baik-baik saja, kerap kali ditemui tak utuh. Sebagian dirinya kerap melayang, memikirkan sang pengkhianat hati.
Intinya, seberapa ramai pun keadaan sekitar, seberapa banyak pun kenalan yang ia punya, rasa sepi akan selalu menjadi bagian dari dirnya.
YOU ARE READING
In Between
Teen FictionTentang tiga remaja dan kisah mereka. Si jelita yang dipuja-puja. Si sempurna yang dijadikan pedoman. Si banyak teman yang diirikan. Yang dielu-elukan, dengan kisah suram tersembunyi di baliknya. Tentang perjuangan mereka, 'tuk hempaskan ekspektasi...
