Special Part II : Siswa paling berbudaya

144 87 13
                                    

__________________________________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________________________________________________________________

Terima Kasih untuk 1.6 K readers!

Untuk part ini aku masih mau kasih kalian Part Special sembari menunggu lanjutan kisah Lanang dan Aksara yang semakin meresahkan bund!

Part ini aku dedikasikan untuk siswa paling berbudaya di kelas Lanang dan juga sahabat terbaik Lanang, Atno alias Ngatno.

Sudut pandang yang aku pagi adalah sudut pandang Ngatno

Semoga kalian suka dan selalu mengikuti kelanjutan cerita ini ya!

Selamat menikmati lanjutan kisah Semester Genap.

_____________________________________________________________________________

***

Namaku Atno. Endak ada kepanjangannya, cuma Atno aja. Aku adalah siswa paling berbudaya dari seluruh aku yang kukenal.


Wis pasti kalian udah tau soal aku toh? Endak tau? Yowis aku kasih tau yo.

Aku adalah sahabat Lanang yang dekil itu. Dia sudah mengenalku sejak sedari SMP dulu. Wajahnya sekarang dan dulu ketika SMP tetap sama.

Dekil.

Aku berada di kelas yang sama dengan Lanang. Di kelas yang sama pula aku bertemu karo perempuan yang aku sukai, Encik Mataram.

Encik Mataram selalu marah-marah. Sepertinya Mataram lahir ketika Tuhan sedang badmood. Itu sebabnya aku jatuh hati dengan gaya dan ceplas-ceplosnya yang selalu bisa bikin orang lain menjauh dari dia.

Kalo aku bisa pacaran dengan Encik Mataram, aku tidak perlu takut merasa cemburu atau iri.

Karena Mataram tau bagaimana caranya mengusir laki-laki lain tanpa mesti kuberi tau. Mataram memang perempuan idaman.

Kecuekannya membuat aku wis jatuh ati karo Mataram.

Tapi, karena nasib aku enggak jauh beda sama Lanang, cukup susah buat mendapatkan perhatian Mataram.

Aku wis dipandang sebelah mata sama Mataram. Aku wis dianggap laki-laki barang sisa. Banyak sebutan yang Mataram bisa sematkan sama aku.

Sedih toh jadi aku?

Meski begitu aku adalah laki-laki paling berbudaya di kelasku. Tidak ada yang bisa menyebutkan nama suku-suku yang ada di Indonesia secepat aku.

Semester Genap (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang