"apa sih salah Arra sampai Arra di katain pembunuh , Arra ga ngelakuin apa apa , Arra gatau apa apa." Ia terisak dalam tangisnya.

Flash back mode off

"enak air bekas cuci piringnya mang Anton?." Kata Brian salah satu teman Dhamar.

"upss!! Sorry sengaja hehe." Selia pacar Dhamar menumpahkan sampah kering dari atas kepala Arra.

"yahh nangis ,ututuuu kasian." Lanjut Selia.

Arra berlari menuju kamar mandi sambil menangis. Ia mengunci pintu kamar mandi dan duduk diatas kloset yg tertutup.

"kenapa mendapat kebahagiaan sangat sulit didapatkan , apa sebenarnya salah gue , kenapa gue selalu di remehin , gue capek , gue gak kuat."

Arra terisak dalam tangisannya , beruntung Kamar mandi kala itu sepi jadi tidak ada yang mendengar ataupun melihat Arra menangis. Ia menatap pantulan dirinya di cermin . Ia memandangi wajahnya yang sembab.

"kenapa gue gapernah dapat kebahagiaan?? , kenapa gue kesepian?? , katanya kebahagiaan mudah di dapetin tapi kenapa kebahagiaan gue malah susah buat gue dapetin."

***

"abang Arra kangen banget sama abang, hiks hiks." Arra menatap foto Arra bersama Andra kakaknya .

"maafin Arra buat abang pergi , gara gara Arra abang regangin nyawa abang untuk Arra."

"sejak abang pergi Arra kesepian bang , gaada yang ngertiin Arra , semua benci Arra bang , Arra sendirian menjalani hidup yang rumit bang."

"Arra capek bang . Tapi Arra harus kuat , sebenarnya Arra bisa aja nyerah bang , tapi Arra masih kuat kok bang . Doain ya bang biar Arra tetep kuat hehe."

Air mata Arra perlahan menetes dan dinginnya malam membuat Arra terlelap dalam tidurnya.
Arra berangkat sekolah dengan ceria dengan harapan ia bisa menemukan secercah kebahagiaan . Namun baru saja keluar dari komplek perumahannya ia sudah meneteskan air bening dari matanya.

"Ehhhhh yah baju gue kotor." Cipratan air itu mengenai seragam Arra , ia mengelap bajunya yang terkena cipratan genangan air.

"sorry sorry gue gak sengaja."

"lain kali hati hati kalo nyetir ."

"Lo gapapa kan ??."

"gakk . Tapi lo ya mikir lah !." ucap Arra sambil menoleh melihat siapa yang mencipratinya.

"D-Dhaamarr??."

"ehhh lo ternyata , gaada penyelasan lah gue cipratin lo , nihhh gue tambahin ."

Byuuurrr . Air genangan itu mengalir bebas dari kepala Arra dan membuat seragam Arra makin kotor dan basah.
Ucap Dhamar dengan menyunggingkan senyum miring. Arra hanya terdiam menahan air matanya yang ingin meluncur bebas di pipi mulusnya. Arra memutuskan untuk pulang, namun di tahan oleh Dhamar.

"Arraa!." Ucap Dhamar lirih.

"kalo gue kangen lo gimana?."
Arra menoleh menghadap Dhamar sambil mengangkat satu alisnya. Yang membuat tawa Dhamar meledak ledak.

"Ahahahahahahaha ya kali gue kangen lo najiss cuiiihhh." Lanjut Dhamar sambil membuang air liurnya kearah Arra . Dan secara reflek Arra melangkah mundur.

"Gara gara lo nyokap gue meninggal , eh bukan gara gara nyokap lo hehe ." ucap Dhamar dengan senyum miring dan tatapan yang sinis.

"apa sih salah Arra Dham?? , sebenci itu kamu sama aku?? Aku gapernah nyangka Dham kamu bakal benci dengan aku dan aku ga ngerti salah aku dimana ."

"Arra buat Dhamar udah matiii!! , Gak Ada Arra lagi di hidup Dhamar , paham loooo!!!." Ucap Dhamar dengan intonasi tinggi.

"tapi kenapaa , kenapaa Dham??."

"Karnaa lo udah hancurin sumber kebahagiaan gue , karna lo udah hancurin keluarga gue , dan nyokap lo udah bikin nyokap gue sakit sampai akhirnya meninggal." Lanjut Dhamar dengan nada tinggi juga jari telunjuk yang mengarah ke muka Arra.

Flashback Mode On

"Mamaa jangan tinggalin Dhamar , kalo mama pergi Dhamar sama siapa . Mama harus kuat ya maa ."

"k-kamu hh-harus j-janji sa-sama mama b- bakal je-jadi anak y-yang b-baik."

"Mamaaaaaaaaaa!!! Mama jangan tinggalin Dhamar maa , buka mata Mama."

Dhamar menghubungi papanya lewat sambungan telefon.

"papaa M-mama meninggal hiks hiks ."

"kamu urusin sendiri mama kamu yang penyakita itu , Papa gak peduli."
Tutt tutt tutt tutt . Panggilan di tutup sepihak.

"Dhamar jangan nangis ya nanti tinggal sama nini , biarin mama tenang di sana yahh."

"mamaaa!!!." Dhanar menangis sejadi jadinya.

Setelah pemakaman ami -mamanya Dhamar, Dhamar berkemas untuk pindah ke rumah neneknya. Di perjalanan ia menelfon papanya yang berada di negara orang.

"Papa Dhamar kangen , papa kapan pulang."

"kamu jangan ganggu papa , papa lagi sibuk."

"papa gamau ke makam mama ?."

~Sayangg kita kapan jalan jalan~ suara itu suara claudia mama Arra.

"papa sibuk papa tutup."
Tutt tutt tutt , telfon di putus sepihak.

"tante clau gue benci tante clau gue benci papa gue benci semuanya gue benci Arra. "

Sejak saat itu Dhamar membenci Arra , Dhamar menganggap keluarga Arra perusak kebahagiaan Dhamar.

Flash Back Mode Off



GIMANA FEELNYA UDAH KERASA BELUM ?? MAAF YA KALAU BELUM :) SORRY JUGA KALO BANYAK TYPO YA SMART READERS :) JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAHHH :)

introvertWhere stories live. Discover now