Masalah Kedua Selesai!

1 1 0
                                    

Ini yang kalian tunggu kan? Ya, benar. Ini adalah part kedua dan kali ini masalah Rico telah selesai. Tapi ini baru masalah kedua dan masih banyak lagi masalah lainnya yang harus diselesaikan oleh Rico. Silakan di baca

Selagi aku dan Aniela bercerita soal Suripto, tiba-tiba,
*Tok tok tok tok (bunyi ketukan pintu depan).

"Ya tunggu" ucapku sambil mengambil kunci pintu depan dan Aniela mengikutiku dibelakangku untuk menjagaku.

"Siapa di luar?" aku bertanya kepadanya sebelum aku membukakan pintu, lalu dia menjawab, "Aku, yang tadi bertemu di toilet".

Ternyata benar dia sudah sampai rumahku, perlahan-lahan aku menuju ruang depan dan membukakan pintu dengan perlahan.

*Krek ... krek ... krek ... sreeeetttttt,,,,suara pintu terbuka dan tadaaaaa, dia sudah ada di depan dengan pakaian yang masih sama, tidak berubah sama sekali.

"Hai" kata Suripto.

"Hai juga, mas yang tadi di toilet kan?" tanyaku kepadanya.

"Iyaaa aku yang tadi di sana"

"Okee silakan masuk mas"

Aku mempersilahkan dia masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. Dia masih tidak sadar kalau ada Aniela dan memang dia tidak bisa melihat Aniela itu. Tidak apa-apa yang penting sama-sama tidak jahat, Aniela dan Suripto jadi kupersilahkan masuk dan kubuatkan minum.

"Duduk sini mas, mau minum apa?"

"Minum air putih saja, dingin tetapi ya"

"Oh iya tunggu sebentar ya".

Aku mengambil air putih dan di ruang tamu cuma ada Suripto dan Aniela, sejauh ini masih aman saja tidak terjadi apa-apa. Selesai aku mengambil air putih di kulkas, aku balik lagi ke depan dan memperilahkan dia untuk minum.

"silakan mas diminum dahulu, soalnya mas juga jauh tadi naik angkutan umum kan ya emas?"

"Ohh iya mas terima kasih ya, aku tadi naik bus dan di jalan lumayan macet mas jadi sedikit lama sampai ke sini, alhamdulillah aja sampai sini dengan selamat dan sehat"

"Ohh syukur deh ya mas,, ngomong-ngomong soal HP, memang HP itu punya siapa mas? Kalau pun punya mas mengapa dikirim ke saya ya? mengapa gak langsung ke rumah mas nya aja?"

"Ohh iyaa soal HP itu, sebenarnya alasan aku mengirim HP itu ke rumah kamu karena ongkos kirim lebih murah dan aku tau soal itu dari teman saya yang berada di dekat rumah kamu, kalau tidak salah belakang rumah kamu deh,,, kalau tidak salah ya,,, aku juga lupa sih jelasnya. Jadi begitu ceritanya"

Hah-ah? Belakang rumah? Apa ada kaitannya dengan mereka yang telah meninggal? Ohh tentu saja tidak mungkin, bisa saja beda orang soalnya kan menurutku mereka belum kenal apalagi kenal denganku di sini. (Ucapku dalam hati dengan jantung berdetak kencang).

(Menghela napas)

"Ohh begitu ya mas, sebentar ya saya ambil HP nya dahulu. Tunggu ya mas"

"Ohh iyaa a-aku tunggu di sini"

Dia mulai merasa kepanasan karena di dekat nya ada Aniela, tetapi dia masih tidak tau keberadaannya.

*Srreeekkk ... aku membuka kotak penyimpanan, mengambilnya, dan menutup kembali kotak itu. Lalu aku kembali ke ruang tamu.

"Ini mas HP nya, masih baru banget dan tidak ada kotor sama sekali seperti masih baru tetapi gak disegel," ujarku memberikan HP itu kepadanya.

"Ohh i-iya mas memang HP itu masih baru kok dan gak disegel memang HP itu second bukan originalnya," katanya sambil membuka HP itu dan melihat isi kotak nya.

"Waahhh makasih banyak ya mas sudah menyimpannya dan masih aman," kata Suripto dengan wajah yang penuh bahagia.

Dalam hatiku, "loh kok dia malah bahagia? Bukannya dia harusnya sudah tau kalau HP nya itu masih bagus. Hmmm aku jadi heran".

"Sebentar ya mas aku ke toilet dahulu," ucapku sambil mengodekan Aniela karena sesuatu hal yang harus dibicarakan.

"Aniela"

"Apa?"

"Kam sudah liat kan sikap nya dia tadi?"

"Iyaa kak aku sudah liat, kayak dia baru pertama liat itu HP"

"Nahh i-itu maksudku,,, menurutmu dia bener-bener pemilik HP itu gak?"

"Kalau menurutku sih bener kak soalnya aku liat perasaan dia, kayak dia itu ingin punya HP baru, gitu sih menurutku"

"Hmm bener sih, ya sudah kita liat aja nanti"

"Iyaa kak, aku selalu mantau kok hahaha"

"Mantap kamu Aniela, kakak bangga hahaha"

Ketika kami ingin kembali ke ruang tamu, tiba-tiba Suripto menghilang. Kami langsung mencarinya di seluruh isi rumah. Aku sudah mulai panik dan mulai mencarinya dari kamar hingga ke taman depan, tetapi aku semakin panik ketika aku ingin keluar lewat pintu depan, di pintu itu telah terkunci dan kuncinya pun masih menyantol di pintunya. Maka tidak mungkin kalau dia lewat pintu apalagi jendela juga tertutup rapat, tidak ada yang terbuka. Keadaan seperti ini membuat pikiranku ke mana-mana. Akan tetapi, syukur lah karena Aniela menemukan sesuatu yang bisa saja dia melewatinya, yaitu di taman belakang.

"Kak,, kak,, sini deh ke taman belakang," teriaknya dia hingga ke depan.

"Ya, tunggu kakak ke sana".

Sesampainya di taman belakang, benar saja semuanya jadi berantakan, kursi, meja, lampu taman, dan daun-daunan jadi berserakan ke mana-mana.

"Wahh benar dong kalau dia lewat belakang"

"Iyaa kak dia lewat sini,, tetapi kalau lewat sini seharusnya dia ngelewati kita dong kak? Kan kita ada di tengah-tengah sana"

"Hmm bener juga, terus ini ulah siapa dong?"

"Bisa aja kucing kak atau apa"

"Ohh gak mungkin kucing dong, buktinya meja, kursi ini pada jatoh terus daun-daunnya juga berserakan padahal di sini gak ada angin yang begitu kencang. Lagipula pintu depan juga terkunci, berarti dia lewat mana ya?"

"Wah-wahh, sebentar ya kak aku cek sekeliling rumah ini dahulu"

"Okeey hati-hati ya, kalau ada apa-apa bilang ke aku"

"Okeey kak siaapp".

Menunggu Aniela cek sekeliling rumah, aku merapihkan taman belakang dan sambil memikirkan si Suripto itu, sebenarnya dia pergi lewat mana? Tidak mungkin lewat depan karena pintu keadaan terkunci dan jendela tertutup rapat, apalagi taman belakang ini karena aku dan Aniela lagi ada di tengah-tengah ruangan. Apa jangan-jangan dia itu -- ya sudah lah aku tidak perlu memusingkan -- yang terpenting masalah HP itu telah selesai dan pemiliknya adalah Suripto.

Ehh iyaa dia berbicara denganku soal temannya dia yang ada di belakang rumahku, duhh aku lupa tanya kepada dia lagi soal itu. Mudah-mudahan soal ini hanya kebetulan atau beda dengan apa yang aku pikirkan soalnya aku dengan mereka juga masih kenal belum terlalu dekat dan mereka juga telah meninggal lama.

Setengah jam, Aniela belum kembali apa jangan-jangan dia sudah pulang tanpa memberitahu aku. Ya sudah lah aku mau beres-beres rumah aja sekalian makan dan mandi karena waktu sudah sore.

(aku mencium aroma tubuhku yang super duper baunya).

Hmmm bener kan bau, okeey aku mandi dahulu baru makan, beres-beres rumahnya nanti aja lagipula aku liat juga masih bersih kok gak kotor-kotor amat. Palingan nanti malam kalau gak besok aku rapihkan.

Di malam hari sebelum tidur aku senang sekali karena masalah kedua ini telah selesai, makin hari makin berat masalahnya dan aku harus siap menyelesaikannya, kalau bisa langsung diselesaikan supaya tidak bertumpuk dan akan menambah berat beban aku. Untung aku di bantu oleh Aniela, yang tidak hanya menjagaku tetapi memberikanku ide soal segala sesuatu salah satunya Suripto ini. Mungkin besok hari Aniela datang ke rumahku dan memberikan informasi terkait Suripto ini, mudah-mudahan saja.

Okeey saatnya aku tidur.

(Aku mematikan lampu tidur dan menyalakn jam weker supaya besok bisa bangun pagi).

Seru bukan? Pastinya seru ... 

Eiittsss, ini bukan akhir cerita loh dan masih banyak cerita lainnya. Jadi tetap ikutin perjalanan Rico dan Aniela ya, terima kasih.

I Can See You (Wait for Me)Where stories live. Discover now