Bab III

4.2K 433 37
                                    


"Tau ah. Gue capek ngomong sama lo terus. Gue mau masuk aja."

"Ck! Tadi katanya gak mau masuk. Gimana sih lo." Ucap Heeseung.

Setelah sampe gue sama Heeseung duduk lagi. Gue gak tau orang tua gue sama orang tuanya dia ngomong sampe sejauh mana.

"Ok. Jadi kita udah setuju kalau kalian nikah 2 minggu lagi."

"Oh dua minggu la-WHAT. Ma masa cepet banget sih. Kita kan belom kenal. Aku masih SMA lho ma."

"Gak usah alesan. Oh iya. Nak Heeseung besok kalian feeting baju ya." Ucap mama.

"Iya tante." Ucap Heeseung. Gue liat mata Heeseung dia merasa semuanya baik - baik saja. Seperti tidak ada masalah sama sekali.

Setelah lama berbincang - bincang, mereka pulang. Mau istirahat soalnya besok Heeseung dan Ara akan feeting baju berdua.

****

Besoknya Ara kebangun. Dia berjalan keluar pintu kamar. Tujuan dia ingin ke dapur untuk sarapan.

Tapi dia melihat orang yang sedang ngobrol sama papa. Kayaknya itu temen papa. Tapi kok muda?

Gue gak sadar tuh muka gue kucel parah. Gue emang kebiasaan kalau bangun tidur langsung sarapan.

Gak cuci muka dulu. Karena gue tau pasti tamu gak bakalan dateng jam segini. Dan yang pasti yang ngeliat muka kucel gue ini cuma keluarga yang di rumah doang.

Gue turun tangga. Habis itu langsung ke dapur. Karena gue emang udah laper banget. Karena pas direstoran gue makannya dikit banget.

Gue duduk di meja makan. Tiba - tiba papa manggil.

"Ara. Ini ada Heeseung lho. Ajak makan Heeseung gih." Ucap sang papa.

Gue langsung nengok ke arah sofa. Ternyata Heeseung. Gue langsung buru - buru lari ke arah tangga.

"Pa. Kok gak bilang ada Heeseung sih." Ucap gue sambil teriak. Dan langsung lari ke kamar.

"Maafin anak om ya. Nak Heeseung." Ucap papa.

"Iya gak papa kok om." Ucap Heeseung.

Gue udah masuk ke kamar gue. Gue langsung mandi aja. Habis itu pake baju yang rapihan dikit.

Gue langsung keluar dari kamar. Gue turun mau ke dapur lagi. Kan tadi gue belom selesai sarapannya gegara ada Heeseung.

Setelah gue makan, gue ke kamar buat ambil tas. Sebenarnya gue tau hari ini mau feeting baju sama Heeseung. Tapi gue gak tau kalau Heeseung dateng jam segini.

Gue turun dan nyamperin Heeseung yang lagi main hpnya.

"Udah cepet berangkat. Gue gak mau lama lama." Ucap gue ke Heeseung.

"Iya."

"Om pamit dulu ya." Ucap Heeseung ke papa.

"Hati - hati ya. Jagain anak om." Ucap papa.

"Iya."

Setelah pamitan gue sama Heeseung langsung menuju ke mobil Heeseung. Heeseung bukain pintu buat Ara.

Dia jadi keinget Eun Woo pas Heesung bukain pintu mobilnya. Eun Woo soalnya pernah kayak gitu juga.

Setelah Heeseung bukain pintu buat gue, dia langsung masuk ke dalam mobil. Heeseung langsung melajukan mobilnya dari sini.

Di perjalanan gue sama Heeseung dari tadi diem doang. Karena gue gak tau harus ngomong apa.

Tapi tiba tiba Heeseung memegang tangan kanan gue. Gue kaget banget dong.

✔️Dijodohin | Lee HeeseungWhere stories live. Discover now