Dia adalah Aniela

1 1 0
                                    

Hari ini sepertinya aku akan menamai malaikat kecil itu. Tetapi sebelumnya aku harus menunggu dia di rumah. Karena belum datang aku membersihkan rumah terlebih dahulu dan kebiasaan sehari-hari, makan, dan mandi.

Lanjut cerita...

***

Setibanya di rumah, aku masih belum bertemu dengan anak kecil itu. Karena dia belum datang, lebih baik aku membersihkan diri untuk mandi dan makan seadanya. Menu makan hari ini adalah nasi goreng pedas karena aku suka sekali pedas, yang dibumbuhi di atasnya berupa telur ceplok dan bawang goreng, rasanya tidak perlu ditanyakan lagi karena sudah pasti enak hahaha. Ngomong-ngomong aku ini terampil dalam hal memasak, ya gak semuanya tetapi bisa dikit-dikit, kayak masak nasi goreng, rendang, sop ayam, kalau kayak gitu aku bisa masaknya soalnya aku otodidak alias liat di google hehehe.

Beberapa jam kemudian setelah aku mandi dan makan, akhirnya dia muncul di ruang depan. Ketika aku melihat dia, sayapnya terbentang dan warnanya putih seperti salju, lumayan besar dan berikbas-kibas sehingga barang disekitarnya berjatuhan. Di sinilah aku memberi tau kepadanya soal Indi itu.

"Benar apa katamu, dia bukanlah manusia karena ketika aku bertemu dengannya, dia terbang dan melayang" ujarku dengan nada yang lumayan takut.

"Benar kan kak apa kataku, soalnya kami memiliki berbagai bangsa atau kelas, bukan hanya manusia tetapi kami juga ada sama seperti manusia, kayak kulit, ras, dan budaya"

"Maksud kamu? Aku belum ngerti"

"Begini kak aku kasih tau, di kami ini ada yang namanya kelas, kelas bawah, menengah, dan kelas atas. Kelas bawah itu adalah kelas bagi para gentayangan, misalnya orang yang abis bunuh diri atau yang lainnya, lalu kelas menengah itu adalah kelas bagi yang menarik, mereka tugasnya adalah menarik manusia atau menggodai manusia, baik ke arah positif maupun negatif, dan kelas atas itu adalah kelas seperti aku, malaikat dan iblis, tugasnya hampir sama dengan kelas menengah, tetapi bedanya kami lebih mencatat apa yang dilakukan oleh manusia, begitu kak makannya dia itu masuk ke kelas menengah, menggodai kakak dan menarik perhatian"

"Oh gitu ya, aku baru tau soalnya"

"Iya kak gitu"

"Ngomong-ngomong aku belum beri nama kamu, boleh aku kasih nama kamu? Biar lebih enak aja buat manggil"

"Oh boleh kak, silakan aja, emang mau namain aku apa?"

"Aku si kepikiran buat namain kamu Aniela yang artinya malaikat pembawa pesan gembira sekaligus menjadi penjaga aku. Kamu sangat baik dan kamu telah ditugaskan oleh Tuhan kepadaku bukan?"

"Oh boleh kak itu, nama yang kusuka dan aku juga ditugaskan oleh Tuhan untuk nemui kakak sekaligus jagain kakak bahkan bantuin kakak kalau ada masalah yang sulit"

"Nahh itu dia, baik banget sih kamu. Oh iya, pertama kali aku liat kamu itu takut tau, soalnya kamu tiba-tiba muncul di hadapan aku terus kupikir kamu itu maling atau iblis gitu yang mau hancurin rumah aku bahkan ambil nyawa aku hahaha"

"Iyaaa kak maaf, aku baik kok gak jahat. Waktu itu aku juga kaget pas bertemu kakak, kupikir yang kutemui itu masih kecil sama sepertiku ternyata gak hahaha, ya tetapi gapapa aku bangga dan seneng bisa bertemu kakak"

"Iyaa aku juga bangga dan seneng banget bisa bertemu kamu, apalagi waktu itu kamu ajak aku ke kondisi di mana aku lagi koma"

"Iyaaa kak itu aku lakukan karena tugas awal aku itu nunjukin ke kakak siapa yang setia sama kakak, nanti juga aku akan ajak kakak ke kondisi koma itu lagi, siap-siap ya kak dan jangan takut"

"Iyaaa aku selalu siap kok hahaha. Jadi aku namain kamu Aniela setuju ya? Terus aku panggil kamu Ela ya, okeey?"

"Okeey kak aku setuju, terus aku panggil kakak itu kak Ric ya kan nama panggilan kakak Rico hehehe (dengan nada pelan)"

"Iyaa panggil aja gitu. Ohh iyaa burung itu sebenernya burung kesayangan kamu gak? Yang merpati dan gagak itu, kalau tidak salah ada sepasang atau tiga ekor deh"

"Ohh iyaa kak burung itu burung kesayangan aku, mereka selalu bersama-sama denganku ke mana pun aku pergi, ya buat jagain aku aja sih bukan yang lain dan jangan kasih tau siapa-siapa ya kak kalau burung itu sebenernya bisa berbicara tetapi mereka tidak mau berbicara dengan orang asing cuma mau berbicara dengan orang yang dikenalnya atau didekatnya. Makannya mereka menjadi burung kesayanganku, ke mana-mana selalu ada menemani"

"Wahh keren banget ya kamu punya burung kesayangan dan unik sih kalau mereka bisa ngomong gitu, jadi ingin coba ngobrol sama mereka hahaha"

"Iyaaa kak gitu, nahh coba aja kakak ngobrol sama mereka, kalau mereka mau di jawab kalau gak mau ya didiemin alias dikacangin kalau bahasa gaulnya hahaha. Makannya kakak kalau mau ngobrol sama mereka kenalan dahulu aja nanti bisa kok ngobrol sama mereka"

"Ohh gitu ya, oke lah nanti kucoba deketin mereka dahulu"

"Iyaaa kak deketin aja, ajak kenalan, bisa aja nanti jadi burung kesayangan kakak juga buat nemenin kakak ke mana-mana"

"Iyaaa nih Ela bagus juga gitu. Oh iya ngomong-ngomong kamu tau gak sih pas tadi aku bertemu dengan Indie, ada satu pesan dari dia untukku, tetapi kayaknya bener deh kalau dia meminta bantuan untuk aku buat cari barangnya"

"Memang bantuan seperti apa kak atau barang apa? Biar aku bantu"

"Nah masalahnya dia minta bantuan buat nemuin barang yang telah lama hilang, mungkin barang itu adalah kesukaannya makannya dia msh mencari-cari hingga kini"

"Ohh gitu barang apa ya kira-kira"

"Hmmm aku belum tau sih bentuk barangnya tuh apa, tetapi yang jelas barang itu penting baginya makannya dia terus cari-cari barang itu kayak barang itu gak mau lepas darinya dan harus dekat dengannya. Ehh sebentar deh, kayaknya aku tau barang apa yang dia cari, mungkin benar mungkin salah ya. Jadi gini Aniela, waktu itu pernah ada paket yang datang kerumahku dan bukan paket yang kupesan. Dalam paket itu tidak ada pengirimnya atau suratnya gak ada. Anehnya isi paket itu adalah boneka yang sudah jelek, kotor, dan bau, ya hampir sama kayak di film horror gitu"

"Bisa jadi sih gitu kak, tetapi barangnya masih sama kakak atau disimpen di mana atau udah gak ada?"

"Nah masalahnya barangnya itu udah gak ada di aku, udah aku buang ya namanya juga kaget dan takut jadinya aku buang aja ke tempat sampah. Mungkin barang itu udah di tempat pembuangan akhir atau udah ditemuin orang lain atau bisa juga udah hancur. Duhh gimana ya kalau itu terjadi, soalnya dia terus mencari barang yang hilang dan aku yakin dia cari boneka itu karena boneka itu kan udah kotor dan bau kayak udah lama kepake gitu terus gak dicuci-cuci, bisa jadi sih itu tetapi ya mudah-mudahan kalau barangnya itu bisa ditemuin dan kalau bukan ya bisa dicari, ya kan? Kamu mau kan bantu aku mencarinya?"

"Iyaa kak mudah-mudahan bisa bertemu ya barangnya dan pastinya kak aku bantu, tenang aja aku akan bantu kakak. Kalau aku kesulitan, aku bisa bantu teman-teman aku buat mencari barang itu kok. Besok kita cari bersama-sama ya kak"

"Okeey deh Aniela siapp, makasih ya udah bantuin aku dan supaya masalah ini selesai"

"Iyaa kak sama-sama, amiin"

"Amiinn"

Setelah kami berbincang-bincang dengan waktu yang begitu lama, dia pergi mengebaskan sayap dan terbang, tidak ada seorangpun yang melihat selain aku. Dan aku sendiri seperti biasa melakukan pekerjaan rumah, yaitu beres-beres rumah, nyuci, ngepel, nyapu, dan tidur.

Huft aku jadi tidak sabar menunggu besok hari untuk mencari barang yang telah lama hilang, kira-kira bisa bertemu gak ya barangnya. tetapi sebelum aku mencarinya, aku harus menanyakan barang itu kepadanya besok pagi, semoga saja dia langsung membaca dan membalasnya supaya siang aku bisa cari bersama dengan Aniela, asyik Aniela nama yang lucu dan menggemaskan bagiku. Satu hal yang terpenting adalah mudah-mudahan barang itu bisa ditemuin dan dibalikin ke dia supaya dia bisa tenang dan pastinya bahagia selalu di alam baka, amin.

***

Harapanku, aku dan Aniela bisa selalu bersama dan bisa saling menjaga atau menolong dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih dan silakan ke bagian selanjutnya!

I Can See You (Wait for Me)Where stories live. Discover now