Fakta

542 73 15
                                    

Setelah Caspian, Edmund, Lucy dan Liliandil berbincang sekarang waktunya Lili berbicara dengan Thea. Walaupun gadis itu sedikit sebal dengan Lili tapi mengingat dia adalah orang baik di dunia Thea yang sebenarnya.

Lili dan Thea duduk di atas bebatuan sambil menatap ke pulau yang berada di seberang pulau Ramandu.

"Kau tahu mengapa Aslan mengirim mu kemari?" tanya Lili. Tatapan nya masih terfokus pada pulau di seberang mereka.

Thea melirik Lili sebentar kemudian gadis itu bergumam "Tidak"

"Kau yang tertakdirkan,terpilih ,dan yang di pilih"

Thea menoleh cepat dengan ekspresi bingung "Huh?"

Lili menatap nya, dengan senyum yang gadis itu yakin Caspian dan Edmund tidak mau mengalihkan pandangan mereka.

"Kau dikirim oleh penyihir itu ke dunia penyihir yang sebenarnya. Untuk...mengambil pedang Gryffindor?"

"Sebenarnya tidak hanya itu"

"Lalu?"

"Tongkat yang kau miliki sekarang adalah tongkat milik dirimu yang lain nya"

"Aku tahu itu. Tapi aku masih tidak paham bagaimana aku diriku menjadi 2?"  kata Thea. Gadis itu kemudian mendesis ketika merasakan tangan nya menyentuh sesuatu yang menggelikan.

"Bisa. Edmund pun, kalian adalah takdir"

"Takdir? Maksudmu?"

"Ya kalian di takdirkan untuk bersama"

Thea terdiam, kemudian gadis itu tertawa nyaring "Apa apaan. Darimana kau tahu huh?"

"Dirimu yang lain berjodoh dengan diri Edmund yang lain"

Thea terdiam, kemudian sebuah kilasan wajah seseorang muncul di otak nya.

"Tom Marvolo Riddle"

Gadis itu menatap ke arah Lili. Kemudian mengendikan bahu nya.

"Bagaimana cara menghadapi bahaya disana"

Thea menunjuk pulau di seberang mereka.

"Hmm, dengan amarah? Kebencian? Tapi otak mu tidak boleh terlalu fokus untuk memikirkan hal buruk"

Thea mengangguk, tangan nya terulur untuk mengambil sebuah bunga yang jatuh dari pohonnya.

"Kau harus membenci Edmund"

4 kata itu berhasil membuat Thea memaku. Kepala nya bahkan tidak bisa menoleh, nafasnya tercekat, lidahnya tiba tiba kelu.

"Karena amarah nya bisa membunuh bahaya yang ada disana. Kau tahu Edmund orang yang keras bukan?"

Thea mendengus "Kau bercanda"

"Untuk apa? Jika yang ku ucapkan adalah kenyataan?" kali ini nada berbicara Lili berubah menjadi serius.

Thea menegakkan tubuh nya lalu menatap Lili. Membenci Edmund? Bagimana ia bisa?  Walaupun dia belum benar benar jatuh cinta pada laki laki itu, tapi tetap saja. Dia juga menaruh perasaan dan harapan pada laki laki itu.

Narnia : The Voyage and The Dawn TreaderWhere stories live. Discover now