Michael tidak tidur ia duduk disofa memandangi lekat wajah James ia tidak mau melepaskan pandangannya ia ingin memandangnya sepuas puasnya, awalnya mereka hanya berteman hingga keduanya merasakan ada yang aneh didada mereka tanpa halangan dan keberatan dari keluarga mereka akhirnya menikah namun ada saja kerikil menjadi pertengkaran kecil mereka hingga Michael yang bodoh menuruti keinginan temannya dan James melihat semuanya saat James hendak menjemputnya ia ingat wajah dan pandangan James malam itu.

Michael tidak tidur ia duduk disofa memandangi lekat wajah James ia tidak mau melepaskan pandangannya ia ingin memandangnya sepuas puasnya, awalnya mereka hanya berteman hingga keduanya merasakan ada yang aneh didada mereka tanpa halangan dan kebe...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Michael berpikir apa alasan sikap dan ia akan menemui Jay temannya James ia yakin Jay tahu alasannya, Michael jatuh tertidur disofa dia meringkuk di sofa ia tidak mau mengganggu tidur James.

Michael terbangun mendengar sesuatu dari kamar mandi ia bergegas menyingkap selimut dan bangkit, ya James memberinya selimut saat ia tertidur.
Michael mengusap tengkuk James
"Masih?" James hanya bisa mengangguk
"Kita temui dokter setelah kau lebih baik" James menggeleng
"Ayolah jangan keras kepala sekali saja padaku, James"
"Aku bilang tidak mau ya tidak, Michael" James menepis tangan Michael dan mencuci mulut dan wajahnya meninggalkan Michael yang bengong.

"Jay katakan atau kau kupastikan tidak bisa bicara seumur hidupmu""Kok nanya aku sih, kau tanya saja James aku yakin kau bakal lompat kegirangan mendengar jawabannya""Ia menolak dan menghindariku setiap aku bertanya ditambah aku yakin kau tahu ala...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Jay katakan atau kau kupastikan tidak bisa bicara seumur hidupmu"
"Kok nanya aku sih, kau tanya saja James aku yakin kau bakal lompat kegirangan mendengar jawabannya"
"Ia menolak dan menghindariku setiap aku bertanya ditambah aku yakin kau tahu alasannya, ia sering menemuimu akhir akhir ini"
"Aku pikir sudah saatnya juga kau tahu tapi aku harap kau tidak mempermasalahkan ini kau mendengarnya dariku bukan darinya aku lakukan ini bukan sebagai temannya tapi dokternya"
"Baiklah, jangan buat aku penasaran"
"Dia hamil michael, itu anak kalian berdua itulah alasannua ia menyobek surat cerai kalian" Michael terpaku bagaimana bisa ia tidak melihat perubahan pad perilaku dan tubuh James yang membuatnya sedikit berisi.

"Jay katakan atau kau kupastikan tidak bisa bicara seumur hidupmu""Kok nanya aku sih, kau tanya saja James aku yakin kau bakal lompat kegirangan mendengar jawabannya""Ia menolak dan menghindariku setiap aku bertanya ditambah aku yakin kau tahu ala...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

James terkejut mendengar suara pintu dan melihat Michael pulang lebih cepat dari kantornya dan memandangnya terpaku didepan pintu
"Kau kenapa menjadi aneh begitu, kesambet setan kantor?"
"Kenapa kau rahasiakan hal besar itu dariku, belum cukupkah semua kebisuan dan pengabaian itu sebagai hukuman untukku?"
"Kau bicara apa, aku sedang tidak ingin bertengkar sekarang Michael"
"Aku tidak mau bertengkar apalagi kehilanganmu dan.....anak itu, jangan jauhkan aku darimu dan anakku" James berdiri ia terkejut
"Siapa yang mengatakannya, Jay?"
"Tidak penting, tahukah kau aku menjadi frustasi dengan sikapmu" Michael mendekat dan memeluknya sangat erat, James terkejut mendengar isakan Michael seingatnya Michael bukan pria cengeng.

Jay melemparkan majalah itu diatas meja ia tersenyum dan memandang pria yang lebih tinggi darinya"Happy ending, lihat senyum mereka Nick""Ya aku ikut bahagia melihat mereka, Jay""Aku harap aku seperti mereka membuatku iri" Nick mendekati Jay"Kau m...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jay melemparkan majalah itu diatas meja ia tersenyum dan memandang pria yang lebih tinggi darinya
"Happy ending, lihat senyum mereka Nick"
"Ya aku ikut bahagia melihat mereka, Jay"
"Aku harap aku seperti mereka membuatku iri" Nick mendekati Jay
"Kau mau apa?" Jay mundur beberapa langkah darinya namun tertahan saat Nick memeluk pinggang rampinganya menarik tubuhnya hingga tidak lagi ada jarak antara mereka
"Kalau begitu, menikahlah denganku Jay sudah lama kita merahasiakan hubungan ini dari mereka"
"Eh aku belum siap"
"Siapa yang bertanya, aku tidak menerima penolakan baby"
"Nick nanti ada yang hmmmppff" Nick menyumbat mulut Jay dengan ciuman panas dan tangan Nick meraba kunci ruangan kantornya, ia mengunci ruangannya adegab selanjutnya jangan tanya lagi deh jangan sok polos.

End

Mpreg Random  (S1 End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora