Jisung menangkup wajah Chenle dan merapikan rambutnya. "Mau main sama siapa satu lagi-nya? Sama Renjun hyung?"
"Mau sama Renjun ge sama Haechan!"
"Lo–Loh ga sama aku?"
"Eum, kalau sama Ji kan udah sering terus bisa kapan aja. Kalau sama yang lain kan ga bisa lagi nanti."
"Pffftt–"
Okay, sekarang Jisung hanya bisa menahan kesal karena Mark dan Jeno yang mau tertawa. Chenle memang pintar, saking pintarnya Jisung sampai pusing kalau harus menjadi lawan bicara manusia yang ada dihadapannya saat ini.
"Le, sama Nana juga dong! Biar jadi uke squad."
"Jaemin, lo itu manusia setengah-setengah. Udah nyimak aja sama kita," kata Mark. Well, Mark ga salah sepenuhnya sih.
"Kanada ga usah berisik. Gue marah ya sama lo, siap-siap aja balik ke neraka." Mark langsung tutup mulut karena mendengar ancaman dari Jisung. Padahal kan Mark lebih tua ya, kenapa harus takut sama Jisung? Dasar Kanada!
Akhirnya empat diantara mereka duduk diam dengan wajah kesal. Mark kesal karena Haechan yang malah antusias melakukan threesome. Jeno kesal karena Renjun punya alasan bosan ditusuk terus dan mau coba nusuk lagi setelah sekian lama.
Jaemin pun kesal karena dihadang para seme dengan alasan makhluk setengah jadi. Padahal kan Jaemin juga mau ikutan main dengan Renjun dan Haechan. Mau ikutan mencicipi tubuh Chenle yang putih mulus bak porselen.
Oknum yang paling emosi adalah Park Jisung. Mungkin tanduk iblis sudah mulai keluar ketika Renjun dan Haechan mulai mendekati Chenle yang tengah duduk manis di tepian tempat tidurnya. Kamarnya punya Jisung, kasurnya juga punya Jisung, tapi kepunyaannya ga main sama dia. Sedih Jisung tuh.
"Kalau Haechan sama Chenle kalau sixty-nine position jadi kaya yin and yang," celetuk Jaemin yang dihadiahi lemparan bantal dari Haechan. Sialan memang.
Yang pertama inisiatif memulai adalah Renjun. Pemuda Cina itu memulainya dengan ciuman di bibir manis milik Chenle. Jujur, Renjun sangat kaget ketika Chenle mulai melumat bibirnya. Sudah tidak ada lagi Chenle yang polos.
Dilain sisi Haechan menjilati leher putih milik Chenle. Leher yang sebelumnya hanya bisa dijilat oleh Park Jisung seorang itu sudah dikuasai oleh cowok tan bermarga Lee.
"Chan jangan sampai ada bekas ya!"
Itu Jisung yang bilang, dia tidak rela kalau ada tanda kepemilikan lain di leher Chenle. Hanya dia yang boleh membuatnya dan bukan orang lain. Haechan sendiri hanya bisa setuju dengan permintaan si jangkung.
Sekarang gantian, bibir Haechan naik dan menempel pada bibi Chenle. Sementara itu Renjun mulai menaikan atasan yang Chenle pakai hingga memunculkan dua tonjolan favorit milik Jisung.
"Damn, badan Chenle mulus banget!" kata Jeno.
"Emangnya badan aku sama Renjun panuan ya Jen?" tanya Jaemin dengan sinis.
"E–Eh bukan begitu sayang."
Bukannya menanggapi penjelasan Jeno, Jaemin malah membuang muka dan fokus memperhatikan Renjun yang mulai menjilati tonjolan favorit milk Park Jisung.
Dari mulai dihisap dan digigit, Renjun dan Haechan sama-sama memberikan sensasi yang berbeda baik di nipple dan bibir si manis. Baru kali ini Chenle merasakan hal seperti ini.
"Eummhhh ge ahhhh~"
Perlahan tapi pasti, Renjun menurunkan celana Chenle hingga tidak ada satupun benang di bagian bawah yang lebih muda. Renjun mulai menjilati daerah selangkangan Chenle yang merupakan bagian sensitifnya.
CITEȘTI
Tutorial | ChenJi [✔️]
FanfictionChenle itu polos, saking polosnya dia sama sekali engga tahu siapa itu Kakek Sugi. Beda lagi sama Jisung yang ngakunya bad boy tapi engga punya pengalaman pacaran. Mereka pacaran, tapi garing kayak rangginang baru digoreng. Sampai akhirnya mereka mi...
Tutorial 17 - The Real Ending :v
Începe de la început
![Tutorial | ChenJi [✔️]](https://img.wattpad.com/cover/249663544-64-k915447.jpg)