23. Kita jalanin aja dulu pelan-pelan

131 73 26
                                    

"Kamu seperti bab yang rusak dari cerita favoritku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu seperti bab yang rusak dari cerita favoritku"

- Lanang Laraspanjang -

***

Hancur.

Ya, satu kata yang melekat dalam diri gue. Malam itu gue mengerti kalo dunia enggak sebaik yang gue pikir.

Manusia kadang berbuat baik untuk tujuan tertentu dan kadang mereka juga kadang berbuat buruk untuk alasan tertentu.

Gue terselamatkan oleh pelukan Mataram yang tanpa ada perjanjian sama sekali bisa ada di shelter di depan sekolah.

"Udah, gue ada disini Lanang," ucap perempuan tomboy yang selama ini sering meledek gue.

Gue nangis dalam dekapan Tararam.

"Lo kenapa? Apa yang salah Lanang?" Tararam mencoba mencari tau sumber masalah yang membuat gue kayak gini.

"G-gue di boongin Ram," ucap gue tak kuasa menjelaskan kesedihan gue pada Tararam.

"Diboongin siapa?" tanya Tararam mencoba mengulik kejadian yang masih hangat di ingatan gue.

"Aa---Aksara," ucap gue terbata-bata.

"Hah? Aksara?!" Tararam sedikit terkejut.

"Emangnya lo di apain sama Aksa?" Tararam melanjutkan pertanyaannya.

"Gue gak diapa-apain. Cuman gue diboongin sama dia. Dia tau gue suka sama dia, tapi dia cuman manfaatin dan nurutin omongan Dewa buat mau deket-deket sama gue. Dibilang, sebenernya dia jijik sampe mau muntah kalo deket gue--"

Gue sedih gak karuan di depan Tararam. Cengeng banget gue jadi cowok.

"Apa gue sejelek itu sampe orang pengen muntah kalo deket-deket gue Tararam?"

Gue memandangi kendaraan yang lalu lalang di malam hari.

"Ish keterlaluan banget Aksara. Gue ganyangka dia bisa sejahat itu---"

"Gue juga ganyangka dia bakal kayak gitu sama gue. Salah gue sih terlalu percaya sama orang jadi gue kena batunya," ucap gue.

Tararam melihat gue lalu tersenyum. "Yaudahlah ya, yang udah biarin udah. Lo harus bersyukur," ucap Tararam.

"Gue disakitin kok gue harus bersyukur?"

"Lo harus bersyukur karena Tuhan enggak ngebiarin lo di boongin lebih lama sama orang itu Lanang," ucap Tararam sembari tersenyum menenangkan.

Semester Genap (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang