Chapter 01 - Something invisible

496 50 2
                                    

'Ketika kamu terlalu fokus pada satu hal yang kamu sukai, bahkan kamu tidak akan melihat berlian di depan ujung sepatu-mu.'

- EFLove



Lapangan outdoor SMA Aksara terlihat ramai, panggung tidak cukup besar pun berdiri di sisi lain lapangan. Siswa dan siswi sudah bersiap di depan panggung untuk menikmati acara puncak menyambut hari jadi sekolah.

Teriknya matahari tak melelehkan semangat mereka untuk melihat penampilan band sekolah yang beranggotakan siswa kelas akhir yang menjadi idola di seantero sekolah.

Teriakan siswa semakin menggema saat anggota band mulai berjalan menaiki panggung.

"Wooooh, yeeeey!"

Teriakan antusias yang di dominasi siswi itu benar-benar ramai, tak terkecuali juga seorang perempuan dengan seragam sekolah dan rambut yang tergerai melompat-lompat berteriak heboh saat melihat para anggota band.

Dan aksinya terhenti, saat salah seorang anggota tersenyum dan melemparkan kecupan jauh di sana.  Tersenyum, tak sadar jika pipinya sudah bersemu merah.

"Heh! Zel! Hazela!"

Hazela, perempuan itu terlonjak saat teman di sampingnya mengikuti lengannya.

"Apa?"

"Nggak papa, aneh aja tadi barusan abis teriak tiba-tiba diem. Gue kira Lo kesambet!"

"Enak aja! Lo tuh yang kesambet."

Menggedikkan bahu, kemudian keduanya terlarut dalam musik saat band kebanggan sekolah itu memulai permainan musiknya.

🌺🌺🌺

Hazela tengah duduk di salah satu meja kantin, menyeruput nikmat minuman es pesanannya. Cuacanya panas, acara pun belum selesai. Tapi Hazela segera memutuskan untuk pergi ke kantin karena kehausan.

Temannya, Aura. Sedang pergi memesan makanan, anak itu sejak tadi mengeluh kelaparan padahal sudah cukup banyak cemilan yang ia makan sedari mulai acara sampai tibanya mereka di kantin.

Hingga segerombolan orang memasuki kantin membuat tatapan seisi kantin tertuju pada mereka, Hazela yang asik dengan ponselnya terlonjak saat seseorang duduk di sampingnya di susuk riuh yang juga memenuhi mejanya. Mengangkat pandangannya, ternyata anggota band sekolahnya kini malah memenuhi meja miliknya dan temannya.

"Zel, ikutnya. Mejanya udah penuh!"

Hazela menatap kearah sampingnya, lelaki dengan rambut kecoklatan itu tersenyum lebar kearahnya. Hingga saat Hazela hendak menjawab, seseorang datang dengan hebohnya. Membuat lelaki di sampingnya segera menatap kearah orang itu membuat Hazela mengatupkan lagi bibirnya.

"Ada apa ini hah? Kenapa pada di sini sih kalian?"

Aura datang membawa nampan dan segera duduk di kursi kosong tepat di hadapan Hazela.

"Nebeng lah, Ra. Meja udah pada penuh," jawab lelaki yang duduk di sebelah Hazela itu.

"Emangnya gak di kasih ruangan khusus sama nasi kotak? Sampe harus ke kantin gini?"

Everything For LoveWhere stories live. Discover now