PROLOG..

441 187 99
                                    


1 tahun yang lalu.

"Hi, Sam."Begitu Sapaan Sea kepada Samuel.

"Halo Kak." Sapa Samuel tersenyum.

"Mau makan di tempat biasa?" Tanya Sea dibalas anggukan setuju Samuel.

Sea melajukan mobilnya menuju Cafe yang biasa mereka kunjungi bersama, cafe bernuansa Era tahun 80-an. Cafe ini menjadi tempat rahasia bagi Mereka berdua, tempatnya juga tidak ramai oleh pengunjung, pengunjung yang datang biasanya hanya langganan dari Cafe ini. Lokasinya juga cukup jauh dari jalan Raya.

Sea memarkirkan mobilnya, sedikit jauh dari Cafe. Itu sudah biasa mereka lakukan.Takutnya ada yang melihat dan memergoki mereka. Itu juga karena orang tua mereka sangat ketat dalam aturan.

"Kalian berdua lagi." Sapa pria parubaya sang pemilik Cafe.

Sea dan Samuel membungkukkan badan lalu tersenyum pada Thomas pria parubaya itu.

"Halo kek, lama tidak bertemu." Kata Samuel

"Iya, mari." Ujarnya mempersilahkan mereka berdua untuk duduk. "Saya sudah tahu pesanan kalian." Sambungnya tersenyum.

Mereka berdua duduk di tempat Favorit mereka. Rasanya sudah lama tidak bertemu, padahal terakhir seminggu yang lalu mereka kesini.

"Bagaimana Kabarmu?" Tanya Sea membuka pembicaraan.

"Aku baik jika bertemu denganmu," Jawabnya. "Bagaimana dengan Kakak?" Tanya Samuel.

"Seperti ini. Kerja, menjemputmu Di hari Senin lalu pulang." Canda Sea.

"Hm iya, itu sudah menjadi rutinitasmu setiap hari Senin." Samuel ikut menimpali Candaan Kakaknya itu.

Thomas datang membawa Dua gelas minuman pesanan mereka bersama wanita sebayanya yang tak lain adalah Istrinya Lilian.

"Susu cokelat panas untuk saudara ku Samuel," Kata Thomas membuat mereka berdua tertawa geli. "Dan Americano untuk Ibu Jaksa kita." Sambungnya.

"Kau ini ada-ada saja." Sahut Lilian.

"Kami senang kalian senang berkunjung di sini, walaupun tempat ini terlalu kuno." Kata Lilian.

"Kami suka dengan tempat ini, tidak terlalu berisik dan sangat nyaman," Kata Sea. Thomas dan Lilian tersenyum.

"Terima kasih, silahkan diminum." Ujar Lilian lalu mereka meninggalkan Sea dan Samuel.

"Pasangan yang romantis!" Kata Samuel. Sea menoleh dan tersenyum.

"Dara bagaimana, Kuliah dia lancar?" Tanya Sea.

Samuel terdiam, menghela napasnya. "Lancar saja sejauh ini." Jawabnya.

"Kau juga harus lebih giat belajar. Kau harus dapat Nilai yang bagus jika ingin menjadi Dokter, mengerti?" Kata Sea.

Samuel memandang keluar jendela.

"Hm, Ayah tidak mengizinkanku menjadi Dokter. Ia ingin aku meneruskan perusahaan ketika ia pensiun," Kata Samuel. "Padahal Kakak tahu sendiri aku ingin sekali menjadi Dokter seperti teman-temanku," Sea mengangguk mengerti dan ia tahu keinginan Samuel yang ingin menjadi Dokter .

SEANNA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang