"Bukan begitu." 

Pipi Jung Kook memanas. Ia bahkan tidak tahu harus menatap ke arah mana. Ia tahu bahwa ia tak pantas melihat tubuh Joo Hyun. Namun, disisi lain ia begitu menikmati suguhan menggoda di hadapannya. Jantungnya berpacu liar. Membangunkan hasrat seorang pejantan yang ingin menggauli betinanya.


"Kau malu?" Joo Hyun tergelak melihat raut merona sang Pemuda. 

Jung Kook gugup karena belum pernah mendapati seorang wanita dewasa benar-benar telanjang dihadapannya. Saat remaja dulu, ia pernah tak sengaja menonton video dewasa. Kini percakapan seksualitas, juga bukanlah topik tabu untuk pemuda dewasa sepertinya. Ia pikir, setidaknnya hal-hal itu sudah cukup memberinya pengalaman. Kenyataannya tidak. Menghadapinya lebih sulit.  


"Kau tidak akan membuka bajumu?"

"Apa?" Jung Kook tersadar, helai kain masih menutupi tubuhnya. Cepat-cepat ia membukanya.



"Apakah ini hari pertamamu? Bukankah seharusnya laki-laki yang bekerja di sini terbiasa melihat tubuh telanjang seorang wanita?"


Jung Kook hampir menjawab. Namun suara tertahan, karena sang juwita meraih pundak Jung Kook dan dengan tenangnya duduk di pangkuan. 

Semerbak aroma bunga dari tubuh Joo Hyun membuat Jung Kook ingin sekali menciumi kulitnya. Perpaduan wangi tuberose dan mawar.


"Pertama, jangan menyentuhku tanpa ijin." bisik Joo Hyun lembut. Jemarinya mengusap lembut dada polos Jung Kook. Turun ke perut pemuda itu. Kencang dan berotot.  


"Kedua, jangan meninggalkan jejak. Ketiga, gunakan pelindung. Keempat, not kissing during sex. Mengerti, Sayang?"


Jung Kook mengangguk. Jauh didalam benak bertanya-tanya. Namun dibiarkannya.


 "Kalau begitu, kita perlahan saja." 


Jung Kook mengerang. Tubuhnya kian panas. Dirasainya sang adik bergesekan dengan selangkangan Joo Hyun. Wanita itu perlahan menggerakan pinggul. Sementara tangannya yang lain menampu dipundak Jung Kook.


Joo Hyun tengah mengadu di bawah sana. Menekan klitorisnya dari pangkal hingga ujung zakar sang adam. Melumasi sang jantan dengan cairan lubrikasi alami miliknya. Sedang jemarinya tak tinggal diam menjelajahi tubuh Jung Kook.


Jung Kook ingin sekali menjamah tubuh Joo Hyun. Ingin pula menyelami kulit indah itu dengan bibirnya. Namun ia menahan diri. Mengingat dengan jelas aturan yang dicanangkan tadi. 


Jung Kook memejamkan mata. Setidaknya ia bisa merasai kehangatan tubuh Joo Hyun. Menggapai raga sempurna itu dalam bayang ilusi. Bibirnya mengatup berusaha menahan suara agar tak mendesah. Tak ingin terlihat hina jika sesungguhnya ia menyukainya. Dan juga merasa malu karena begitu menikmati. Padahal mereka bukan sedang bercinta. 


Namun Joo Hyun mengetahui niat itu. Maka mendadak Joo Hyun menghentakan pinggulnya kemudian menjepit kencang.


"Ah!" Jung Kook berseru kaget karena kesakitan. Matanya terbuka lebar-lebar. Sedang tangannya refleks meremas sprei putih disisinya kuat-kuat.

S U G A R     M O M M YWhere stories live. Discover now