...

461 75 15
                                    

Mata itu terbuka sedikit demi sedikit. Cahaya yang di tangkap menimbulkan rasa pening. Gadis itu mengedipkan mata nya beberapa kali sehingga penglihatan nya kembali jelas.

Kepalanya menoleh kesamping kanan dan kiri nya.

"Dimana aku?" gumam gadis itu pelan. Mulut nya masih kelu untuk berbicara, seperti...ia sudah lama tidak menggunakan nya.

Terdengar suara keributan di luar ruangan ini dan pintu terbuka lebar. Menimbulkan suara sedikit keras.

"Kau bilang putriku baik baik saja tapi mengapa tiba tiba dia dalam ke adaan vegetatif?!"

"Putrimu mengalami kompleks dadakan!"

"Ini bukan tahu bulat! Apa yang kau lakukan dengan putriku?!"

"Huh? Tentu merawatnya, apa guna nya aku menjadi dokter?"

Ke empat mata yang tadi nya saling melempar tatapan tajam kini berganti menjadi tatapan terkejut dan bingung.

"T-thea..."

"B–bagaimana dia sadar?"

Kemudian dua orang itu langsung berlari menuju Thea yang sedang berbaring di ranjang. Dengan alat pernafasan dan infus yang di pasang di hidung dan tangan gadis itu.

Thea mengerjap beberapa kali, pikiran nya seakan memburuk ketika dua bayangan di depan nya menjadi satu.

Entah ada apa dengan Thea kali ini. Di satu sisi ia mendengar suara keributan, air, teriakan dan suara besi saling tumbuk. Di satu sisi dia melihat dua orang di depan nya, yang satu seorang dokter masih mengecek kondisi nya dan seorang wanita yang selama ini menjadi penyebab ia malas hidup sedang mengelus kepala nya.

"Tunggu...apa ini?"

"B-bukan kah seharus nya aku berada di narnia?"

"Dimana aku? Mengapa ada ibu tiri ku disini?"

Tanya nya dalam hati.

Kacau, benar benar kacau karena dua hal yang aneh kini bertubrukan.

Bergantian dengan seperti bayangan, ular besar sedang menyerang sebuah kapal. Paham? Seperti ada gabungan dua dunia yang berbeda berada di depan mata nya sekarang.

"Thea? Nona? Apa kau mendengarku?"

(n) Yang bergaris bawah berarti itu komunikasi dari narnia ya.

"Thea? Kau bisa dengar kami nak?"

"Edmund!!!! "

"Caspian ularnya!"

"Nak?"

Keringat Thea mulai bercucuran, tangan nya bergemetar hebat.

"EDMUND AWAS!"

"YANG MULIA, ULAR ITU MENGHANCURKAN SEBAGIAN KAPAL!"

"Nak? Nak? Kau tidak apa apa? Bisa dengar dokter?"

Thea menutup matanya rapat rapat, kemudian ia membuka kembali mata nya. Tapi tetap saja, masih sama. Ia masih di perlihatkan gabungan dua dunia yang berbeda di depan matanya.

(n) bold Aslan

"Amaltheia"

Kepala Thea menoleh ke kiri dan ke kanan, mata nya melirik sekeliling. Mencari tahu sumber suara itu.

"Thea, kau bisa mendengar ku?"

"A-aslan... A ada apa denganku?"

"Kau sudah pulang ke rumah nak"

Narnia : The Voyage and The Dawn TreaderOù les histoires vivent. Découvrez maintenant