1. Sagara

1.1K 122 64
                                    

Malam itu Shasha tampak sibuk mengemaskan bukunya. Ia berhasil masuk ke salah satu SMA favorit di kotanya. Nilainya cukup baik, ranking 5 dari 240 anak. Tapi kenapa Shasha gak kunjung puas? harga dirinya seperti diinjak-injak saat melihat yang muncul di kertas pengumuman adalah angka 5 bukan angka 1.

"Shasha, seragammu untuk upacara besok sudah disiapkan?" tanya mamanya masuk ke dalam kamar dan duduk di tempat tidur memandangi anak gadisnya yang tampak sibuk mengemasi perlengkapan sekolahnya.

"sudah" jawab Shasha singkat lalu pergi ke rak buku di pojok kamarnya dan mengambil beberapa buku di sana. Ah ya.. buku pelajaran SMA memang belum dibagikan, buku-buku tebal yang dimasukkannya itu adalah milik Kakaknya dulu. Shasha sengaja belajar materi SMA-nya lebih dulu agar ia lebih unggul dibanding anak-anak di kelas barunya nanti.

Mamanya tersenyum melihat antusias Shasha dalam belajar. "Shasha" panggil mamanya.

"kamu ingat pesan mama?."

"bawa bekal dari rumah, jangan jajan sembarangan sekalian menghemat uang jajan?" terka Shasha.

"Ya itu memang penting, tapi bukan itu loh!"

"Kalau mau pulang langsung minta jemput Kak Haris dan jangan keluyuran sepulang sekolah?."

"Ya itu juga penting sih, tapi bukan itu juga!".

"terus?"

"Ingat kan? selama masih SMA jangan pacaran dulu! harus fokus belajar kalau gak mau gagal kayak kakak-kakakmu yang lain!" ingat Mama Shasha yang memang agak disiplin jika berkaitan dengan pendidikan anaknya.

Shasha tertawa kecil. "Ma, ini Shasha loh! Shasha gak bakal mengecewakan mama!" yakinnya lagi membuat mamanya tersenyum bangga.

Shasha mengangguk kecil, sejauh ini ia pikir ia baik-baik saja. Masa putih biru pun dilewatinya dengan baik tanpa cinta monyet yang kala itu sedang mewabah di kalangan teman-temannya. Shasha paham betul, kalau di sekolah fokus utamanya adalah belajar. Bukannya mengurusi masalah cinta-cintaan dan keluyuran kesana kemari gak jelas bersama teman-temannya.

Pagi itu Shasha bertekad pergi lebih awal. Antusiasmenya bersekolah meningkat 2x lipat lebih banyak. Gadis itu langsung saja berlari menuruni tangga tanpa singgah lebih dulu di meja makan untuk sarapan bersama.

"Shasha, sarapan dulu!" ingat mamanya.

Haris sang kakak buru-buru menghabiskan teh hangatnya begitu melihat adik bungsunya langsung memelesat keluar rumah. "Ini tahun terakhirmu di SMA kan Ris? jagain adik kamu!" ingat Bu Hera sang mama.

"Iya ma tenang aja, Haris pastiin gak bakal ada satu cecunguk pun yang berani gangguin Shasha!" ucapnya seperti memberikan jaminan pada sang mama.

.

.

"Kak mulai besok jangan nganterin Shasha sekolah lagi!" pinta Shasha begitu ia menuruni motor sang kakak.

"loh kenapa?".

Shasha mencibir. "Lihat tuh! orang-orang pada berbisik ngirain Shasha pacarnya Kak Haris!."

"Yaelah, gitu doang malu asal lo tau gue.."

"Ya malu lah! kakak dungu soalnya!."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] Antara Senin Dan Minggu [ft. Jay & Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang