***

Arra mengikat tali sepatunya yang terlepas . Ia berjalan menuju halte untuk menunggu bus antar kota. Yap ia akan kerumah ayahnya lagi , lagi lagi ia harus menghadapi kenyataan bahwa keluarganya sangat tidak memperdulikannya. Arra melihat arlojinya , waktu menunjukkan pukul 06.05 . Ia menghentikan sebuah bus antar kota yang tengah melaju di depan halte.

"gak telat telat amat sih , kayaknya juga tepat waktu sampai sana." gerutu Arra pada dirinya sendiri.

Di halte berikutnya bus kembali berhenti menunggu penumpang yang ingin memasuki bus tersebut. Arra menyumpal telinganua dengan earphone ia menyibukkan diri dengan membaca kisah di app orange bernama Wattpad.

"ehh Arraaa??." ucap salah satu penumpang laki laki yang kini tengah duduk di sebelahnya. Arra mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk.

"kak faren?. Kakak ngapain disini?."

"jangan panggil gue kak , gue bukan kakak lo , gue disini ya naik bis masak main congkak !!."

"ya biar lebih sopan aja gitu. Main ular tangga aja biar seru."

"panggil nama aja , dihhh ulat tangga mainannya bocah. Btw lo mau kemana ?."

"kebandara."

"ngapain?."

"main congkak depan loket."

"susah ngomong sama boneka dikasih nyawa."

Tak lama Arra menghentikan laju bus yang membawanya. Ia berpamitan pada faren dan bergegas turun.

Papa
Online

Udah di mana kamu?

Dibandara yah

Buruan jangan telat

Iya yah

~Read~

***

Arra bergegas menuju rumah papanya , ia telat 5 menit karna jalanan yang teramat ramai dan tentunya Arra harus bersabar terjebak macet. Arra memandangi Arlojinya terus menerus , hingga akhirnya ia memutuskan untuk berlari. Dengan nafas ngos ngosan ia mengetok pintu berkali kali.

"iyaa sebentarr." ucap seseorang dari dalam rumah.

"hai tante!!."

"eh Arra udah dateng , masuk yuk masuk." ucap amel pada Arra. Yap yang mmbuka pintu itu ialah amel kekasih pujaan hati papanya.

Semua orang tampak menggunakan baju yang sangat rapi begitu juga amel dan rama , rama dengan balutan jas juga sepatu fantovel , serta amel yang memakai gaun berwarna putih dengan mahkota diatas kepalanya. Arra bertanya tanya pada dirinya .

~ada apa ini? Kok semua kelihatan rapi??~

"ehhh si claudia junior udah dateng." ucap tante Arra padanya.

"i-iyaa. Ini ada apa ya tan kok semua pakai baju rapi kayak gini? ."

"pertunangan amel sama papa kamu dong."

" aa-apaaa??? ." Arra menghampiri rama dengan ribuan tanya di benaknya.

Belum sempat Arra mengeluarkan satu pertanyaan, Papanya sudah angkat bicara.

"apaa ??? Kamu mau saya izin buat nikah sama kamu??."

"Ayah kenapa gak bilang kalo ayah mau nikah?." ucap Arra sambil menahan tangis menyaksikan papanya akan menikah kembali , jika papanya izin mungkin tidak akan menjadi masalah buat Arra, namun ini tidak ada komunikasi apa apa tentang pernikahan mereka.

"Saya gak butuh izin dari kamu , kamu siapa sih haa siapaa? ."

"Arra anak ayah bukan sih??." ucap Arra pada Hasan dengan nada sedikit tinggi . Yang membuat Arra di seret ke taman belakang rumahnya oleh Hasan.

"Saya gak pernah punya anak perempuan yang malu maluin kayak kamu , sekali aja kamu gak malu maluin saya kenapa sih ?? , selalu buat saya pusing , saya minta kamu kesini cuman buat jadi saksi di pernikahan saya. Dan kalo kamu malu maluin saya mending kamu pulang aja saya gak butuh anak kayak kamu."

Arra berlari keluar rumah dengan manahan tangis . Bohong jika kata kata papanya tidak membuatnya sakit hati . Siapa yang gak sakit jika pertamanya selalu menyakiti hatinya??.


TINGGAL SAMA GUE AJA RAA , BIAR LO GAK SEDIH MULU. SAMA AUTHOR AJA , NTAR AUTHOR TEMENIN HEHE. BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA GUYS , BUDAYAKAN KLIK TOMBOL BINTANG DI BAWAH , JANGAN LUPA KRITIKANNYA TANPA KALIAN AUTHOR BUKAN APA APA. :)

introvertWhere stories live. Discover now